Kartu Pembelajaran drama dengan penggunaan teknik permainan kartu watak pada siswa kelas X jurusan pemasaran di SMK Nusantara Legoso - Ciputat Tangerang

Manfaat drama bagi siswa menurut Tarigan dalam bukunya Prinsip-Prinsip Dasar Sastra yaitu seperti berikut; “a. Memupuk kerja sama yang baik dalam pergaulan sosial. b. Mengembangkan emosi yang sehat pada anak-anak. c. Menghilangkan sifat malu, gugup, dan lain-lain. d. Mengembangkan apresiasi dan sikap yang baik. e. Menghargai pendapat dan pikiran orang lain ”. 35 Dalam melakonkan drama dilihat dari tekniknya, itu bisa dilakukan dengan cara yang berbeda. Tergantung pemakaiannya. Sebagai pengajar sudah seharusnya menggunakan cara atau teknik yang relevan dan inovatif serta menarik dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang kreatif. Diantara teknik-teknik yang sudah dilakukan oleh sebagian orang, teknik permainan kartu watak yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan digunakannya teknik ini diharapkan siswa mampu melaksanakannya dengan mengasah daya imajinasi mereka. Dalam pembelajaran dengan jenis ini cocok digunakan, karena selain melatih siswa dalam melakonkan drama, terlebih dahulu mengerahkan kekreatifan mereka dalam mengarang dan menentukan tokoh serta pengenalan dalam bentuk pemilihan watak-watak para tokoh. 35 M. Subana Sunarti, op cit., h. 265. 20 BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan karakter masalah yang akan diteliti, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. “Metode penelitian deskriptif terutama tepat digunakan dalam ilmu-ilmu tingkah-laku behavioral science, karena berbagai bentuk tingkah laku yang menjadi pusat perhatian peneliti tidak dapat sengaja “diatur” dalam latar setting realistis”. 36 Berkaitan dengan penelitian, Taliziduhu Ndraha dalam bukunya Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, mengemukakan “penelitian deskriptif bermaksud meneliti dan menemukan informasi seluas-luasnya tentang variabel yang bersangkutan. 37 Digunakannya metode deskriptif bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan alat ukur yaitu pretes dan postes. Di dalam penelitian terdapat dua macam, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Burhan Bungin, menjelaskan dalam bukunya, Metode Penelitian Kuantitatif . Masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktivitas yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah sampai laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan yang tidak prinsip, maka substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan sebagai berikut: 1. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. 2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian. 3. Mendesain instrumen pengumpulan data penelitian. 4. Melakukan pengumpulan data penelitian. 5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. 36 Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, h. 121. 37 Taliziduhu Ndraha, Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: Bina Aksara, 1987, cet. ke-I, h. 39.