Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Pengembangan Perencanaan Tindakan

No Nama Jabatan Pendidikan Terakhir 25 Supriadi, A.Md Tata Usaha S1 26 Tatang Setiawan, S.Pd.I Guru SMK 27 Tati Mulyati, S.Ag Guru BTQ S1 28 Ustd. Abu Najib Guru BTQ S1 29 Ustd. Nurul Huda Guru BTQ - 30 Ustd. Syaiful Guru BTQ SMA 31 Wasim, ST Tata Usaha SMA 32 Yusroh, S.Pd Guru SMA

2. Siklus I

a. Tindakan Pada tahap ini, peneliti berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative sesuai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Sebelum awal pembelajaran pertemuan pertama dilakukan pretest sehari sebelum pembelajaran. Pada pembelajaran pertemuan pertama, setelah melak ukan do’a bersama dan absen. Proses pembelajaran dilanjutkan pada tahap pembangkitan minat atau engagement. Peneliti memberikan apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa, pengertian rukun iman. Apa saja tiga unsur orang yang dapat dikatakan beriman kepada Allah SWT? Sebutkan lima sifat wajib bagi Allah SWT? Peneliti menjelaskan bahwa materi hari ini adalah pengertian rukun iman kemudian memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Pada pertemuan kedua peneliti memberikan apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa, tahukah kamu apa yang dimaksud rukun iman? Peneliti menjelaskan bahwa materi hari ini adalah melanjutkan materi sebelumnya, kemudian memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Pada tahap inti presentasi kelaspembelajaran awal pada pertemuan pertama peneliti bertanya kepada siswa “sebutkan rukun iman?” peneliti menanggapi jawaban siswa. Pada pertemuan kedua peneliti bertanya kepada siswa “apa itu rukun iman?” peneliti menanggapi jawaban siswa. Pada tahap cooperative kelompok pertemuan pertama peneliti membagi siswa kedalam kelompok- kelompok yang terdiri dari 4-5 orang yang heterogen. Peneliti membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS dan menjawab pertanyaan kemudian peneliti membimbing kegiatan diskusi dan memberikan bantuan jika diperlukan selanjutnya meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan mendiskusikannya dengan kelompok lain untuk menanggapi dan menyempurnakan hasil diskusi. Pada pertemuan kedua peneliti mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang apa saja rukun iman. Peneliti membagikan LKS kepada masing- masing kelompok dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS dan menjawab pertanyaan kemudian peneliti membimbing kegiatan diskusi dan memberikan bantuan jika diperlukan selanjutnya peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan mendiskusikannya dengan kelompok lain untuk menanggapi dan menyempurnakan hasil diskusi. Tahap akhir yaitu penutup , pertemuan pertama Peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari kemudian peneliti menginformasi untuk pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan memberi pengumuman bahwa keesokan harinya dilaksanakan posttest. b. Hasil Pengamatan 1 Hasil Pretest dan Posttest Data peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I dapat diketahui dengan test penguasaan konsep. Adapun hasil test penguasaan konsep dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Statistik Pretest dan Posttest Siklus I Data Statistik Pretest Posttest Rata-rata 24.44 66,83 Nilai Min 20,83 37,50 Nilai Max 54,17 91,70 Median 33,33 66,67 Modus 25 66,67 Standar Deviasi 11,16 14,72 Prestasi belajar pada siklus I sebelum dilakukan pembelajaran mendapat nilai rata-rata skor pretest 34,44 nilai terendah 20,83 sedangkan nilai tertinggi hanya mencapai nilai 54,17, nlai tengah median adalah 33,33, nilai yang paling banyak diperoleh siswa modus adalah 25, standar deviasi sebesar 11,16. Setelah mengalami pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative prestasi belajar meningkat, dengan nilai rata-rata 66,83, nilai terendah 37,50 dan nilai tertinggi mencapai 91,70, nilai tengah adalah 66,67, nilai yang banyak diperoleh siswa adalah 66,67 sedangkan nilai standar deviasi adalah 14,72. Namun hasil test akhir posttest siklus I hanya 14 siswa yang mencapai nilai KKM dengan persentase keberhasilan sebanyak 47. 2 Data Perhitungan Pada siklus I rata-rata keseluruhan hasil perhitungan dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa adalah 0,51. Persentase hasil perhitungan disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Pesertase Peningkatan Prestasi Belajar Siswa No Kategori Pretest Frkuensi Persentase Siswa 1 Tinggi 13,22 2 Sedang 70 3 Rendah 16,67 Berdasarkan persentase tabel 4.3 jumlah siswa yang mendapatkan kriteria nilai tinggi adalah sebanyak 4 orang, 21 orang berkriteria sedang, dan 5 orang berkriteria rendah, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I masih tergolong rendah. Nilai rata-rata dari jumlah keseluruhan nilai kelas mencapai angka 0,51, dengan demikian nilai kelas masih tergolong ke dalam kategori sedang. 3 Lembar Kerja Siswa Pelaksanaan proses pembelajaran cooperative pada siklus I untuk tiap pertemuannya dilengkapi dengan penggunaan lembar kerja siswa yang disajikan kepada masing-masing kelompok yang telah dibentuk. Hasil penilaian lembar kerja siswa pada pertemuan pertama untuk setiap kelompok disajikan dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Penilaian LKS pada Pertemuan Pertama Siklus I No. Kelompok Perolehan Nilai 1 1 82 2 2 63 3 3 60 4 4 72 5 5 70 6 6 62 Jumlah 409 Rata-rata 68,17 Hasil penilaian lembar kerja siswa yang dikerjakan masing- masing kelompok yang disajikan pada tabel 4.4 di atas, menjelaskan bahwa perolehan nilai LKS pada pertemuan pertama belum mencapai maksimal, hanya 3 kelompok yang memperoleh nilai 70, dengan nilai tertinggi mencapai 82, sedangkan nilai terendah adalah 60 dengan rata-rata perolehn nilai sebesar 68,17.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 2 16

PENINGKATAN PEMBELAJARAN FIQH IBADAH DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII C SMP Peningkatan Pembelajaran Fiqh Ibadah Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Di Kelas Vii C SMP Muhammadiyah 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017.

0 4 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL EXPERIENTAL LEARNING DI KELAS VII SMP NEGERI 29 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 1 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNIN G) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Mene

0 2 7

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ASISTENSI (ASSISTED LEARNING)(Suatu Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII E Sekolah Menen

3 25 105

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Learning (PTK di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Kelas VII Tahun 2

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI).

0 0 13

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK KELAS VII DI SMP ALOYSIUS DENGGUNG.

0 0 132

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I RAWALO

0 0 17