34
3 Laporan lab rugi Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang
menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu. 4 Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh
langsung terhadap kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.
5 Catatan atas laporan keungan Merupakan yang berisi mengenai posisi Devisa Neto, menurut jenis
mata uang dan aktivitas lainnya. 6 Laporan keuangan gabungan dan konsolidasi
Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang bersangkutan baik ynag ada di dalam negeri maupun di luar
negeri.
c. Tujuan Laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori akuntansi, banyak pendapat tentang tujuan laporan keuangan ini, baik
objek maupun penekanannya, namun menurut Harahap 2007:66 tujuan yang selama ini mendapatg dukungan luas adalah bahwa laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan.
menurut Darsono 2005:2 tujuan laporan keuangan adalah untuk
35
memberikan informasu yang berguna bagi pengambilan keputusan atas perusahaan. dalam pengertian tersbeut yang dicatat dan dilaporkan adalah
transaksi atau kejadian ekonomi kejadian yang berhubungan dengan uang.
Selanjutnya menurut Ikatan Akuntansi Indonesian 2007:3 dalam kerangka dasar pernyataan dasar akuntansi keuangan, merumuskan
tujuan laporan keuangan sebagai berikut: “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pema
kai dalam pengambilan keputusan”. Menurut Kasmir 2008:254 pembuatan laporan keuangan memiliki
tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu bank adalah :
1 Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis- jenis-jenis aktiva yang dimiliki.
2 Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis- jenis kewajiban baik jangka pendek lancar maupun jangka panjang.
d. Keterbatasan Laporan Keuangan
Adapun keterbatasan laporan keuangan menurut Harahap 2007:90 yaitu:
1 Bersifat historis, dimana menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lewat.
36
2 Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupuun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak
tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja.
3 Tidak luput dari pengguna berbagai pertimbangan dan taksiran. 4 Hanya melaporkan informasij yang materil.
5 Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, apabila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian
suatu pos, maka dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
6 Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansij dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk
hukumnya formalitas. 7 Disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dimana pemakai
laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa dan istilah-istilah tersebut, serta mengerti sifat dari informasi yang dilaporkan.
8 Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat dipergunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya
ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. 9 Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
37
5. Return On Asset ROA
Menurut Dendawijaya 2009:118 Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
Laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dari segi penggunaannya. Menurut Riyadi 2006:156 mengungkapkan bahwa yang dimaksud
Return On Asset ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan
tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.
Return On Asset ROA adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki
oleh perusahaan. pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi.
Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan laba Hakim, 2006:19.
ROA menurut Fauziah 2011 adalah rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan dalam periode tertentu. Jika ROA suatu perusahana naik