H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan ada dua jenis, yaitu: lembar observasi
penelitian pendahuluan, yang bertujuan untuk mengetahui keadaan sekolah secara umum seperti sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan
pembelajaran, serta untuk mengetahui kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilaksanakan di sekolah tersebut. Lembar observasi penelitian
pendahuluan dapat dilihat pada lampiran.
49
Lembar observasi yang kedua digunakan saat berlangsungnya proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran cooperative. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran, selain itu pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya. Adapun lembar observasi proses pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.
50
2. Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain
sebagai hasil belajar siswa.
51
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di sekolah. Wawancara diajukan kepada guru PAI dan siswa pada penelitian
pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah. Selain itu wawancara juga dilakukan untuk mengungkap kebiasaan yang dilakukan oleh
guru selama pembelajaran PAI dan hasil belajar yang didapat oleh siswa serta cara guru dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas. Hasil
wawancara guru dapat dilihat pada lampiran,
52
sedangkan hasil wawancara siswa dapat dilihat pada lampiran.
53
49
Lampiran, h. 77-79
50
Lampiran, h. 80
51
Nana Sudjana, Penilaian, Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012 cet. 17 h.67.
52
Lampiran, h. 81-88
53
Lampiran, h. 89-97
3. Tes
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah di tentukan.
54
Tes adalah instrumen yang disusun secara khusu karena mengukur sesuatu yang sifatnya penting dan pasti.
55
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan
keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Dalam penelitian ini tes digunakan berbentuk pilihan ganda
untuk mengukur hasil belajar pada setiap siklus. Soal terdiri dari beberapa tingkatan ranah kognitif, kisi-kisi instrumen tes pada siklus I dibuat sebanyak
25 soal dan sesudah uji validitas yang digunakan, bagitu pula pada siklus II.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati proses kegiatan belajar di kelas baik berupa kegiatan siswa dan guru. Situasi atau
kejadian selama proses pemberian tindakan berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh jawaban atas penelitian yang sedang dilakukan. Secara rinci
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1.
Pemahaman siswa akan iman kepada Allah diperoleh dari tes hasil pembelajaran, baik setiap akhir pembelajaran atau akhir siklus.
2. Keterampilan guru menggunakan metode cooperative dalam
penyampaian materi ajar diperoleh melalui lembar pengamatan guru yang dilakukan oleh observer.
3. Kegiatan yang dilakukan siswa selama diberi tindakan diperoleh melalui
lembar pengamatan siswa yang dilakukan oleh observer. 4.
Data suasana kegiatan pembelajaran diperoleh dengan menggunakan kamera foto.
54
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, cet. 5, h.53
55
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2000, cet. 5, h. 223
5. Hal-hal yang belum terakomodasi dalam instrumen penelitian dicatat
dengan menggunakan lembar catatan lapangan, baik yang dilakukan peneliti ataupun observer.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Untuk menguji keabsahan data dilakukan triangulasi yaitu mengecek melalui berbagai sumber dengan membandingkan apa yang dilakukan peneliti pada saat
pembelajaran berlangsung dengan pendapat pengamat. Adapun sebelum penelitian dilakukan peneliti, peneliti terlebih dahulu berkonsultasi dengan deman
sejawat dan ahli di bidang pembelajaran PAI ini. Dalam penelitian ini pemeriksaan dilakukan oleh para dosen pembimbing, sementara pengecekan
dilakukan dengan dokumentasi foto penelitian dan buku referensi.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
1. Analisis Data
Analisis data
merupakan usaha
untuk memilih,
membuang, menggolongkan, menyusun ke dalam kategori, mengklasifikasikan data untuk
mendukung tujuan dari penelitian. Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: a.
Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan informasi yang menggambarkan peningkatan prestasi belajar dan keaktifan belajar
peserta didik dengan menggunakan model cooperative learning pada materi iman kepada Allah.
b. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai prestasi
belajar peserta didik dan perolehan skor keaktifan belajar peserta didik dengan menggunakan model cooperative learning pada materi iman
kepada Allah.
2. Interpretasi Hasil Analisis Data
Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan prosentase dari prestasi belajar maupun keaktifan belajar
peserta didik, sebagaimana rumus:
a. Rata-rata x =
∑ ∑
b. Nilai N =
c. Persentase Ketuntasan Klasikal =
∑
d. Rata-rata Keaktifan ̅ =
∑ ∑
e. Prosentase Keaktifan =
∑
Keterangan: N = Nilai Peserta didik
P = Peserta Didik Sk = Skor Keseluruhan
T = Peserta Didik yang Tuntas Data hasil pemantau untuk guru dan siswa dikatakan berhasil jika sudah
mencapai minimal 75 dari indikator yang ditentukan dan jika belum berhasil maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Sebagaimana telah diisyaratkan hasil analisis dan refleksi akan menentukan apakah tindakan yang telah dilaksanakan telah dapat mengatasi masalah yang
memicu penyelenggaraan PTK atau belum. Jika hasilnya belum memuaskan, maka dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan memperbaiki tindakan
perbaikan sebelumnya atau, apabila perlu, dengan menyusun tindakan perbaikan yang betul-betul baru untuk mengatasi masalah yang ada.
Dengan kata lain, jika masalah yang diteliti belum tuntas, atau belum memuaskan pengatasannya, maka PTK harus dilanjutkan pada silus ke-1, yaitu
perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan analisis-refleksi.
Apabila pada siklus ke-2 ini permasalahan sudah terselesaikan memuaskan, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus ke-3. Namun, jika pada siklus ke-2
masalahnya belum terselesaikan, maka perlu dilanjutkan dengan siklus ke-3, dan seterusnya.