Di dalam kandang juga terdapat perlengkapan berupa tempat bersarang yang berukuran 96,9 cm x 52 cm x 67 cm. Tempat bersarang biasa digunakan burung
kakatua untuk bersembunyi dan beristirahat. Di alam, biasanya burung kakatua tidak membuat sarang, melainkan menggunakan lubang bekas cabang yang mati
dan lapuk atau bekas sarang burung lain. Menurut Prahara 1999, di habitat aslinya burung kakatua mempunyai kebiasaan berbiak di dalam lubang-lubang
pohon. Hal ini menyebabkan pentingnya tempat bersarang disediakan oleh pihak pengelola. Sarang yang terdapat di dalam kandang terbuat dari triplek.
Berdasarkan pengamatan, triplek yang digunakan sebagai bahan untuk membuat tempat sarang sering dipatuk-patuk oleh kakatua sehingga dapat merusak bentuk
dari tempat sarang tersebut. Menurut Prahara 2003, untuk mencegah hal ini kotak sarang dapat dilapisi dengan sengbesi atau dengan mengurung kotak sarang
ini dalam sebuah “sangkar” kawat besi yang kuat. Selama pengamatan, kotak sarang yang disediakan oleh pengelola hanya dimasuki oleh burung kakatua jantan.
Burung kakatua betina tidak pernah terlihat memasuki kotak sarang ini dikarenakan burung kakatua betina menghindari burung kakatua jantan. Teknik penjodohan
yang dilakukan oleh pihak pengelola belum berhasil sehingga sering terjadi penolakan oleh burung kakatua betina terhadap burung kakatua jantan. Sebaiknya,
kotak sarang yang disediakan berjumlah minimum 2 buah kotak sarang agar burung kakatua betina juga dapat menggunakan kotak sarang mengingat
pentingnya kotak sarang bagi burung kakatua untuk istirahat dan bersembunyi. Apabila burung kakatua telah berhasil dijodohkan, kotak sarang dapat digunakan
untuk kawin dan bertelur. Perlengkapan kandang yang lain adalah tempat makan dan tempat minum yang terbuat dari alumunium stainless.
5.1.2.4 Perawatan Kandang
Kegiatan perawatan di dalam kandang di penangkaran burung MBOF terdiri dari pembersihan kandang dari sisa-sisa makanan dan feses burung kakatua,
membersihkan dan mengganti air minum dengan air bersih. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari. Pembersihan di luar kandang meliputi pembersihan sampah
di sekitar kandang, merapikan tanaman yang tumbuh di dalam penangkaran, dan menanam tanaman untuk memperindah penangkaran. Kegiatan pembersihan di luar
kandang dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Kegiatan pembersihan di luar kandang. Keterangan: a Pegawai sedang membersihkan halaman; b Sampah sekitar kandang.
Sebagian besar kegiatan ini bersifat insidental, tapi untuk pembersihan sampah di sekitar kandang dilakukan setiap hari. Perawatan kandang bertujuan
untuk menjaga kebersihan kandang agar burung kakatua dapat hidup sehat dan dapat terhindar dari penyakit. Kegiatan pembersihan ini perlu diperhatikan karena
akan mempengaruhi kesehatan burung kakatua. Menurut Setio dan Takandjandji 2007, tindakan yang diperlukan untuk menjaga kebersihan kandang, antara lain
adalah: a
Mengeruk, menyikat dan menyapu kotoran yang melekat pada bagian-bagian kandang untuk dibuang pada tempat pembuangan yang telah disiapkan.
b Menyemprot atau menyiram dengan air pada bagian kandang yang telah
dibersihkan secara rutin dua kali sehari . c
Menyemprot kandang dengan desinfektan secara reguler 1 bulan sekali.
5.1.2.5 Pengelolaan Limbah
Limbah yang dihasilkan dari penangkaran burung MBOF adalah limbah padat yang berasal dari pakan sisa, yang berupa jagung, kuaci, kacang tanah,
pepaya, kulit pisang, daun pepaya, dan tauge. Selain itu, limbah padat dihasilkan dari feses burung. Limbah-limbah ini setelah dikumpulkan lalu ditampung ke
dalam angkong atau gerobak dorong. Limbah-limbah ini kemudian didistribusikan
ke penampungan terakhir yang terletak di dekat penangkaran dan diolah menjadi pupuk untuk tanaman-tanaman buah yang terdapat di penangkaran. Pupuk organik
adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan a
b
yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman Simanungkalit dkk. 2006. Dalam Permentan No.2PertHk.06022006, tentang pupuk organik dan
pembenah tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau
hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah. Pupuk organik ini dapat bermanfaat untuk peningkatan produksi tanaman, mengurangi pencemaran lingkungan karena berasal dari bahan-bahan
yang alami, dan dapat juga meningkatkan kualitas dari tanah. Berbeda dengan menggunakan pupuk buatan yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
maupun terhadap produksi tanaman.
5.1.2.6 Suhu dan Kelembaban Kandang