41
Indonesia menetapkan CAR yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi
tertentu dari aktiva tertimbang menurut risiko ATMR. ATMR adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-
masing bobot risiko aktiva tersebut. Secara matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut
Dendawijaya, 2009:121. Modal Bank
CAR =
x 100 ATMR
7. Loan to Deposit Ratio LDR
Menurut Dendawijaya 2009 : 116, menyebutkan pengertian loan to deposit ratio
LDR adalah ”rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank”.
Loan to Deposit Rasio LDR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
likuiditas bank dalam memenuhi kebutuhan dana yang ditarik oleh masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito Suroso, 2010:6.
Loan to deposit ratio LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dngan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya Dendawijaya, 2009:116. Dengan kata lain, seberapa jauh
pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank
42
untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.
Menurut Martono 2010:82 Loan to deposit ratio rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada
para nasabah yang telah menamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi
likuiditasnya. Sedangkan Kasmir 2008 : 290 menyat
akan bahwa “loan to deposit ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan
dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan”.
Menurut Kasmir 2008 : 290, besarnya loan to deposit ratio LDR menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110. Semakin tinggi rasio
tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank.
Adapun batasan yang diberikan BI untuk LDR yang nilainya lebih dari 110 110 maka skor nya adalah nol. Sedangkan untuk yang kurang
dari 110 110 maka skor nya adalah lima. Tujuan dibatasi karena agar bank tidak berlebihan memberi kredit
yang berasal dari simpanan masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya likuiditas bank, yaitu saat nasabah melakukan penarikan
43
dana yang dimiliki bank tidak mencukupi karena dana tersebut telah tersalurkan melalui kredit. Dampak negatif akan diterima bank karena
kepercayaan merupakan hal utama dalam bisnis bank. Secara matematis LDR dapat dirumuskan sebagai berikut
Dendawijaya, 2009:119. Total Kredit
LDR = x 100
Dana Pihak Ketiga Apabila LDR perbankan meningkat maka dapat dikatakan bahwa
perbankan tersebut menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi karena meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan perbankan kepada
masyarakat. Peningkatan LDR disertai dengan meningkatnya kredit menyebabkan
likuiditas perbankan
menurun karena dana tersebut dipergunakan
untuk penyalurkan
kredit. Penurunan
likuiditas ini, menyebabkan perbankan berusaha untuk mendapatkan dana dari
masyarakat dengan meningkatkan suku bunga simpanan, dalam hal ini adalah suku bunga deposito. Artinya, apabila terjadi peningkatan pada LDR
perbankan maka suku bunga deposito perbankan cenderung meningkat. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan pada LDR perbankan maka suku
bunga deposito perbankan cenderung menurun Dwiastuti, 2006.
8. Non Performing Loan NPL
Menurut Riyadi 2006:160, Non Performing Loan NPL gross merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang tergolong