Latar Belakang Masalah Pembelajaran drama dengan penggunaan teknik permainan kartu watak pada siswa kelas X jurusan pemasaran di SMK Nusantara Legoso - Ciputat Tangerang

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMK Nusantara melakonkan drama setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan kartu watak? 3. Bagaimana tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas X jurusan Pemasaran sebelum dan sesudah diadakan tes?

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. mengetahui kemampuan melakonkan drama siswa kelas X SMK Nusantara Legoso Ciputat – Tangerang Selatan sebelum adanya perlakuan berupa pembelajaran melakonkan drama dengan menggunakan teknik permainan kartu watak; 2. mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Nusantara Legoso Ciputat melakonkan drama setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan kartu watak; 3. mengetahui tingkat rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah diadakan tes.

F. Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siapa saja yang berada di lingkungan pendidikan, baik itu pelaksana atau pemerhati pendidikan. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti diantaranya adalah untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan pelajaran untuk tindak lanjut.

2. Manfaat bagi guru

Bagi pengajar atau guru bahasa Indonesia diharapkan dapat menggali lagi dan mencari inovasi-inovasi supaya proses belajar mengajar menjadi enak dan menarik. Guru harus menambah wawasan yang luas demi terwujudnya pembelajaran keterampilan berbicara yang baik.

3. Manfaat bagi peserta didik

Bermain peran dalam melakonkan drama terdapat pada pelajaran drama dan pada pokok materi yang lainnya juga, yang terdapat aspek keterampilan berbicaranya. Maka dengan penerapan teknik permainan kartu watak ini siswa dapat berlatih mengasah karakternya. Dan apabila diterapkan pada pelajaran yang lain yang ada hubungannya dengan aspek keterampilan berbicara menjadi ada pengalaman dan latihan.

G. Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan sub bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat hasil penelitian dan sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORETIS yang terdiri dari pengertian pembelajaran, macam-macam pembelajaran, pengertian drama, karakteristik drama, alur drama, faktor penunjang keefektifan drama, penilaian melakukan drama, pengertian teknik, pengertian kartu, pengertian watak, dan teknik permainan kartu watak dalam pembelajaran drama. BAB III METODE PENELITIAN yang terdiri dari metode penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan instrumen penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN yang terdiri dari gambaran umum SMK Nusantara Legoso – Ciputat, deskripsi data hasil penelitian, data observasi, pembelajaran drama dengan penggunaan teknik permainan kartu watak, analisis data dan interpretasi data. BAB V PENUTUP yang terdiri dari kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA 6 BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Pengertian Pembelajaran

Kata pembelajaran berasal dari kata dasar pe- dan –an yang artinya adalah proses. Jadi dilihat dari pembentukan katanya pembelajaran merupakan proses atau cara menjadikan manusia atau makhluk hidup untuk mempelajari sesuatu. Belajar sendiri didefinisikan “suatu proses untuk mengubah performansi, yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi. 3 Pada penelitian ini penulis mengklasifikasikannya kepada pembelajaran aktif. Karena di sini siswa tidak diam saja, baik dalam pembuatan konsep pementasan yang akan ditunjukkan di dalam kelas maupun dalam pembuatan gambar tokoh yang disertai watak tersebut. Ada beberapa tahapan dalam pembelajaran. Yatim Riyanto dalam bukunya, Paradigma Baru Pembelajaran mengklasifikasikannya menjadi tiga tahapan,yaitu: 1. Tahap pemula pra-instruksional, adalah tahapan persiapan guru sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Tahap pengajaran instruksional, yaitu langkah-langkah yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung. 3. Tahap penilaian dan tindak lanjut evaluasi, ialah penilaian atas hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dan tindak lanjutnya. 4 Tugas pengajar dalam pembelajaran di kelas, salah satunya harus memancing daya kreatif siswa. “Kita harus membuat pelajaran kita sehingga dapat memanfatkan keterampilan mereka yang telah ada dan membantu mereka berkembang lebih lanjut ”. 5 Menurut saya mereka akan merasa puas apabila menampilkan sesuatu, dalam hal ini bermain peran, berdasarkan kekreatifan sendiri. Artinya, tidak terpaku kepada naskah yang terdapat pada buku saja. 3 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi GuruPendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana, 2009,cet. ke-1, h. 6. 4 Ibid., h. 132-133. 5 Kieran Egan, Pengajaran yang Imajinatif, Jakarta: PT Indeks , 2009, cet. I, h. x.