yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang guru menciptakan cara mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai.
Rachmawati dan Kurniati 2005: 15 mengatakan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun
produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnyakan melekat pada dirinya. Menurut Pamilu 2007: 9 kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan sesuatu yang ditandai dengan orisinilitas dalam berekspresi yang bersifat imajinatif. Wijaya 2010: 2 mengungkapkan bahwa
kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan
dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada. Menurut Munandar 2009: 10 ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu ciri non-kognitif non-
aptitude meliputi motivasi, kepribadian, sikap kreatif, dan ciri kognitif aptitude antara lain:
a. Kelancaran berpikir fluency of thinking, yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
b. Keluwesan berpikir flexibility, yaitu kemampuan untuk
memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan- pertanyaan yang bervariasi. Mereka dengan mudah dapat
meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
c. Elaborasi elaboration, yaitu kemampuan dalam mengembangkan
gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
d. Originalitas originality, yaitu kemampuan untuk mencetuskan
gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas dapat dimiliki oleh orang yang mempunyai motivasi tinggi dalam mengenal masalah-masalah yang
bernilai untuk dapat memperoleh kemampuan baru yang bersifat fungsional dan positif. Seseorang dapat memusatkan perhatiannya pada suatu masalah secara
sadar untuk memecahkannya dengan menerima ide baru yang muncul dari dirinya sendiri atau yang dikemukakan oleh orang lain, kemudian secara energik
menerjemahkan idenya melalui tindakan dan mengakibatkan hasil pemecahan masalah yang sangat berguna dan dapat ditumbuh kembangkan melalui proses
yang terdiri dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya.
4. Kreativitas Mengajar Guru
Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks, disebut kompleks karena mengandung unsur seni, ilmu, teknologi, dan keterampilan, selain itu kemampuan
personel guru dituntut profesional dalam penguasaan materi, metode, teori, dan praktik dalam interaksi dengan siswa. Menurut Siswoyo 2007: 119 pendidik
pada lingkungan sekolah disebut guru, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik. Dalam proses belajar mengajar sesuai dengan perkembangannya, guru tidak hanya berperan untuk memberikan informasi
terhadap siswa, tetapi lebih jauh dapat berperan sebagai perencana, pengantar dan pendorong siswa agar dapat belajar secara efektif dan peran berikutnya adalah
mengevaluasi dari keseluruhan proses belajar mengajar. Menurut Sardiman 2010: 144 guru yang baik harus mampu berperan sebagai informator, planner,
organisator, motivator dan evaluator.
Guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas. Selanjutnya, guru berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik
dalam melayani peserta didik sehingga peserta didik akan menilai bahwa guru tersebut benar-benar memiliki kreativitas. Untuk mengetahui ciri-ciri kreativitas
pada diri seseorang, Narwati 2011: 11 menuturkan ciri-ciri guru kreatif diantaranya guru fleksibel yang memahami karakter siswa, guru optimis yang
meningkatkan potensi anak didik, guru yang berinteraksi menyenangkan dalam pembelajaran, guru yang memunculkan humor disela-sela pembelajaran, dan guru
kreatif yang menjalin komunikasi ringan untuk mendekatkan hubungan guru dan siswa. Menurut Yusum dan Nurihsan 2005: 247 ciri-ciri guru kreatif, yaitu
terbuka terhadap pengalaman baru, fleksibel dalam berpikir dan merespon, percaya diri dan mandiri, memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas,
dan tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif. Apabila syarat tersebut terpenuhi maka sangat mungkin akan menjadi guru
kreatif, sehingga mampu mendorong siswa belajar secara aktif dalam proses belajar mengajar. Menurut Slameto 2003: 146 yang penting dalam kreativitas
itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri
dan tidak harus sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. Dengan demikian diperlukan pemikiran kreatif dan inovatif dari guru agar dapat
mewujudkan peran dan fungsinya secara efektif yang mampu mempengaruhi anak didik dan mencapai hasil belajar yang ideal.
Talajan 2012: 58-59 menyebutkan kreativitas mengajar guru dapat diarahkan pada dua komponen pembelajaran di kelas, yaitu:
a. Kreativitas mengelola kelas
Kreativitas mengelola kelas adalah aktivitas guru dalam
mengorganisasikan sumber daya yang ada, serta menyusun perencanaan aktivitas yang dilakukan di kelas untuk mengarahkan
proses pembelajaran yang ideal. Kreativitas guru dalam mengelola kelas dapat diarahkan untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar secara kolaboratif, kooperatif dan menciptkan lingkungan akademik yang kondusif dalam proses belajar.
b. Kreativitas pemanfaatan media belajar
Kreativitas pemanfaatan media belajar atau benda yang dapat mendukung proses pembelajaran di kelas memiliki fungsi untuk
membantu peserta didik dalam memahami konsep abstrak yang diajarkan, meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar,
mengurangi terjadinya salah pemahaman materi, dan memotivasi guru untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan secara garis besar yang menjadi inidikator kreativitas guru adalah cara guru dalam merencanakan proses
belajar mengajar, cara guru dalam mengajar dan cara guru dalam mengevaluasi. Dengan mengetahui peran dan syarat menjadi pendidik yang profesional, maka
seorang guru berusaha memperoleh kreativitas mengajarnya demi upaya peningkatan kualitas pen
didikan.
5. Prestasi Belajar Seni Musik
Prestasi belajar merupakan hasil akhir dari proses belajar. Bukti keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan pengajaran dapat diketahui
dan dilihat dari prestasi belajarnya pada waktu tertentu. Hasil prestasi belajar seni musik dapat dicapai melalui berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan
sikap. Sardiman 2001: 46 berpendapat bahwa prestasi adalah kemampuan nyata