Pengertian Reinforcement Kajian tentang Reinforcement

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang Reinforcement

1. Pengertian Reinforcement

Buchari Alma, dkk., 2010: 40 mengatakan bahwa reinforcement adalah respon positif terhadap suatu tingkah laku tertentu dari siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Moh. Uzer Usman 2013: 80-81 menyatakan bahwa: Penguatan reinforcement adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik feedback bagi si penerima siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengajar. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Marno dan M. Idris 2014: 130 yang menyatakan bahwa penguatan adalah respons positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai anak dalam proses belajarnya, dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Marno dan M. Idris 2014: 130 menyatakan pula bahwa penguatan dapat diartikan pula sebagai respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan merupakan bentuk respons guru dengan menggunakan ucapan maupun isyarat terhadap perilaku yang ditunjukkan oleh peserta 12 didik Novan Ardy Wiyani, 2013: 35-36. Barnawi Mohammad Arifin 2012: 208 berpendapat bahwa penguatan ialah respons positif dalam pembelajaran yang diberikan guru terhadap perilaku peserta didik yang positif dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut. Dapat diartikan pula penguatan ialah respons terhadap suatu tingkah laku yang sengaja diberikan agar tingkah laku tersebut dapat terulang kembali. J.J. Hasibuan Moedjiono 2009: 58 mengartikan reinforcement sebagai penguatan dengan tingkah laku guru dalam merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Sejalan dengan Saidiman Hamzah B. Uno, 2006: 168 yang menyatakan bahwa memberi penguatan diartikan dengan tingkah laku dalam merespons secara postif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Hamzah B. Uno 2006: 168 berpendapat bahwa keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar dalam mengikuti pelajaran merasa dihormati dan diperhatikan. Penghargaan mempunyai pengaruh positif dalam kehidupan manusia sehari-hari, yaitu mendorong seseorang memperbaiki tigkah laku serta meningkatkan kegiatannya atau usahanya. Berdasarkan paparan di atas dapat dikaji bahwa reinforcement atau penguatan merupakan tanggapan positif guru terhadap perilaku yang 13 dilakukan siswa dalam proses pembelajaran sehingga memunculkan kembali perilaku tersebut. Dengan demikian siswa merasa diakui dan dihargai sehingga mendorong siswa kembali melakukan perilaku tersebut.

2. Tujuan Reinforcement