- Rata-rata Jumlah Interaksi JK
AB
RJK
AB
=
AB AB
db JK
d Perhitungan Rasio – F
- Rasio F untuk Perlakuan Metode Latihan F-A
F-A =
e A
RJK RJK
- Rasio F untuk Perlakuan Metode Latihan F-A
F-B =
e B
RJK RJK
- Rata-rata Jumlah Interaksi JK
AB
F-AB  =
e AB
RJK RJK
2  Kriteria  Pengujian  Hipotesis
Jika F ≥
F 1 - α
V
1
– V
2
, maka hipotesis nol ditolak Jika F  F 1 -
α V
1
– V
2
, maka hipotesis nol diterima dengan : dk pembilang V
1
K – 1 dan dk penyebut V
2
= n
1
+ ……..nk – k α
= taraf signifikan untuk pengujian hipotesis.
b.  Uji Rentang Newman – Keuls Setelah ANOVA
Menurut Sudjana 1994:36 langkah-langkah untuk melakukan uji Newman-Keuls adalah sebagai berikut :
1 Susun  k  buah  rata-rata  perlakuan  menurut  urutan  nilainya  dari  yang  terkecil
sampai yang terbesar 2
Dari rangkaian ANOVA, diambil harga RJK disertai dk-nya. 3
Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus : S
y
= RJK
E
Kekeliruan RJK Kekeliruan juga didapat dari hasil rangkuman N
ANOVA.
4 Tentukan  taraf  signifikan  α,  lalu  gunakan  daftar  rentang  student.  Untuk  uji
Newman-Keuls,  diambil  V  =  dk  dari  RJK  Kekeliruan  dan  P  =  2,3,…,k. Harga-harga  yang  didapat  dari  bagian  daftar  sebanyak  k-1  untuk  V  dan  P
supaya dicatat. 5
Kalikan harga-harga  yang didapat dititik……..di atas masing-masing dengan S
y
dengan  jalan  demikian  diperoleh  apa  yang  dinamakan  rentang  signifikan yang terkecil RST.
6 Bandingkan  selisih  rata-rata  terkecil  dengan  RST  untuk  mencari  P-k  selisih
rata-rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = k-1, dan seterusnya.  Demikian  halnya  perbandingan  selisih  rata-rata  terbesar  kedua
rata-rata terkecil dengan RST untuk P = k-1, selisih rata-rata terbesar kedua dan  selisih  rata-rata  terkecil  kedua  dengan  RST  untuk  P  =  k-2,  dan
seterusnya.  Dengan  jalan  begitu  semua  akan  ada
12
Kk-1  pasangan  yang harus  dibandingkan.  Jika  selisih-selisih  yang  didapat  lebih  besar  daripada
RST-nya  masing-masing  maka  disimpulkan  bahwa  terdapat  perbedaan  yang signifikan antara rata-rata perlakuan
c.  Hipotesa  Statistik
Hipotesa 1 H
= µ
A
1
≥ µ
A
2
H
A
= µ
A
1
µ A
2
Hipotesa 2 H
= µ
B
1
≥ µ
B
2
H
A
= µ
B
1
µ B
2
Hipotesa 3 H
= Interaksi A x B = 0 H
A
= Interaksi A x B ≠
Keterangan: µ
= Nilai rata-rata A
1
= Latihan berbeban linear A
2
= Latihan berbeban non-linear B
1
= Anthropometri lingkar paha besar B
2
= Anthropometri lingkar paha kecil
BAB IV HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian beserta interprestasinya akan disajikan secara ringkas pada bab ini. Pada tahap awal hasil analisis data menggunakan statistik deskripitif, dan
dilanjutkan pengujian hasil penelitian dengan statistik inferensial yang merupakan pengujian  hipotesis.  Pengujian  hipotesis  menggunakan  teknik  statistik  analisis
varians  ANOVA  yang  memerlukan  pengujian  persyaratan  analisis,  maka disajikan pula hasil uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan
hasil penelitian.
A.  Deskripsi Data
Deskripsi  hasil  analisis  data  hasil  tes  kekuatan  otot  tungkai  pada  siswa putra kelas II SMP Negeri 4 Sragen Tahun pelajaran 20062007,  yang dilakukan
sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel  1.  Ringkasan  Angka-Angka  Statistik  Deskriptif  Data  Kekuatan  Otot Tungkai Menurut Kelompok Penelitian
Perlakuan Tingkat
Anthropometri Lingkar Paha
Statistik Tes Awal
Tes Akhir Peningkatan
Besar Jumlah
Mean SD
705 70,5
20,27 930
93,0 22,14
225 22,5
6,77 Latihan
Berbeban Linear
Kecil Jumlah
Mean SD
560 56,0
12,65 775
77,5 17,83
215 21,5
10,01 Besar
Jumlah Mean
SD 690
69,0 13,09
865 86,5
17,65 175
17,5 10,61
Latihan Berbeban
Non-Linear
Kecil Jumlah
Mean SD
570 57,0
21,37 720
72,0 24,63
150 15,0
6,67