Menurut Sugiyanto 1994:39 ”kekuatan otot adalah kualitas yang memungkinkan pengembangan ketegangan otot-otot dalam kontraksi maksimal
atau bisa diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakangaya tegang untuk melawan beban atau hambatan. Sedangkan menurut M. Sajoto1995:8 “kekuatan
adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja”.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat dirumuskan bahwa kekuatan otot tungkai adalah kemampuan dari otot atau sekelompok otot tungkai untuk
dapat mengatasi tahanan atau berkontraksi melawan beban dalam menjalankan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mendapatkan kekuatan otot yang maksimal harus dilatih secara teratur. Kekuatan otot tungkai dapat dilatih dengan latihan beban weight
training. Dengan otot-otot tungkai yang kuat, maka akan membantu dalam pencapaian prestasi dibidang olahraga.
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut :
1 Perbedaan Pengaruh Latihan Berbeban Dengan Latihan Berbeban Linear
dan Non-Linear
Latihan berbeban dengan latihan berbeban linear dan non-linear merupakan salah satu bentuk latihan beban dengan menekankan pada beban yang
akan ditingkatkan. Latihan berbeban linear adalah suatu latihan dengan beban latihan ditingkatkan secara bertahap dan meningkat secara terus menerus. Dalam
latihan ini setelah 3 kali latihan beban dalam 1 minggu, beban bisa ditambah sesuai kebutuhan siswa, demikian seterusnya sampai 6 minggu latihan selesai.
Sedangkan latihan dengan peningkatan beban secara non-linear yaitu suatu latihan dengan peningkatan beban latihan yang dilakukan secara bertahap
tetapi terdapat fase peningkatan dan penurunan beban latihan bergelombang .
Beban latihan terus meningkat selama 3 minggu latihan. Pada minggu keempat terdapat penurunan beban latihan, kemudian beban meningkat lagi pada minggu
kelima dan keenam. Perbedaan peningkatan beban latihan dari kedua metode latihan diatas
akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai. Perbedaan perlakuan yang diberikan selama proses latihan akan
menimbulkan hasil yang berbeda pula terhadap hasil latihan.
2 Perbedaan Pengaruh Anthropometri Lingkar Paha dengan Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai
Tungkai merupakan anggota gerak tubuh bagian bawah yang digunakan manusia untuk bergerak. Tungkai terdiri dari tulang, otot, sendi, dan saraf yang
saling bekerjasama untuk melakukan gerak. Dari besarnya otot tungkai dapat diketahui kekuatan otot tungkai yang dimiliki oleh seseorang.
Berdasarkan pengukuran anthropometri, besarnya otot tungkai diukur pada lingkar paha, yaitu diantara sepertiga paha dibawah tulang pinggul dan dua pertiga
paha diatas tulang patella. Pada umumnya semakin besar massa otot tungkai seseorang, semakin besar pula kekuatan otot tungkainya.
Kekuatan otot tungkai yang besar memberikan banyak manfaat dalam berolahraga. Dengan otot tungkai yang kuat, seseorang dapat melakukan berbagai
macam gerak seperti berjalan, berlari, melompat, meloncat, berenang dan sebagainya. Berbagai macam gerak diatas banyak terdapat pada cabang-cabang
olahraga seperti atletik, sepakbola, bola voli, renang dan banyak lagi.
3 Interaksi Latihan Berbeban dan Anthropometri Lingkar Paha Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai
Latihan beban merupakan latihan fisik dengan cara menambah beban, yang utamanya memberikan efek terhadap otot-otot rangka dan memberikan
perubahan- perubahan secara morfologis pada tubuh manusia. Metode latihan
beban yang diterapkan pada siswa akan memberikan pengaruh yang berbeda sesuai jenis metode latihannya.
Latihan berbeban linear merupakan metode latihan beban dengan peningkatan beban terus menerus sampai waktu yang telah ditentukan. Sedangkan
latihan beban non-linear merupakan suatu latihan dengan peningkatan beban latihan yang dilakukan secara bertahap tetapi terdapat fase peningkatan dan
penurunan beban latihan bergelombang. Secara metodis metode latihan tersebut diatas akan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai.
Disisi lain untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai tidak hanya dipengaruhi oleh metode latihan saja. Faktor yang dapat mempengaruhi besarnya
peningkatan kekuatan otot tungkai, salah satunya adalah faktor anthropometri tubuh bagian tungkai khususnya lingkar paha. Besar lingkar paha merupakan
bagian tubuh yang mempunyai peran penting mendukung peningkatan kekuatan otot tungkai. Oleh karenanya metode latihan berbeban yang digunakan hendaknya
dengan besar lingkar paha yang dimiliki siswa harus mampu dimanfaatkan secara optimal.
Dari kedua variabel ini masing-masing dapat mempengaruhi terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai. Metode latihan berbeban linear dan non-linear
mempengaruhi anthropometri lingkar paha. Dengan demikian diduga antara metode latihan berbeban dan anthropometri lingkar paha ada interaksi terhadap
peningkatan kekuatan otot tungkai
C. Perumusan Hipotesis