bebas sebagai prediktor mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Adapun rumus yang dapat digunakan dalam uji linierlitas adalah:
�
��
= ��
��
��
�
Keterangan: F
reg
: harga bilangan F untuk garis regresi. RK
reg
: rerata kuadrat garis regresi. RK
res
: rerata kuadrat residu. Sutrisno Hadi,1995:13
Dalam uji linearitas ini akan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 for windows, dengan menguji koefisien regresi pada taraf
signifikansi 5. Pada uji linearitas ini asumsi yang digunakan untuk mengetahui apakah antara kedua variabel X
1
dan X
2
memiliki bentuk linear atau tidak terhadap variabel Y adalah berdasarkan perbandingan antara F
hitung
dengan F
tabel
Sulaiman, 2002:150, yaitu: 1
Jika harga F
hitung
F
tabel
, maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antara variabel X
1
dengan Y dan X
2
dengan Y adalah linear. 2
Jika harga F
hitung
F
tabel
, maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antara variabel X
1
dengan Y dan X
2
dengan Y adalah tidak linear.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui besarnya koefisien interkorelasi antar variabel bebas, sebab apabila antar variabel bebas memiliki
hubungan erat sekali maka nilai koefisien regresi parsial menjadi kurang dapat dipercaya sebagai syarat digunakannya analisis regresi. Uji multikolinearitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0. Uji multikolinieritas ini menggunakan teknik metode VIF
variance inflation factor
, dimana VIF = 1
tolerance
. Apabila harga VIF diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Wiratna Sujarweni, 2007:179.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai
tolerance
dan lawannya VIF. Nilai
tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi, karena VIF = 1
tolerance
. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF 10 dan mempunyai nilai
tolerance
dari 10 0.1.
3. Uji Hipotesis
Jika data hasil penelitian telah memenuhi syarat uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas, maka analisis untuk pengujian hipotesis dapat
dilakukan. Sugiyono 2011:257 merumuskan untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil maka dapat
berpedoman pada ketentuan sebagai berikut: Tabel 9.Pedoman Insterpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat Rendah 0.20
– 0.399 Rendah
0.40 – 0.599
Sedang 0.60
– 0.799 Kuat
0.80 – 1.00
Sangat Kuat Adapun pengujian hipotesis yang digunakan adalah teknik analisis
regresi sederhana dan analisa regresi ganda yang digunakan pada:
a. Pengujian Hipotesis 1 dan 2 Regresi Sederhana
Hipotesis 1 dan 2 merupakan hipotesis yang menunjukan hubungan