e. Langkah-langkah Penggunaan Teknik Model Cooperative
Kegiatan belajar biasanya dilakukan melalui diskusi di dalam kelompok-kelompok kecil itu sub group dengan jumlah anggota masing-
masing kelompok sekitar 3-4 orang.
35
Diskusi dalam kelompok kecil terbukti sebagai cara pembelajaran yang paling efektif. Cooperative akan efektif jika ruang kelas ditata sedemikian
rupa sehingga tidak menggambarkan situasi klasikal, tetapi dapat berbentuk setengah lingkaran, huruf U, kelompok tatap muka empat-
empat, dobel setengah lingkaran dan lain sebagainya.
36
Dalam kelompok kecil tidak ada ketua atau sekretaris. Yang diperlukan ialah pelapor juru bicara untuk melaporkan hasil diskusi di dalam
kelompok besar. Adapun langkah-langkah penggunaan teknik model Cooperative:
1 Pendidik, mungkin bersama siswa, memilih dan menentukan
masalah dan bagian-bagian masalah yang akan dibahas dan perlu diucapkan dalam kegiatan belajar.
2 Pendidik menunjuk beberapa siswa untuk membentuk kelompok
kecil. Jumlah kelompok yang akan dibentuk dan banyaknya siswa dalam setiap kelompok kecil disesuaikan dengan jumlah bagian
masalah yang akan dibahas. 3
Pendidik membagikan bagian-bagian masalah kepada masing- masing kelompok kecil. Satu kelompok membahas satu bagian
masalah. Selanjutnya, pendidik menjelaskan tentang tugas kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan 5-15 menit, pemilihan
pelapor, dan lain sebagainya. 4
Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah ditentukan. Para siswa dalam kelompok kecil itu
memperjelas bagian masalah, serta memberikan saran-saran untuk pemecahannya.
35
Sudjana, Metode dan Teknik pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production, 2005, Cet. 4, h. 122
36
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Rosda, 2012, Cet. 3, h. 221
5 Apabila waktu ditentukan telah selesai, pendidik mengundang
kelompok-kelompok kecil untuk berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian ia mempersilahkan para pelapor dari
masing-masing kelompok
kecil secara
bergiliran untuk
menyampaikan laporannya kepada kelompok besar.
37
6 Pendidik, atau seorang siswa yang ditunjuk, mencatat pokok-pokok
laporan yang telah disampaikan. Selanjutnya para siswa diminta untuk menambah, mengurangi, atau mengomentari laporan itu.
Pendidik bersama siswa dapat mengajukan kemungkinan kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan selanjutnya
melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi itu.
38
f. Kelebihan dan Kekurangan Model Cooperative
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Cooperative Kelebihan
Kekurangan
1 Peserta didik yang kurang biasa
menyampaikan pendapat dalam kelompok belajar seolah-olah
oleh situasi untuk berbicara dalam kelompok kecil.
2 Menumbuhkan suasana yang
akrab, penuh perhatian terhadap pendapat
orang lain,
dan mungkin akan menyenangkan.
3 Dapat menghimpun berbagai
pendapat tentang bagian-bagian masalah dalam waktu singkat.
4 Dapat digunakan bersama
1 Mungkin terjadi pengelompokan
yang pesertanya terdiri atas orang-orang yang tidak tahu apa-
apa, sehingga
kekuatan kelompok tidak seimbang.
2 Laporan
kelompok-kelompok kecil
tidak tersusun
secara sistematis dan tidak terarah.
3 Pembicaraan mungkin dapat
berbelit-belit.
4 Membutuhkan waktu untuk
37
Sudjana, Op.cit., h. 123
38
Sudjana, Op.cit., h. 124
teknik lain
sehingga penggunaan
teknik ini
bervariasi. mempersiapkan masalah dan
untuk bagian masalah itu.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Siti Sanawiyah, dengan judul “Penerapan Strategi Cooperatif Learning
pada Mata Pelajaran Fikih ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para
siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran ini memiliki kemampuan yang cukup baik sebab dalam pelaksanaannya siswa mampu
memberi gagasan terhadap pokok permasalahan yang sedang dibahas, sehingga siswa terlihat aktif.
39
2. Santi dengan judul “Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperatif Pada
Mata Pelajaran Agama Islam ”. Hasil akhir secara keseluruhan dari
kegiatan pembelajaran PAI yang menggunakan strategi cooperatif dapat memberikan hasil yang memuaskan, sehingga siswa merasa senang dan
enjoy setelah mengikuti pelajaran PAI dengan menggunakan pembelajaran cooperatif, karena lebih memahami dan mengerti mengenai materi yang
telah dibahas sehingga strategi pembelajaran cooperatif sangatlah efektif.
40
3. Nervi Pradewi, dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Cooperatif
Learning dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam SKI
”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa yang mendapat pembelajaran
39
Siti Sanawiyah, dengan judul “Penerapan Strategi Cooperatif Learning pada Mata Pelajaran Fikih
”. Portal
jurnal Universitas Islam Negeri, 2015, tersedia online: http:repository.uinjkt.ac.iddspace diakses pada 23 Mei 2015 jam 13.25 WIB
40
Santi dengan judul “Implementasi Strategi Pembelajaran Cooperatif Pada Mata Pelajaran
Agama Islam
”. Portal jurnal Universitas Islam Negeri, 2015, tersedia online: http:repository.uinjkt.ac.iddspace diakses pada 23 Mei 2015, jam 11.30 WIB.