Jumlah Pakan dan Cara Pemberian Pakan

Pakan yang paling sering diberikan adalah jagung, kuaci dan kacang tanah. Sedangkan untuk pepaya diberikan secara insidental tergantung persediaan, apabila jumlah pepaya yang terdapat di penangkaran berlebih akan diberikan pada burung kakatua sebagai makanan tambahan. Pepaya juga digunakan untuk mengganti salah satu jenis pakan utama yang sedang tidak tersedia di penangkaran. Pakan-pakan ini dipilih karena selain mudah untuk didapatkan, jenis pakan ini juga biasa dimakan burung kakatua di habitat alaminya. Menurut Prahara 1999, burung kakatua sangat menggemari jagung muda yang berbonggol, biji bunga matahari, kacang tanah, tebu, buah biji kenari, dan sedikit sayuran serta buah-buahan. Pakan harus diberikan dalam jumlah yang cukup agar dapat memenuhi kebutuhan dari burung kakatua. Sumber pakan diperoleh dari pasar tradisional.

5.1.3.2 Jumlah Pakan dan Cara Pemberian Pakan

Jumlah pakan yang diberikan di penangkaran burung MBOF pada setiap kandang tidak terdapat ukuran yang tetap atau secara kira-kira saja. Pengelola secara kira-kira saja dalam menentukan jumlah pakan yang diberikan. Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari. Persentase jumlah pakan yang diberikan pada burung kakatua-kecil jambul kuning dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Persentase jumlah pakan yang diberikan pada burung kakatua-kecil jambul kuning di penangkaran burung MBOF No Bahan pakan Jumlah gr Persentase 1 Jagung muda 260 52 2 Kacang tanah 130 26 3 Kuaci 110 22 Total 500 100 Pakan yang diberikan harus dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Menurut Prahara 1999, misalkan dalam sehari setiap ekor burung diberikan sekitar 2 tongkol jagung muda, 50 gram biji bunga matahari, serta campuran tebu, wortel dan kangkung sebanyak 100 gram. Pakan campuran ini seminggu sekali dapat diganti dengan kacang tanah yang telah direbus atau kelapa. Dalam pemberian jagung setiap 1 tongkol jagung muda dibagi menjadi 4 potong sehingga dalam sehari setiap ekor burung kakatua diberi pakan berupa jagung muda tidak mencapai satu tongkol jagung. Hal ini kurang mencukupi kebutuhan harian dari burung kakatua. Jagung memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Kadar karbohidrat untuk burung tidak boleh kelebihan dan tidak boleh juga kekurangan. Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan kegemukan dan malas berkicau bagi burung karena karbohidrat yang dikonsumsi ditimbun dalam bentuk lemak, sedangkan kekurangan kadar karbohidrat dapat mendorong tubuh burung secara terus menerus merombak lemak dan protein menjadi energi sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan burung akan kelihatan kurus dan kurang lincah Soemadi dan Mutholib 1995. Kacang tanah memiliki kadar lemak yang cukup tinggi sehingga penggunaanya sebagai pakan harus secara hati-hati, jangan terlampau banyak diberikan kepada burung. Menurut Soemadi dan Mutholib 1995, apabila kekurangan lemak, burung akan memperlihatkan gejala berupa kulit bersisik dan mengalami proses reproduksi yang tidak normal bahkan bisa menyebabkan kematian. Sebaliknya, bila lemak berlebihan, juga merugikan karena tidak semua lemak dapat dicerna tubuh yang akhirnya akan terbuang percuma bersama kotoran atau menumpuk di antara otot-otot tubuh maupun di bawah kulit yang dapat menyebabkan burung menjadi gemuk sekali dan gerakannya kelihatan kurang lincah, serta dapat menyebabkan burung mencret Soemadi dan Mutholib 1995. Biji bunga matahari juga memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi walaupun tidak setinggi kacang tanah sehingga apabila diberikan secara berlebihan akan berdampak burung bagi burung kakatua. Pakan-pakan yang terdapat di penangkaran burung MBOF tidak terlalu bervariasi sehingga dibutuhkan penambahan jenis pakan untuk menghindari terjadinya penurunan nafsu makan dari burung kakatua. Pengelola juga sejauh ini berusaha untuk menambah variasi dari pakan burung kakatua, tapi ketersediaan pakan-pakan tersebut di pasar sangat terbatas sehingga menghambat dalam penambahan jumlah jenis pakan burung kakatua. Cara penyajian dan pemberian pakan burung kakatua di penangkaran burung MBOF tersaji pada tabel 4. Tabel 4 Cara penyajian dan pemberian pakan di penangkaran burung MBOF No Pakan Penyajian Pemberian 1 Jagung Dalam 1 tongkol dibagi menjadi 4 Diletakkan di dalam mangkuk alumunium stainlees 2 Biji Bunga Matahari Dalam bentuk kuaci yang belum dikupas Diletakkan di dalam mangkuk alumunium stainlees 3 Kacang Tanah Dalam bentuk kacang tanah yang belum dikupas Diletakkan di dalam mangkuk alumunium stainlees 4 Pepaya Dikupas dan dipotong-potong menjadi kecil Diletakkan di dalam mangkuk alumunium stainlees Semua pakan yang ada di dalam kandang diletakkan di dalam mangkuk alumunium stainless dengan posisi di ujung tempat bertengger agar memudahkan burung kakatua dalam mengambil pakan karena sebagian besar aktivitas burung kakatua dilakukan pada tempat bertengger. Untuk penyajiannya, jagung diberikan dalam bentuk tongkol tidak dalam bentuk pipilan. Menurut Soemadi dan Mutholib 1995, tongkol jagung muda sangat disukai oleh burung paruh bengkok, seperti kakatua, nuri, parkit dan bayan. Untuk biji bunga matahari dan kacang tanah disajikan tidak dengan dikupas. Burung kakatua biasa memecahkan kulit dari biji bunga matahari dan kacang tanah dengan menggunakan paruhnya yang kuat.

5.1.3.3 Kandungan Gizi dan Alternatif Formula Pakan