Pengujian Hipotesis Metode Analisis Data
67 digunakan sebagai aspek permodalan sesuai dengan ketetapan
Bank Indonesia. Capital Adequacy Ratio dapat dihitung dengan rumus berikut:
Modal CAR =
x 100 ATMR
Data mengenai capital adequacy ratio diperoleh dari laporan
tahunan masing-masing bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
b Loan to Deposit Ratio LDR X
2
Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio yang mengindikasikan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Alasan pemilihan LDR sebagai salah satu variabel penelitian dikarenakan tingkat likuiditas suatu bank pada tahun
tertentu akan berpengaruh pada penetapan tingkat suku bunga simpanan deposito berjangka pada bank yang bersangkutan di tahun
berikutnya. Semakin tinggi LDR memberikan indikasi semakin rendahnya likuiditas suatu bank.
LDR dihitung dengan membandingkan antara total kredit yang diberikan dan total penghimpunan dana pihak ketiga. Dalam
penelitian ini, komponen perhitungan LDR dapat dilihat pada pos –
pos neraca masing – masing bank data tahunan yang akan diteliti
68 dalam periode tahun sebelumnya t
–1. Variabel ini dinyatakan dalam persen .
c Non Performing Loan NPL X
3
Menurut Riyadi 2006:160 Non Performing Loan adalah perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan 69 tingkat
kolektabilitas 3 sampai dengan 5 dibandingkan dengan total kredit yang diberikan oleh pihak bank.
Besarnya NPL yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5, jika melebihi 5 maka akan
mempengaruhi penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang bersangkutan, yaitu akan mengurangi nilai skor yang
diperolehnya. Semakin besar tingkat NPL ini menunjukan bahwa bank tersebut tidak profesional dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus
memberikan indikasi bahwa tingkat resiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tingginya NPL yang dihadapi bank
Riyadi, 2006:161.
d Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO X
4
Rasio Biaya Operasi pada Pendapatan Operasional sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut Dendawijaya 2009 rasio
biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
69