Analisis Persentase Untuk Jumlah Simpanan Anggota Koperasi Tabel 4.34

81 koperasi, para anggota dapat menyimpan dananya di koperasi dalam bentuk simpanan sukarela dan simpanan khusus. Besarnya simpanan ini tidak ada peraturan paling rendah dan paling tinggi, tergantung kemampuan dan kemauan anggota koperasi dalam menyimpan dananya dan simpanan ini diberikan bunga tiap bulannya sehingga mendapatkan tambahan pendapatan dari bunga ini.

4.4.2 Analisis Persentase Untuk Jumlah Simpanan Anggota Koperasi Tabel 4.34

Perkembangan Simpanan Anggota Koperasi Karyawan ”Rumondang” Tahun 2004-2011 Dalam Rupiah Tahun Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Sukarela Simpanan Khusus Jumlah 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2.610.000 2.740.000 2.780.000 2.790.000 2.840.000 3.030.000 3.100.000 3.140.000 191.620.000 231.017.500 270.256.500 323.498.000 395.238.300 503.327.000 622.967.500 710.199.064 30.386.941 31.560.003 32.515.488 31.767.717 51.727.540 50.006.502 44.992.977 44.614.283 - - - 262.000.000 754.000.000 969.000.000 1.400.416.750 2.181.416.750 224.613.941 265.317.503 305.551.988 620.055.717 1.203.805.840 1.525.363.502 2.071.477.227 2.939.370.097 Sumber: Koperasi Karyawan “Rumondang”, 2013 a. Perhitungan Analisis Persentase Simpanan Pokok Anggota Koperasi PJK 2004 = 2.610.000−2.580.000 2.580.000 X 100 = 0,01 PJK 2005 = 2.740.000−2.610.000 2.610.000 X 100 = 0,04 PJK 2006 = 2.780.000−2.740.000 2.740.000 X 100 = 0,02 PJK 2007 = 2.790.000−2.780.000 2.780,000 X 100 = 0,03 PJK 2008 = 2.840.000−2.790.000 2.790.000 X 100 = 0,01 PJK 2009 = 3.030.000−2.840.000 2.840.000 X 100 = 0,06 82 PJK 2010 = 3.100.000−3.030.000 3.030.000 X 100 = 0,02 PJK 2011 = 3.140.000−3.100.000 3.100.000 X 100 = 0,01 Persentase simpanan pokok pada tahun 2004 sebesar 0,01 dan tahun 2005 persentasenya mengalami kenaikan menjadi 0,04, pada tahun 2006 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,02. Pada tahun 2007 persentasenya mengalami kenaikan menjadi 0,03 dan pada tahun 2008 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,01. Pada tahun 2009 persentasenya mengalami 0,05 menjadi 0,06, pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 0,02, dan pada tahun 2012 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,01. Dari hasil data tersebut bermakna bahwa persentase simpanan pokok anggota koperasi mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena simpanan pokok sebesar Rp10.000. Uang simpanan pokok ini harus dibayar sekaligus, tetapi pengurus dapat mengizinkan anggota untuk membayarnya sebanyak-banyaknya 2dua kali angsuran per bulan, anggota yang akan mengangsur simpanan pokok harus menyatakan kesanggupan itu secara tertulis. b. Analisa Persentase Simpanan Wajib Anggota koperasi PJK 2004 = 191.617.000−160.169.000 160.169.000 X 100 = 0,19 PJK 2005 = 231.017.500−191.617.000 191.617.000 X 100 = 0,20 PJK 2006 = 270.256,500−231.017.500 231.017.500 X 100 = 0,16 PJK 2007 = 323.498.000−270.256.500 270.256.500 X 100 = 0,19 PJK 2008 = 395.238.300−323.498.000 323.498.000 X 100 = 0,22 83 PJK 2009 = 503.327.000−395.238.300 395.238.300 X 100 = 0,27 PJK 2010 = 622.967.500−503.327.000 503.327.000 X 100 = 0,23 PJK 2011 = 710.199.064−622.967.500 622.967.500 X 100 = 0,14 Persentase simpanan wajib pada tahun 2004 sebesar 0,19, pada tahun 2005 persentasenya mengalami kenaikan menjadi 0,20. Pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 0,16, pada tahun 2007 mengalami kenaikan menjadi 0,19, pada tahun 2008 persentasenya mengalami peningkatan 0,22. Pada tahun 2009 persentasenya mengalami kenaikan menjadi 0,27, pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,23 dan 0,14. Hal ini bermakna bahwa fluktuasi persentase wajib anggota koperasi terjadi karena Simpanan wajib tersebut simpanan yang dilakukan oleh anggota koperasi yang dikaitkan dengan kegiatan atau usaha koperasi yang bertujuan untuk dapat memupuk modal usaha atas kemampuan sendiri. Simapanan wajib dapat ditarik kembali oleh anggota, hal ini harus diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi. Untuk koperasi karyawan, pengaturan penarikan simpanan wajib ini harus diatur agar tidak mudah terjadi goncangan modal koperasi. c. Analisa Persentase Simpanan Khusus Anggota Koperasi PJK 2008 = 754.000.000−262.000.000 262.000.000 X 100 = 0,01 PJK 2009 = 969.000.000−754.000.000 754.000.000 X 100 = 0,28 PJK 2010 = 1.400.416.750−969.000.000 969.000.000 X 100 = 0,44 PJK 2011 = 2.181.416.750−1.400.416.000 1.400.416.000 X 100 = 0,55 84 Simpanan Khusus adalah simpanan berupa uang yang didapat dari anggota koperasi dengan bunga 1.1 pertahun, dikatakan khusus karena khusus atas nama anggota koperasi dan simpanan lain tidak berbunga. Untuk pengembangan usaha koperasi, harus memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya, simpanan sukarela, dan surat hutang lainnya sebagai modal pinjaman yang diatur dalam Peraturan Khusus Koperasi Karyawan “Rumondang”, 2013. d. Analisa Persentase Jumlah Simpanan Anggota Koperasi PJK 2004 = 224.613.941−204.426.749 204.426.749 X 100 = 0,09 PJK 2005 = 265.317.50−224.613.941 224.613.941 X 100 = 0,18 PJK 2006 = 305.551.988−265.317.503 265.317.503 X 100 = 0,15 PJK 2007 = 620.055.717− 305.551.988 305.551.988 X 100 = 1,02 PJK 2008 = 1.203.805.840− 620.055.717 620.055.717 X 100 = 0,94 PJK 2009 = 1.525.363.502−1.203.805.840 1.203.805.840 X 100 = 0,26 PJK 2010 = 2.071.477.227−1.525.363.502 1.525.363.502 X 100 = 0,35 PJK 2011 = 2.939.370.079− 2.071.477.227 2.071.477.227 X 100 = 0,41 Persentase jumlah simpanan anggota koperasi keseluruhan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela dan simpanan khusus tahun 2004 sebesar 0,09, pada tahun 2005 persentasenya sebesar 0,18. Pada tahun 2006 persentasenya mengalami penurunan menjadi 0,15, sedangkan pada tahun 2007 persentasenya sebesar 1,02. Pada tahun 2008 persentasenya mengalami penurunan menjadi sebesar 0,94, pada tahun 2009 persentasenya sebesar 0,26 , pada tahun 85 2010 persentasenya menjadi sebesar 0,35 dan pada tahun 2011 persentasenya mengalami kenaikan menjadi sebesar 0,41. Hal ini bermakna bahwa jumlah simpanan anggota koperasi mengalami peningkatan karena bertambahnya anggota koperasi disebabkan bertambahnya pegawai BRI dan menjadi anggota koperasi. Bertambahnya anggota koperasi berpengaruh pada jumlah simpanan anggota koperasi karena memopengaruhi simpanan yang ada. Adanya hasil perhitungan persentase perkembanagn simpanan anggota koperasi, maka dapat dirangkum dalam tabel 4.34 berikut ini: Tabel 4.35 Persentase Perkembangan Jumlah Simpanan Anggota Koperasi Tahun 2004-2011 Tahun Jumlah Rp Persentase 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 224.613.941 265.317.503 305.551.988 620.055.717 1.203.805.840 1.525.363.502 2.071.477.227 2.939.370.097 0,09 0,18 0,15 1,02 0,94 0,26 0,35 0,41 Jumlah 9.155.555.815 3,4 Sumber: Data yang sudah diolah Perkembangan jumlah simpanan anggota koperasi Rumondang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Kenaikan jumlah anggota koperasi, disebabkan adanya penambahan karyawan BRI yang masuk menjadi anggota koperasi Koperasi Karyawan ”Rumondang”, 2013. 86

4.4.3 Analisis Persentase Untuk SHU Koperasi Tabel 4.36