Gambar 2. Pelaksanaan latihan half squat M. Furqon, 1996:112
3. Latihan Berbeban Linear.
Latihan berbeban dengan beban meningkat secara linear yaitu beban latihan ditingkatkan secara bertahap dan meningkat secara terus menerus.
Peningkatan kekuatan secara terus menerus hanya dapat dicapai dengan peningkatan beban latihan. Berdasarkan hal tersebut maka beban latihan harus
ditingkatkan terus secara progresif. Peningkatan beban latihan dilakukan setelah tiga kali latihan.
Gambaran mengenai peningkatan beban secara linear dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3. Latihan Berbeban Dengan beban Meningkat Secara Linear Bompa, 1990:48
Peningkatan beban secara linear didasarkan pada peningkatan beban secara progresif dan terus menerus, dan berdasarkan pada prinsip overload. M.
Sajoto 1995:31 menyatakan bahwa, “Dalam latihan harus ada peningkatan atau penambahan beban kerja secara progresif”. Apabila dalam pelaksanaan latihan,
beban tidak dinaikkan maka superkompensasi tidak terbentuk dan terjadi stagnasi prestasi.
Tiap latihan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal ini menyebabkan seorang pelatih memilih jenis latihan yang tepat untuk atlitnya berdasarkan
kelebihan dan kekurangan suatu metode latihan. Demikian pula untuk latihan beban linear terdapat kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari latihan linear berdasarkan kesimpulan yang diambil dari pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Kapasitas fungsional sistem didalam tubuh meningkat
2. Kekuatan daya tahan otot semakin meningkat
3. Beban latihan meningkat teratur
Sedangkan untuk kekurangan dari latihan linear adalah sebagai berikut : 1.
Kesempatan organisme untuk regenerasi sedikit 2.
Persiapan kondisi tubuh untuk mengantisipasi peningkatan beban latihan kurang.
3. Pemulihan energi secara fisiologis relatif sedikit.
4. Latihan Berbeban Non Linear
Latihan pembebanan non-linear ini dapat pula disebut dengan “sistem tangga step- type approach Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin, 1996 : 134.
Latihan dengan peningkatan beban secara non-linear yaitu suatu latihan dengan peningkatan beban latihan yang dilakukan secara bertahap tetapi terdapat fase
peningkatan dan penurunan beban latihan bergelombang . Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin 1996:134 menyatakan bahwa, “ agar adaptasi terhadap latihan
dapat dicapai dengan baik, maka penerapannya harus diselingi dengan masa-masa pemulihan atau penurunan intensitas dan volume latihan”.
Yang dimaksud dengan cara penambahan beban dalam latihan yang disusun secara berjenjang, bergelombang yaitu bergantian antara jenjang naik
disuatu saat dan jenjang turun disaat yang lain. Beban bertambah secara bertahap dan bergelombang atau non-linear memberi kesempatan kepada organisme untuk
melakukan regenerasi yang memungkinkan atlet untuk mengakumulasi cadangan fisiologis serta psikologisnya dalam mengantisipasi peningkatan beban latihan
berikutnya. Gambaran mengenai pembebanan secara non-linear dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 4. Latihan Berbeban Dengan Peningkatan Beban Secara Non-Linear Bompa, 1990:47
Dalam pembebanan non-linear ini setelah tiga kali latihan beban ditingkatkan kemudian dilanjutkan satu persiapan penurunan atau fase tanpa
beban. Fase penurunan beban ini sangat baik untuk memberikan kesempatan pada organisme tubuh untuk melakukan regenerasi.
Kelebihan dari latihan berbeban non-linear adalah sebagai berikut : 1.
Adanya regenerasi organisme dalam tubuh 2.
Persiapan kondisi tubuh dalam peningkatan beban semakin matang 3.
Dapat mengembalikan energi secara fisiologis
1 2
3
4 5
6
Sedangkan kekurangan dari latihan non-linear adalah : 1.
Kekuatan daya tahan kurang berkembang 2.
Peningkatan beban tidak teratur 3.
Peningkatan kekuatan fungsional sedikit
5. Anthropometri