Sedangkan menurut peneliti belajar adalah suatu proses untuk mencapai suatu pengetahuan yang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi
bisa dan dapat merubah tingkah laku seseorang.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia “prestasi” yang berarti “hasil belajar”. Istilah
“prestasi belajar” achievemenet berbeda dengan “hasil belajar” learning
outcome. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar merupakan aspek pembentukan
watak peserta didik siswa. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain kesenian, olahraga dan
pendidikan, khususnya pembelajaran. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat penting
perennial di karenakan sepanjang kehidupan manusia, semakin seorang manusia tumbuh dan menjadi dewasa kebutuhan akan prestasi semakin
terasa kepentingannya, maka dari itu banyak manusia yang berlomba- lomba berprestasi dalam bidangnya masing-masing agar kelangsungan
hidupnya semakin
berkualitas. Prestasi
semakin layak
untuk dikembangkan dikarenakan banyaknya fungsi utama, antara lain:
1 Prestasi sebagai indikator suatu kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik siswa. 2
Prestasi belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu. Para ahli psikolog biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan
couriosit y dan merupakan kebutuhan manusia”.
3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
berperan sebagai umpan balik feedback dalam meningkatkan ilmu pendidikan.
4 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi
pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang bersifat relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern
dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan siswa di masyarakat. Asumsinya adalah
kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.
5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap kecerdasan
siswa. Dalam proses pembelajaran, siswa menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena siswalah yang dapat menyerap seluruh
pelajaran.
15
Jika dilihat dari fungsi prestasi yang telah diterangkan diatas, maka betapa pentingnya prestasi belajar dalam menunjang indikator kualitas
keberhasilan peserta didik siswa dan institusi pendidikan. Evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi
merupakan suatu yang tak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri.
b. Indikator Prestasi belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini
disebabkan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible tak dapat diraba. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil siswa
sebagaimana yang terurai diatas adalah mengetahui garis-garis besar indikator penunjuk adanya prestasi tertentu, dikaitkan dengan jenis
15
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 13