memperkaya pengetahuan siswa dari berbagai persfektif yang muncul ketika diskusi berlangsung dan kemudian diharapkan siswa dapat
menginternalisasi secara individu untuk memperoleh pemahaman mengenai konsep tertentu. Ada lima unsur penting dalam proses
pembelajaran Cooperative, yaitu: 1
Adanya rasa kebersamaan; 2
Adanya interaksi yang saling mendukung antar anggota kelompok satu sama lain;
3 Adanya rasa tanggung jawab secara individu dan kelompok untuk
keberhasilan proses pembelajaran; 4
Kemampuan komunikasi yang baik antarpribadi dalam suatu kelompok kecil;
5 Adanya proses refleksi terhadap fungsi dan kemampuan mereka
bekerja sama sebagai suatu kelompok.
33
d. Karakteristik Strategi Pembelajaran Model Cooperative
Pembelajaran Cooperative memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan strategi pembelajran lain. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari proses yang pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok, atau dalam mencapai tujuan peserta
didik secara harmoni bekerja sama dengan teman kelasnya. Sesuai dengan sifatnya pembelajaran Cooperative yang lebih mengedepankan aspek
kerjasama memiliki karakteristik sebagai berikut:
34
1 Pembelajaran secara tim
2 Pembelajaran dengan manajemen Cooperative
3 Kemauan untuk bekerja sama
4
Keterampilan bekerja sama
33
Mel Silberman, Ibid., h. 199
34
Junaedi, Dkk. Strategi Pembelajaran Paket 8-14 Learning Asistance Program For Islamic Schools, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2008, Cet. 1, h. 10
e. Langkah-langkah Penggunaan Teknik Model Cooperative
Kegiatan belajar biasanya dilakukan melalui diskusi di dalam kelompok-kelompok kecil itu sub group dengan jumlah anggota masing-
masing kelompok sekitar 3-4 orang.
35
Diskusi dalam kelompok kecil terbukti sebagai cara pembelajaran yang paling efektif. Cooperative akan efektif jika ruang kelas ditata sedemikian
rupa sehingga tidak menggambarkan situasi klasikal, tetapi dapat berbentuk setengah lingkaran, huruf U, kelompok tatap muka empat-
empat, dobel setengah lingkaran dan lain sebagainya.
36
Dalam kelompok kecil tidak ada ketua atau sekretaris. Yang diperlukan ialah pelapor juru bicara untuk melaporkan hasil diskusi di dalam
kelompok besar. Adapun langkah-langkah penggunaan teknik model Cooperative:
1 Pendidik, mungkin bersama siswa, memilih dan menentukan
masalah dan bagian-bagian masalah yang akan dibahas dan perlu diucapkan dalam kegiatan belajar.
2 Pendidik menunjuk beberapa siswa untuk membentuk kelompok
kecil. Jumlah kelompok yang akan dibentuk dan banyaknya siswa dalam setiap kelompok kecil disesuaikan dengan jumlah bagian
masalah yang akan dibahas. 3
Pendidik membagikan bagian-bagian masalah kepada masing- masing kelompok kecil. Satu kelompok membahas satu bagian
masalah. Selanjutnya, pendidik menjelaskan tentang tugas kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan 5-15 menit, pemilihan
pelapor, dan lain sebagainya. 4
Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah ditentukan. Para siswa dalam kelompok kecil itu
memperjelas bagian masalah, serta memberikan saran-saran untuk pemecahannya.
35
Sudjana, Metode dan Teknik pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production, 2005, Cet. 4, h. 122
36
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Rosda, 2012, Cet. 3, h. 221