5.1.2.2 Konstruksi Kandang
Kandang burung kakatua-kecil jambul kuning yang terdapat di MBOF termasuk dalam kategori kandang permanen. Konstruksi dari kandang permanen
ini terdiri dari pagar berupa tembok, kawat ram sebagai bahan utama kandang dengan dilengkapi besi di setiap sudutnya dan asbes sebagai atap. Burung kakatua
sangat suka mematuk benda-benda yang ada di sekitarnya, termasuk kawat ram yang menjadi bahan utama pembuatan kandang. Karena paruh dari burung kakatua
sangat kuat, konstruksi dari kandang harus terbuat dari kawat yang khusus. Kawat ram yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan kandang burung kakatua
tidak cukup kuat untuk mengantisipasi aktvitas yang biasa dilakukan oleh burung kakatua ini. Menurut Prahara 1999, kawat harus terbuat dari baja dan tahan karat
galvanized, pada umumnya digunakan kawat yang mempunyai ketebalan 0,2 cm dengan besar spasi sekitar 4 cm
2
. Pada kandang terdapat pintu kecil yang berukuran 70 cm x 50 cm yang dipergunakan pengelola untuk mengganti makan dan minum
setiap harinya. Pada pintu kandang juga dipasang gerendel agar burung kakatua tidak mudah lepas.
5.1.2.3 Perlengkapan Kandang
Adanya perlengkapan di dalam kandang sangat berperan penting agar burung kakatua-kecil jambul kuning dapat merasa nyaman seperti berada di habitat
alaminya dan dapat terhindar dari stres akibat perubahan habitat. Perlengkapan yang ada di kandang di sesuaikan dengan kebutuhan yang biasa di lakukan oleh
burung. Kandang burung di penangkaran MBOF memiliki tempat untuk bertengger, tempat untuk bersarang, tempat minum, dan tempat makan. Keempat
jenis perlengkapan kandang ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi burung. Burung kakatua melakukan kegiatan bertengger pada sebagian besar
aktivitasnya. Kayu yang digunakan untuk burung kakatua dan sebagian besar burung sebagai tempat bertengger di dalam kandang penangkaran MBOF adalah
kayu puspa. Kayu ini didapat dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kayu ini dipilih karena di Pelabuhan Tanjung Priok hanya terdapat kayu puspa yang dijual secara
gelondongan. Pengelola kesulitan dalam mendapatkan kayu gelondongan yang digunakan untuk tempat bertengger bagi sebagian besar burung yang ada di
penangkaran burung MBOF.
Di dalam kandang juga terdapat perlengkapan berupa tempat bersarang yang berukuran 96,9 cm x 52 cm x 67 cm. Tempat bersarang biasa digunakan burung
kakatua untuk bersembunyi dan beristirahat. Di alam, biasanya burung kakatua tidak membuat sarang, melainkan menggunakan lubang bekas cabang yang mati
dan lapuk atau bekas sarang burung lain. Menurut Prahara 1999, di habitat aslinya burung kakatua mempunyai kebiasaan berbiak di dalam lubang-lubang
pohon. Hal ini menyebabkan pentingnya tempat bersarang disediakan oleh pihak pengelola. Sarang yang terdapat di dalam kandang terbuat dari triplek.
Berdasarkan pengamatan, triplek yang digunakan sebagai bahan untuk membuat tempat sarang sering dipatuk-patuk oleh kakatua sehingga dapat merusak bentuk
dari tempat sarang tersebut. Menurut Prahara 2003, untuk mencegah hal ini kotak sarang dapat dilapisi dengan sengbesi atau dengan mengurung kotak sarang
ini dalam sebuah “sangkar” kawat besi yang kuat. Selama pengamatan, kotak sarang yang disediakan oleh pengelola hanya dimasuki oleh burung kakatua jantan.
Burung kakatua betina tidak pernah terlihat memasuki kotak sarang ini dikarenakan burung kakatua betina menghindari burung kakatua jantan. Teknik penjodohan
yang dilakukan oleh pihak pengelola belum berhasil sehingga sering terjadi penolakan oleh burung kakatua betina terhadap burung kakatua jantan. Sebaiknya,
kotak sarang yang disediakan berjumlah minimum 2 buah kotak sarang agar burung kakatua betina juga dapat menggunakan kotak sarang mengingat
pentingnya kotak sarang bagi burung kakatua untuk istirahat dan bersembunyi. Apabila burung kakatua telah berhasil dijodohkan, kotak sarang dapat digunakan
untuk kawin dan bertelur. Perlengkapan kandang yang lain adalah tempat makan dan tempat minum yang terbuat dari alumunium stainless.
5.1.2.4 Perawatan Kandang