Kekuatan Otot Tungkai Tinjauan Pustaka 1. Hakekat Latihan

2 Kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera. 3 Dengan kekuatan, atlet akan dapat berlari lebih cepat, melempar dan menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi. Kekuatan otot sendiri menurut Nosseck 1982:54 terdiri dari tiga macam, yaitu : 1 Kekuatan Maksimal : adalah kemampuan otot dalam kontraksi maksimal serta dapat melawan atau menahan dan memindahkan beban maksimal pula. 2 Kekuatan Daya Ledak Explosive Power : adalah kemampuan otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi. 3 Kekuatan Daya Tahan Power Endurance : adalah kemampuan tahan lamanya kekuatan otot untuk melawan tahanan beban yang tinggi intensitasnya. Berdasarkan jenis kekuatan tersebut, berbagai macam aktifitas dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing, seperti mengangkat beban, melompat, lari, dan sebagainya. Untuk dapat meningkatkan kekuatan otot, perlu dipertimbangkan beberapa faktor penentunya. Menurut Nosseck 1982:65 faktor-faktor penentu baik tidaknya kekuatan otot adalah : 1 Besar kecilnya potongan melintang otot 2 Jumlah serabut otot yang turut bekerja dalam melawan beban. 3 Tergantung besar kecilnya rangka tubuh. 4 Keadaan zat kimia dalam otot. 5 Umur. 6 Jenis kelamin. Dengan berbagai faktor tersebut, dapat diketahui besarnya kekuatan yang di miliki seseorang dan dapat dicari upaya peningkatannya.

b. Kekuatan Otot Tungkai

Yang dimaksud dengan tungkai adalah anggota gerak badan bagian bawah yang terdiri dari tulang anggota gerak bawah bebas sceleton extremitas inferior liberae . Adapun menurut Prof. Drs. Soedarminto 1992:60 tulang-tulang anggota gerak bawah bebas terdiri dari : 1 Femur tulang paha 2 Crus crural tungkai bawah : a. tibia b. fibula 3 Ossa pedis : a. Ossa tarsalia : Tulang-tulang pergelangan kaki yang terdiri dari 7 buah tulang. b. Ossa metatarsalia : Tulang-tulang telapak kaki yang terdiri dari 5 buah tulang. c. Ossa palangea digitorum pedis : Tiap-tiap jari terdiri dari tiga ruas tulang kecuali ibu jari hanya terdiri dari dua ruas tulang. Sebagai tulang anggota gerak bawah bebas sceleton extremitas inferior liberae tungkai bawah mempunyai tugas yang sangat penting untuk melakukan gerak. Namun untuk dapat melakukan gerak tersebut secara sistematis, harus merupakan hasil dari gerak yang dilakukan oleh adanya suatu sistem penggerak, yang meliputi : otot, tulang, sendi dan saraf. Dalam hal ini, otot-otot tungkai, dan articulatio coxae, articulatio genus, articulatio talo cruralis. Ada tiga otot penggerak tungkai, dimana masing-masing otot penggerak terdiri dari beberapa otot, yaitu : 1 Otot penggerak paha : iliopsoas, rectus femoris, gluteus maximus, gluteus medius, gluteus minimus, tensor fascialatae, piriformis, adductor brevis, adductor longus, adductor magnus, gracilis. 2 Otot penggerak tungkai bawah : rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis, vastus intermedius, sartorius, biceps femoris, semitendonisus, semi membranosus. 3 Otot penggerak kaki : tibialis anterior, gastrocnemius, soleus, peroneus longus, peroneus brevis, tibialis posterior, peroneus tertius. Dari bermacam-macam otot tersebut ditambah dengan tulang ,sendi, dan saraf, tungkai dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Sugiyanto 1994:39 ”kekuatan otot adalah kualitas yang memungkinkan pengembangan ketegangan otot-otot dalam kontraksi maksimal atau bisa diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakangaya tegang untuk melawan beban atau hambatan. Sedangkan menurut M. Sajoto1995:8 “kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja”. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat dirumuskan bahwa kekuatan otot tungkai adalah kemampuan dari otot atau sekelompok otot tungkai untuk dapat mengatasi tahanan atau berkontraksi melawan beban dalam menjalankan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendapatkan kekuatan otot yang maksimal harus dilatih secara teratur. Kekuatan otot tungkai dapat dilatih dengan latihan beban weight training. Dengan otot-otot tungkai yang kuat, maka akan membantu dalam pencapaian prestasi dibidang olahraga.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut : 1 Perbedaan Pengaruh Latihan Berbeban Dengan Latihan Berbeban Linear dan Non-Linear Latihan berbeban dengan latihan berbeban linear dan non-linear merupakan salah satu bentuk latihan beban dengan menekankan pada beban yang akan ditingkatkan. Latihan berbeban linear adalah suatu latihan dengan beban latihan ditingkatkan secara bertahap dan meningkat secara terus menerus. Dalam latihan ini setelah 3 kali latihan beban dalam 1 minggu, beban bisa ditambah sesuai kebutuhan siswa, demikian seterusnya sampai 6 minggu latihan selesai. Sedangkan latihan dengan peningkatan beban secara non-linear yaitu suatu latihan dengan peningkatan beban latihan yang dilakukan secara bertahap tetapi terdapat fase peningkatan dan penurunan beban latihan bergelombang .

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

15 131 149

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BERBEBAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA

0 4 61

PENGARUH LATIHAN ROPE SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BULUTANGKIS DI PB Pengaruh Latihan Rope Skipping Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Di Pb Tanker Kartasura.

0 5 11

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIK DAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN SMASH BOLAVOLI DITINJAU DARI KEKUATAN OTOT LENGAN

0 17 119

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sep

1 2 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA

0 1 142

PENGARUH LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI KARATEKA PUTRA BINAAN FORKI MEDAN.

1 3 19

Hubungan kecepatan lari 100 meter, panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap prestasi lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas VIII SMP Islam Karangpucung Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2006/2007.

0 0 74

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASING LAMBUNG SEPAKBOLA PADA SISWA SSB NEW ANDANG TARUNA SRAGEN TAHUN 2012.

0 0 15

SUKONO A. 120809126

7 55 124