Pengertian Motivasi Belajar Kajian tentang Motivasi Belajar

19 e penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan; dan f penguatan berupa simbol atau benda. Pemberian penguatan menurut Wingkel Hamzah B. Uno, 2006: 169 bisa dalam bentuk sebagai berikut: a perhatian kepada guru, kawan, atau objek diskusi; b tingkah laku belajar, membaca, pekerjaan di papan tulis; c penyelesaian hasil pekerjaan PR; d kualitas pekerjaan atau tugas kerapian, keindahan; e perbaikanpenyempurnaan tugas; f tugas-tugas mandiri. Pitadjeng 2006: 41 menyatakan bahwa ganjaran dari guru akan memberikan kepuasan bagi anak didik, dan anak didik cenderung berusaha untuk mengulangi atau meninggalkan apa yang telah dicapainya itu. Guru yang memberikan pujian terhadap anak didik, akan semakin menguatkan konsep yang tertanam pada diri anak, dan merupakan hadiah bagi anak didik yang kelak akan meningkatkan dirinya dalam menguasai pelajaran. Berdasarkan paparan di atas, peneliti sepakat dengan pendapat Wingkel Hamzah B. Uno, 2006: 169-170 yang menyatakan bahwa komponen reinforcement yaitu penguatan secara verbal, gestural, mendekati, sentuhan, memberi kegiatan menyenangkan, dan menggunakan tanda atau benda.

B. Kajian tentang Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Isbandi Rukmianto Adi Hamzah B. Uno, 2010: 3 menyatakan bahwa istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Menurut Sumadi Suryabrata Jaali 2011: 20 101 motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang- orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat diartikan juga sebagai proses untuk mencoba memengaruhi orang atau orang- orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang telah ditetapkan lebih dahulu Hamzah B. Uno, 2010: 1. Sugihartono, dkk 2012: 20 mengartikan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Sementara John W Santrock Sumiati dan Asra, 2008: 30 menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat dorongan, arah dan kegigihan perilaku, artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Sejalan dengan Oemar Hamalik 2011: 50-51 yang menyatakan bahwa motivasi adalah dorongan buatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar yang bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan; atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan perbuatan belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal, dan nonformal Hamzah B. Uno, 2010: 23. Menurut psikologi behavioristik Oemar Hamalik 2010: 43 belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan pembentukan hubungan antara stimulus dan respons. Dengan memberikan rangsangan 21 stimulus, maka anaak akan mereaksi dengan respons. Hubungan stimulu-respons ini akan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan otomatis pada belajar. Jadi pada dasarnya kelakuan anak adalah terdiri atas respons-respons tertentu terhadap stimulus-stimulus tertentu. Slameto Novan Ardy Wiyani, 2013: 17 mengartikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Hamzah B. Uno 2010: 15 menegaskan bahwa belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek pengetahuan, atau melalui suatu penguatan reinforcement dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar. Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi, Sardiman 2007: 40. Motivasi belajar merupakan suatu hal yang penting dalam proses pembelajaran. Seperti halnya yang dikemukan Hamzah B. Uno 2010: 23 yang menyatakan bahwa motivasi dan belajar merupakan hal yang saling memengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan reinforced 22 practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Oemar Hamalik 2011: 106 mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Hamzah B. Uno 2010: 23 menegaskan bahwa hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Sumiati dan Asra 2008: 59 berpendapat bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar. Siswa akan melakuakan suatu proses belajar betapa pun beratnya jika ia mempunyai motivasi tinggi. Menurut Raymond J. Wlodkowski dan Judith H.Jaynes, 2004: 11 menyatakan bahwa motivasi belajar adalah suatu nilai dan suatu dorongan untuk belajar. Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang dapat memotivasi peserta didik atau individu untuk belajar Ridwan Abdullah Sani, 2014: 49. Sardiman 2007: 75 mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana 2012: 26 mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan power motivation, daya pendorong driving force, atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk 23 belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, psikomoyorik, maupun psikomotor. Berdasarkan paparan di atas dapat dikaji bahwa motivasi belajar merupakan suatu kemauan atau kondisi yang menimbulkan perubahan perilaku, baik dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar