18
berlebihan ini akan terkumpul sejumlah dana yang tidak digunakan idle. Dana yang idle tersebut dapat dipindahkan atau dipinjamkan kepada golongan
yang kekurangan uang maka dana tersebut akan berubah menjadi dana efektif. c.
Kredit dapat menciptakan alat pembayaran baru. Artinya, dalam hal ini salah satu jenis kredit yang ini diberikan oleh bank
umum berupa kredit rekening koran. Dalam kredit rekening koran, begitu perjanjian kredit ditandatangani dan syarat kredit telah terpenuhi, maka pada
saat itu telah beredar uang giral baru dimasyarakat sejumlah rekening koran tersebut.
d. Kredit sebagai alat pengendalian harga.
Artinya, apabila diperlukan adanya perluasan jumlah uang yang beredar pada masyarakat maka salah satu caranya ialah dengan mempermudah jalan dan
mepermurah pemberian kredit perbankan kepada masyarakat.
2.2.4 Macam-macam Kredit
Dalam Undang-undang Perbankan 1992 tidak menyinggung tentang macam- macam kredit. Meskipun demikian dalam praktek perbankan kredit yang pernah
diberikan kepada para nasabahnya dapat dilihat dari beberapa segi Gatot Supramono, 2009: 30-31 yaitu:
1. Menurut jangka waktu, terdapat tiga macam kredit yaitu:
a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang diberikan pihak bank kepada nasabah dengan perjanjian pengembaliannya berjangka waktu paling lama
satu tahun. Jadi pemakaiannya tidak melebihi satu tahun.
19
b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang diterima oleh debitur dari kreditur dengan perjanjian pengembaliannya berjangka waktu antara satu
tahun sampai dengan tiga tahun. c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang disalurkan oleh kreditur kepada
debitur dengan perjanjian pengembaliannya berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
2. Menurut kegunaannya, kredit ini digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
a. Kredit investasi, yaitu penanaman modal. Jadi kredit investasi ialah kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan penanaman modal yang
bersifat ekspansi, modernisasi maupun rehabilitasi perusahaannya. Misalnya untuk membangun pabrik, membelimengganti mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan untuk kepentingan kelancaran modal kerja nasabah dan untuk pembiayaan bahan baku
produksi usaha nasabah. Sasarannya adalah membiayai biaya operasi usaha nasabahnya.
c. Kredit profesi, yaitu kredit yang diberikan bank kepada nasabah semata- mata untuk kepentingan profesinya, misalnya kredit yang diberikan kepada
seorang dokter gigi untuk membeli seperangkat peralatan medis. 3.
Menurut pemakaiannya, dapat digolongkan sebagai berikut: a. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk pembiayaan pembelian
20
barang-barang pribadi. Misalnya kredit pembelian kendaraan bermotor, pembelian rumah, perhiasan, dan pembelian barang elektronik.
b. Kredit produktif, yaitu pembiayaan bank ditujukan untuk keperluan usaha nasabah agar produktifitas bertambah meningkat. Misalnya pembelian
mesin-mesin pabrik.
2.2.5 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit