Pengertian Pembelajaran Pembelajaran PAI

6 Membuat persiapan mengajar desain instruksional dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

c. Pengertian Model Cooperative

Sekolah bukanlah sekedar bangunan, kurikulum, dan mesin. Sekolah adalah jalinan relasi dan interaksi antar orang. Bagaimana interaksi interpersonal terstruktur menentukan keefektifan sekolah. Ketika guru dipandang sebagai bagian-bagian yang dapat saling dipertukarkan dengan mesin yang mencetak para siswa terdidik produksi massal, mereka cenderung menjadi terisolasi dan teralienasi dari satu sama lain serta dari pekerjaan mereka. Oleh karena itu, manfaat dari tim-tim Cooperative sangatlah besar bagi pengajar dan para murid. 30 Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pembelajaran aktif adalah memberikan tugas kepada murid untuk dikerjakan dalam kelompok kecil. Dukungan dari sesama murid dan perbedaan sudut pandang, pengetahuan, dan keterampilan menjadikan pembelajaran Cooperative bagian yang berharga dalam suasana pembelajran di kelas. Meskipun demikian, pembelajaran Cooperative tidak selalu efektif. Alih-alih pembelajaran yang sesungguhnya mungkin ada partisipasi yang tidak seimbang, komunikasi yang terburuk, dan kebingungan. Strategi-strategi berikut ini dirancang untuk memaksimalkan manfaat pembelajaran aktif dan meminimalkan kesulitan. 31 Cooperative dapat diartikan sebagai Cooperative atau kerja sama. Marjan dan Mozhgan mengartikan cooperative sebagai suatu pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang melibatkan sekelompok siswa untuk bekerja bersama dalam memecahkan masalah, melengkapi tugas, dan menciptakan suatu produk. Sementara Smith dan Mac Gregor dalam Marjan dan Mozhgan mendefinisikan cooperative learning sebagai suatu istilah yang memasukkan berbagai pendekatan pendidikan yang 30 David W. Johnson, Roger T. Johnson dan Edythe Johnson Holubec, Colaborative Learning, Bandung: Nusa Media, 2010, Cet. 1. h. 176 31 Mel Silberman, Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar to Teach any Subject, Jakarta: PT Indeks, 2013, Cet. 1, h. 124 melibatkan hubungan intelektual antar siswa, atau antara siswa dengan guru secara bersama-sama. Pada umumnya siswa bekerja dalam kelompok yang beranggotakan dua orang atau lebih, satu sama lain saling mencari pemahaman, solusi, pengertian, atau menciptakan suatu produk. 32 Kedua pendapat tersebut memfokuskan pembelajaran Cooperative pada proses kerja sama antarsiswa dalam kelompok ketika pembelajaran berlangsung. Dalam proses kerja sama, setiap siswa harus menyadari bahwa ia merupakan bagian dari suatu kelompok kecil yang harus saling bekerja sama untuk dapat mencapai tujuan bersama. Dengan kesadaran tersebut, setiap siswa akan memiliki rasa ketergantungan positif satu sama lain untuk dapat mencapai keberhasilan kelompok yang diinginkan bersama. Kunci utama untuk mencapai hasil tersebut mereka akan berusaha bekerja sama dengan maksimal salah satunya dengan cara mendiskusikan bersama informasi-informasi yang diberikan dengan sungguh-sungguh. Yang perlu ditekankan adalah pembelajaran kerja sama bukan sekedar menuliskan hasil akhir, tetapi yang menjadi komponen penting adalah bagaimana siswa dapat berproses bersama satu sama lain secara sinergis dalam mengembangkan pengetahuannya. Secara bahasa collaborative learning memiliki arti yang hampir sama dengan istilah cooperative learning, yaitu bekerja sama. Namun pada dasarnya keduanya memiliki perbedaan. Menurut Gunawan: “Proses belajar secara Cooperative Learning bukan sekedar bekerja sama dalam suatu kelompok, tetapi penekanannya lebih kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan proses komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas”. Dari pendapat tersebut berarti yang menjadi fokus perhatian pembelajaran Cooperative adalah proses komunikasi antar siswa ketika bekerja sama, dan bagaimana mereka berproses bersama dalam mengembangkan pengetahuannya. Jadi pembelajaran Cooperative bukan bertujuan untuk menyamakan persfektif siswa mengenai suatu konsep tertentu sebagai hasil akhir diskusi kelompok, tetapi bertujuan untuk 32 Mel Silberman, Ibid., h. 49

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 16

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 4 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL EXPERIENTAL LEARNING DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNIN G) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Mene

0 2 7

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Menen

3 25 105

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun 2

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI).

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK KELAS VII DI SMP ALOYSIUS DENGGUNG.

0 0 132

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I RAWALO

0 0 17