Tingkat Motivasi Belajar Matematika

66 179.67 172.75 189.33 176.71 160 165 170 175 180 185 190 195 1 2 3 4 Gambar 5. Diagram Batang Skor Perolehan Indikator Angket Reinforcement Pada diagram batang di atas menggambarkan skor perolehan pada masing-masing indikator angket reinforcement. Skor tertinggi untuk indikator ke 3 yaitu indikator “kebermaknaan” dengan skor rata-rata 189,33 kemudian diikuti oleh indikator ke 1 yaitu indikator “bersifat positif” dengan skor rata-rata 179,67, selanjutnya indikator ke 4 yaitu indikator “memotivasi” dengan skor rata-rata 176,71, dan skor terendah adalah indikator ke 2 yaitu indikator “kehangatan dan keantusiasan” yaitu dengan skor 172,75.

2. Tingkat Motivasi Belajar Matematika

Berdasarkan hasil analisis data pada variabel motivasi belajar matematika siswa kelas V Sekolah Dasar segugus II Kecamatan Nanggulan menunjukkan hasil yang beragam. Hasil analisis deskriptif yang diperoleh sebagai berikut. Skor Indikator ke- 67 Tabel 14. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar Matematika N 71 Mean 77,59 Median 77,00 Mode 76 Std. Deviation 10,817 Variance 117,016 Range 48 Minimum 51 Maximum 99 Tabel distribusi frekuensi untuk variabel bebasindependent motivasi belajar matematika disajikan dengan menggunakan jumlah kelas interval yang dihitung dengan menggunakan rumus Struges yang dikutip dari Sugiyono 2013: 35 yaitu sebagai berikut. K = 1 + 3,3 log n Dimana : K = Jumlah kelas interval n = Jumlah data observasi log = Logaritma Pada penelitian ini n = 71 sehingga, K = 1 + 3,3 log n K = 1 + 3,3 log 71 K = 1 + 3,3 x 1,9 K = 1 + 6,27 K = 7,27 68 Jumlah keas interval dibulatkan menjadi 7 kelas. Distribusi frekuensi skor motivasi belajar matematika akan disajikan pada tabel berikut. Tabel 17. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Belajar Matematika No. Interval Frekuensi Persentase 1. 93 – 99 7 9,9 2. 86 – 92 12 16,9 3. 79 – 85 11 15,5 4. 72 – 78 23 32,4 5. 65 – 71 10 14,0 6. 58 – 64 6 8,5 7. 51 – 57 2 2,8 Jumlah 71 100 Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi variabel motivasi belajar matematika yang paling tinggi berada pada kelas interval nomor 4 yang mempunyai rentang 72-78 dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa. Sedangkan frekuensi terendah terletak pada interval 51-57 dengan jumlah siswa sebanyak 2 siswa. Adapun grafik distribusi frekuensi motivasi belajar matematika disajikan pada gambar di bawah ini. 2 6 10 23 11 12 7 5 10 15 20 25 51-57 58-64 65-71 72-78 79-85 86-92 93-99 Gambar 6. Grafik Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Matematika Banyak siswa Interval 69 Distribusi frekuensi variabel independen atau bebas motivasi belajar matematika dapat dilihat pada tabel 15 dan gambar 6 yaitu pada rentang 51-57 sebanyak 2 siswa, rentang 58-64 sebanyak 6 siswa, rentang 65-71 sebanyak 10 siswa, rentang 72-78 sebanyak 23 siswa, rentang 79-85 sebanyak 11 siswa, rentang 86-92 sebanyak 12 siswa, dan rentang 93-99 sebanyak 7 siswa. Dalam mengidentifikasi tingkat motivasi belajar matematika dilakukan pengukuran dengan menggunakan acuan sebagaimana dikemukakan oleh Anas Sudijono 2011: 176, yaitu sebagai berikut. a. Kategori tinggi = apabila skor M+1SD b. Kategori sedang = apabila skor antara M – 1SD sampai dengan M + 1SD c. Kategori rendah = apabila skor M – 1SD Keterangan: M = Mean nilai rata-rata hitung SD = Standar Deviasi Tingkat motivasi belajar matematika di kelas V SD Segugus II Kecamatan Nanggulan berdasarkan perhitungan adalah sebagai berikut. a. Kategori tinggi = skor 88,41 b. Kategori sedang = skor antara 66,78 – 88,41 c. Kategori rendah = skor 66,78 Distribusi frekuensi tingkat motivasi belajar matematika disajikan pada tabel di bawah ini. 70 Tabel 18. Distribusi Frekuensi Tingkat Motivasi Belajar Matematika No. Skor Frekuensi Persentase Kategori 1. 88,41 15 21,13 Tinggi 2. 66,78 – 88,41 45 63,38 Sedang 3. 66,78 11 15,49 Rendah Total 71 100 Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi tingkat motivasi belajar matematika dapat digambarkan dengan diagram batang di bawah ini. 11 45 15 10 20 30 40 50 Rendah Sedang Tinggi Gambar 7. Diagram Batang Tingkat Motivasi Belajar Berdasarkan tabel 16 dan gambar 7 di atas dari 86 siswa kelas V segugus II Kecamatan Nanggulan menggambarkan tingkat motivasi belajar matematika sebagai berikut. Pada kategori rendah sebesar 21,13 sebanyak 15 siswa, kategori sedang sebesar 63,38 sebanyak 45 siswa, dan kategori tinggi sebesar 21,13 sebanyak 15 siswa. Perolehan skor total variabel motivasi belajar matematika diperoleh dari angket yang terdiri atas beberapa indikator. Perolehan skor masing- masing indikator motivasi belajar matematika disajikan pada tabel di bawah ini. Freku -ensi Kategori 71 Tabel 17. Skor Perolehan Angket Motivasi Belajar Matematika No. Indikator Jumlah Butir Skor Total Skor Rata- rata 1. Hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan 7 1.467 209,57 2. Dorongan dan kebutuhan 7 1.363 194,71 3. Harapan dan cita-cita 3 731 243,67 4. Penghargaan dan penghormatan atas diri 3 625 208,33 5. Lingkungan yang baik 2 436 218,00 6. Keinginan yang menarik 5 887 177,40 Jumlah 27 5.509 Berdasarkan tabel di atas, skor perolehan untuk masing-masing indikator angket motivasi belajar dapat digambarkan dengan diagram batang berikut ini. 209.57 194.71 243.67 208.33 218 177.4 50 100 150 200 250 300 1 2 3 4 5 6 Indikator Gambar 8. Diagram Batang Skor Perolehan Indikator Angket Motivasi Belajar Skor Indikator ke- 72 Pada diagram batang di atas menggambarkan skor perolehan pada masing-masing indikator angket motivasi belajar. Skor tertinggi untuk indikator ke 3 yaitu indikator “harapan dan cita-cita” dengan skor rata- rata 243,67, kemudian diikuti oleh indikator ke 5 yaitu indikator “lingkungan yang baik” dengan skor rata-rata 218, selanjutnya indikator ke 1 yaitu indikator “hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan” dengan skor rata-rata 209,54 , indikator ke 4 yaitu “penghargaan dan penghormatan atas diri” dengan skor rata-rata 208,33, indikator ke 2 yaitu “dorongan dan kebutuhan” dengan skor rata-rata 194,71 dan skor terendah adalah indikator ke 6 yaitu indikator “keinginan yang menarik” yaitu dengan skor 177,4.

3. Hubungan