93
4. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Pada uji persamaan regresi linier berganda untuk persamaan regresi linier bergandananya menggunakan unstandardized coefficients yaitu
regresi dihasilkan
dengan menggunakan
variabel biasa
tidak distandarisasi, tetap menggunakan unit skala dan ukuran aslinya.
unstandardized coef lebih baik dan mudah dibaca, disamping itu dengan unstandardized variable R square biasa dapat dipergunakan Julfahmi,2015
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh empat variabel independen yakni capital adequacy ratio CAR, loan to deposit ratio
LDR, non performing loan NPL dan biaya operasional pendapatan operasional BOPO terhadap variabel dependen yakni return on asset
ROA ditunjukkan pada tabel 4.13 :
Tabel 4.13 Hasil Regresi
Nilai Coefficient, t dan sig. Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta Constant
16,897 1,868
9,046 ,000
CAR -,156
,063 -,274
-2,490 ,016
LDR ,010
,017 ,050
,582 ,563
NPL -,254
,076 -,318
-3,354 ,001
BOPO -,093
,025 -,401
-3,745 ,000
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil Output SPSS Dari tabel diatas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk
mengetahui pengaruh capital adequacy ratio CAR, loan to deposit ratio
94
LDR, non performing loan NPL dan biaya operasional pendapatan operasional BOPO terhadap variabel dependen yakni return on asset
ROA sebagai berikut :
Dimana : Y
= Return On Asset a
= Konstanta X
1
= Capital Adequacy Ratio X
2
= Loan Deposit Ratio X
3
= Non Performing Loan X
4
= Biaya Operasional Pendapatan Operasional
Koefisien – koefisien persamaan regresi linier berganda diatas dapat
diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 16,897 menunjukkan bahwa jika variabel capital adequacy ratio,loan to deposit ratio, non
performing loan dan biaya operasional pendapatan operasional bernilai nol maka nilai return on asset adalah 16,897 kali. Sedangkan variabel capital
adequacy ratio sebesar -0,156 menunjukkan bahwa jika variabel capital adequacy ratio meningkat I satuan makan akan menurun return on asset
sebesar 0,156 kali. variabel non performing loan sebesar -0,254 menunjukkan bahwa jika variabel non performing loan meningkat I satuan
Y = 16,897-0,156CAR - 0,254NPL - 0,093BOPO
95
makan akan menurun return on asset sebesar 0,254 kali. variabel biaya operasional pendapatan operasional sebesar -0,093 menunjukkan bahwa
jika variabel biaya operasional pendapatan operasional meningkat I satuan makan akan menurun return on asset sebesar 0,093 kali.
Berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.10 didapat bahwa uji F simultan diketahui bahwa variabel capital adequacy ratio,loan to deposit
ratio, non performing loan dan biaya operasional pendapatan operasional secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return
on asset, karena nilai Fhitung 28.514 Ftabel 2.54 dan nilai Profitabilitasnya 0.000 0.05
Sedangkan berdasarkan output SPSS tabel 4.13 bahwa uji T Parsial didapat tiga variabel independen yang mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap return on asset yaitu variabel capital adequacy ratio,non performing loan dan biaya operasional pendapatan operasional.
Pertama, variabel capital adequacy ratio menghasilkan T
hitung
T
tabel
dan nilai signifikan dari 0.05 dari hasil uji t diatas disimpulkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio CAR mempunyai pengaruh signifikan
negatif terhadap Return On Asset ROA. BPR telah menjalankan fungsi mediasi berupa penyaluran kredit kepada masyarakat, namun dana yang
tersedia oleh BPR masih digunakan atau ditempatkan pada penempatan antar bank dalam hal ini ditempatkan pada bank umum dimana
berdasarkan aturan regulator penempatan pada bank umum tidak diperlukan cadangan penghapusan atau dianggap resikonya nol. Selain
96
itu penempatan pada bank umum dimaksudkan untuk menjaga likuiditas BPR. Likuiditas bagi BPR adalah sesuatu yang sangat
diperhatikan, karena efek kesulitan likuditas dapat mengakibatkan kerugian yang besar, berbeda dengan bank umum apabila mengalami
kesulitan likuiditas maka dapat dengan mudah diperoleh pada pasar uang antar bank sementara dalam industri BPR hal ini tidak dapat dilakukan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hasanah 2011 dan Fatimah 2013, hasil penelitian
menunjukkan CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Kedua, variabel non performing loan menghasilkan T
hitung
T
tabel
dan nilai signifikan dari 0.05 dari hasil uji t diatas disimpulkan bahwa
variabel non performing loan mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap Return On Asset ROA. Peningkatan Non Performing Loan
NPL akan mempengaruhi profitabilitas bank, karena semakin tinggi Non Performing Loan NPL maka akan semakin buruk kualitas kredit bank
yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena
itu bank
harus menanggung
kerugian dalam
kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba ROA
yang diperoleh bank. Non Performing Loan NPL yang rendah mengindikasikan kinerja keuangan bank semakin baik.
Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Iwan 2015 yang menunjukkan bahwa Non Performing Loan NPL berpengaruh negatif
signifikan terhadap Return On Asset ROA.