Dengan demikian dapat dapat disimpulkan bahwa, antara latihan berbeban dan anthropometri lingkar paha tidak ada interaksi terhadap peningkatan kekuatan otot
tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajran 20062007.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya. Berdasarkan
pengujian hipotesis telah menghasilkan kesimpulan analisis yaitu : 1 ada perbedaan yang signifikan antara latihan beban linear dan latihan beban non-
linear terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai, 2 tidak ada perbedaan yang signifikan antara anthropometri lingkar paha besar dan anthropometri lingkar paha
kecil terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai, 3 tidak terdapat interaksi antara latihan berbeban dan anthropometri lingkar paha terhadap peningkatan
kekuatan otot tungkai. Kelompok kesimpulan analisis tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut secara rinci sebagai berikut :
1. Pengaruh Latihan Berbeban Linear dan Non-Linear Terhadap
Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan, ada perbedaan antara latihan beban linear dan non-linear terhadap peningkatan kekuatan otot
tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 20062007. Pada kelompok siswa yang mendapat perlakuan latihan berbeban
linear memiliki peningkatan lebih baik dibandingkan dengan kelompok latihan berbeban non-linear. Hal ini karena latihan berbeban linear memiliki beban
latihan yang terus meningkat sehingga siswa melakukan latihan beban dengan peningkatan beban latihan secara teratur, mulai dari yang terendah sampai yang
tertinggi. Dengan peningkatan beban latihan yang teratur, tubuh siswa akan melakukan adaptasi terhadap beban latihan yang diberikan. Melalui adaptasi ini,
kekuatan otot tungkai dapat ditingkatkan. Hal ini juga dibuktikan dari hasil analisis data menunjukkan rata-rata peningkatan latihan berbeban dengan latihan
linear lebih besar 0,09 daripada hasil analisis data latihan berbeban dengan latihan non-linear. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada perbedaan latihan
berbeban linear dan non-linear terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 20062007, dapat
diterima kebenarannya.
2. Pengaruh Anthropometri Lingkar Paha Besar dan Kecil Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai
Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan antara anthropometri lingkar paha besar dan anthropometri lingkar
paha kecil terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 20062007. Kelompok siswa yang memiliki
anthropometri lingkar paha besar mempunyai pengaruh yang sama dengan siswa yang memiliki anthropometri lingkar paha kecil. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain yaitu : sampel tidak bisa dikontrol penuh saat diberikan treatment perlakuan dan sampel selaku siswa kelas II SMP mempunyai
aktivitas lain diluar jadwal treatment sehingga aktivitas tersebut juga mempengaruhi hasil penelitian.
3. Interaksi Antara Latihan Berbeban dan Anthropometri Terhadap Peningkatan Kekutan Otot Tungkai.
Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa, tidak ada interaksi antara latihan berbeban dan anthropometri terhadap peningkatan
kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran 20062007. Dengan penghitungan secara matematis terjadi peningkatan,
namun peningkatan tersebut sangat kecil sehingga sulit dilihat maupun dibuktikan dengan penghitungan statistik. Peningkatan juga dipengaruhi oleh waktu
pelaksanaan treatment atau perlakuan selama 6 minggu latihan. Lamanya waktu ini ternyata belum menunjukkan peningkatan yang besar pada kekuatan otot
tungkai, sehingga kekuatan otot tungkai hanya mengalami sedikit peningkatan.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan pada BAB IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan berbeban linear dan non-linear
terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 20062007. Pengaruh peningkatan kekuatan
otot tungkai yang ditimbulkan oleh latihan berbeban linear lebih baik daripada latihan berbeban non-linear, rata-rata peningkatannya adalah 0,35 dan 0,26.
2. Tidak ada perbedaan pengaruh antara anthropometri lingkar paha besar dan
lingkar paha kecil terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 20062007. Pengaruh
peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa yang memiliki anthropometri lingkar paha besar sama dengan siswa yang memiliki anthropometri lingkar
paha kecil, rata-rata peningkatannya adalah 0,29. 3.
Tidak terdapat interaksi antara latihan berbeban dan anthropometri terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas II SMP Negeri 4
Sragen tahun pelajaran 20062007. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa F
hitung
= 0,0742 dengan F
tabel
= 4,10, maka F
hit
F
tab
B. Implikasi
Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang lebih luas, jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar
simpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut : 1.
Secara umum dapat dikatakan bahwa latihan berbeban dan anthropometri lingkar paha merupakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
peningkatan kekuatan otot tungkai.