Unsur-unsur Kredit Tujuan dan Fungsi Kredit

15 syarat-syarat yang telah disetujui bersama dapat membayar kembali kredit yang bersangkutan Gatot Supramono, 2009: 28. Pengertian kredit untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang-undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 menyatakan bahwa “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”. Dalam praktek sehari-hari pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah tangan maupun secara materiil. Sebagai jaminan pengaman, pihak peminjam debitur akan memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan misalnya bangunan, tanah, kendaraan, perhiasan surat berharga dan lainnya maupun bukan kebendaan yaitu penanggungan misalnya jaminan perorangan.

2.2.2 Unsur-unsur Kredit

Unsur-unsur kredit adalah Gatot Supramono, 2009: 29: 1. Kepercayaan, yaitu adanya kepercayaan dan keyakinan dari pihak bank kreditur terhadap peminjam debitur atas janji kesanggupan pelunasan atau pembayaran kredit dan prestasi debitur baik dalam bentuk uang, barang atau jasa yang diterimanya kembali sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan atau disepekati. 16 2. Jangka waktu, yaitu adanya perbedaan jangka waktu yang harus ditepati saat penyerahan kredit oleh pihak bank kreditur dengan peminjam debitur dan saat pelunasan atau pembayaran kembali kredit yang diterima debitur, berdasarkan kesepakatan bersama. 3. Risiko, yaitu tingkat risiko yang kemungkinan akan dihadapi sebagai akibat dari perbedaan jangka waktu yang terjadi selama pemberian dan pelunasan kredit yang dilakukan oleh kreditur kepada debitur sehingga untuk mengamankannya dan menutup kemungkinan terjadinya wanprestasi dari debitur, maka diadakanlah pengikatan jaminan dan agunan. 4. Prestasi, yaitu suatu objek kredit tercapainya suatu kesepakatan atau persetujuan dalam perjanjian pihak bank memberikan kredit kepda debitur sesuai dengan jumlah kredit yang disepekati kemudian bank memperoleh prestasi pelunasan kredit berupa bunga atau imbalan.

2.2.3 Tujuan dan Fungsi Kredit

Tujuan utama pemberian kredit Kasmir, 2008: 105 adalah: 1. Mencari keuntungan Tujuan utama dari pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diterima oleh pihak bank digunakan untuk transaksi usaha bank yang lain sehingga bank tersebut dapat bertahan lama atau untuk kelangsungan hidup bank tersebut. Hasil dari keuntungan yang diterima oleh pihak bank adalah dalam bentuk bunga sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 17 2. Membantu usaha nasabah Tujuan utama pemberian kredit berikutnya adalah membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik untuk investasi maupun modal kerja. Dengan adanya tujuan pemberian kredit oleh pihak bank kepada nasabah tersebut maka nasabah memiliki semangat yang tinggi dan tingkat kegairahan yang tinggi dalam berusaha sehingga sekaligus meningkatkan jumlah produk yang diproduksi yang pada akhirnya akan meningkatkan laba usaha. 3. Membantu pemerintah Tujuan pemberian kredit lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang khusunya bidang ekonomi. Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak bank kepada nasabah maka semakin baik mengingat semakin banyak kredit adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sektor terutama sektor riil. Firdaus dan Ariyanti 2009: 5 menjabarkan fungsi-fungsi pemberian kredit sebagai berikut: a. Kredit dapat memajukan arus tukar menukar barang-barang dan jasa. Artinya, misalnya suatu saat belum tersedia uang sebagai alat pembayaran maka dengan adanya kredit, lalu lintas pertukaran barang dan jasa dapat terus berlangsung. b. Kredit dapat mengaktifkan alat pembayaran yang idle. Artinya, kredit terjadi disebabkan adanya suatu golongan yang berlebihan uang dan golongan yang kekurangan uang, maka dari adanya golongan yang 18 berlebihan ini akan terkumpul sejumlah dana yang tidak digunakan idle. Dana yang idle tersebut dapat dipindahkan atau dipinjamkan kepada golongan yang kekurangan uang maka dana tersebut akan berubah menjadi dana efektif. c. Kredit dapat menciptakan alat pembayaran baru. Artinya, dalam hal ini salah satu jenis kredit yang ini diberikan oleh bank umum berupa kredit rekening koran. Dalam kredit rekening koran, begitu perjanjian kredit ditandatangani dan syarat kredit telah terpenuhi, maka pada saat itu telah beredar uang giral baru dimasyarakat sejumlah rekening koran tersebut. d. Kredit sebagai alat pengendalian harga. Artinya, apabila diperlukan adanya perluasan jumlah uang yang beredar pada masyarakat maka salah satu caranya ialah dengan mempermudah jalan dan mepermurah pemberian kredit perbankan kepada masyarakat.

2.2.4 Macam-macam Kredit