Keterangan: P = persentase yang dicari
F = frekuensi N = jumlah responden
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dimaksudkan untuk mengetahui data yang dikumpulkan memenuhi syarat untuk dianalisis dengan teknis statistik yang
dipiih. Uji prasyarat meliputi normalitas dan linieritas. a.
Uji Normalitas Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang di peroleh
merupakan distribusi normal atau tidak. Adapun metode statistik untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah Kolmograv-Smirnor [sn2 x-Sn2x], D =
max” Sugiyono, 2014: 156. Apabila probabilitas yang di peroleh melalui hasil perhitungan KD
hitung
lebih besar atau sama dengan KD
tabel
pada taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel tersebut normal. Apabila probabilitas
hasil perhitungan KD
hitung
lebih kecil dari KD
tabel
pada taraf signifikan 5 maka sabaran data untuk varian tersebut tidak normal.
b. Uji Linieritas
Linieritas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linear atau tidak. Antara variabel
bebas dan variabel terikat dikatakan berpengaruh linear bila kenaikan skor variabel bebas diikuti oleh kenaikan variabel terikat. Kriteria yang digunakan
yaitu apabila harga lebih kecil dari pada
pada taraf signifikansi 5, maka model linier tersebut dapat diterima karena pengaruh antara variabel bebas
dan variabel terikat berbentuk linier. Sebaliknya jika harga lebih besar dari
harga pada taraf signifikansi 5 maka pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat tidak berbentuk linier. Sedangkan uji regresi ganda hanya dapat dilanjutkan apabila data tersebut linier.
3. Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Analisa regresi berganda bertujuan untuk menguji pengaruh antara
motivasi belajar siswa dan kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar seni musik kelas IX SMP N 4 Yogyakarta. Langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam analisa regresi ganda ini adalah: a.
Membuat persamaan garis regresi empat prediktor Y = a
1
X
1
+ a
2
X
2
+K Keterangan:
Y = kriterium variabel terikat
X
1
, X
2
= prediktor 1, prediktor 2 a
1
,a
2
= bilangan koefisien X
1
, X
2
K = bilangan konstan
Hadi, 2004: 18 b.
Menguji keberartian regresi ganda dengan menggunakan uji F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen secara bersama-sama simultan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Rumus Uji F menurut Hadi 2004: 23 sebagai berikut:
Keterangan: F
reg
= harga F garis regresi N = cacah kasus
m = cacah prediktor R = koefisien korelasi antara kriterium dengan
prediktor-prediktor Selanjutnya, F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan derajad kebebasan dk m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5. Apabila F
hitung
lebih besar atau sama dengan F
tabel
maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka pengaruh antara variabel bebas terhadap veriabel terikat tidak signifikan.
c. Uji Parsial Uji t
Uji Parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu parsial. Rumus yang digunakan
menurut Sugiyono 2014: 250 adalah:
Keterangan: t
i
= t hitung b
i
= koefisien regresi SE
= standar eror regresi Jika t hitung ≥ t tabel pada taraf signifikansi 0,05 maka terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu dan hipotesis diterima, namun jika t hitung t tabel maka tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu.
d. Koefisien Determinan R
2
Dalam penelitian ini, digunakan R² untuk mengukur besarnya konstribusi variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y. Nilai R² menunjukkan
seberapa besar model regresi mampu menjelaskan variabel terikat. Rumus untuk menghitung R² adalah:
R² = R² = Koefisien determinasi, artinya pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
4. Definisi operasional
Untuk menghindari salah pengertian tentang variabel dalam penelitian ini, maka perlu definisi operasional variabel sebagai berikut :
a. Motivasi belajar
Motivasi belajar adalah suatu dorongan seseorang untuk merubah tingkah lakunya sebagai hasil pengamatannya dan interaksi dengan
lingkungannya. Dengan adanya motivasi belajar pada siswa, diharapkan siswa memiliki hasil belajar yang tinggi.
b. Kreativitas mengajar
Kreativitas mengajar merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Guru
harus dapat memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
c. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel Motivasi Belajar X
1
dan Kreativitas Mengajar Guru X
2
serta variabel terikat Prestasi Belajar Y. Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data
masing-masing variabel yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata mean, median, modus, dan standar deviasi. Selain itu, juga disajikan tabel distribusi
frekuensi dan diagram dari distribusi frekuensi masing-masing variabel. Berikut ini rincian hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS versi
13.0.
1. Analisis Deskriptif
Pada bagian ini data tersebut dideskripsikan satu persatu yang didasarkan pada jawaban responden yang dihimpun berdasarkan kuesioner yang telah diisi
oleh responden selama penelitian berlangsung. Deskripsi selanjutnya adalah melakukan pengkategorian skor yang diperoleh dari masing-masing variabel.
Hasil analisis deskriptif disajikan sebagai berikut:
a. Motivasi Belajar
Data variabel motivasi belajar diperoleh melalui angket yang terdiri dari 14 item dengan jumlah responden 63 siswa. Ada 4 alternatif jawaban dimana skor
tertinggi 4 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel motivasi belajar, diperoleh skor tertinggi sebesar 56,00 dan skor terendah sebesar 35,00. Hasil
51
analisis harga Mean M sebesar 49,2063, Median Me sebesar 49,00; Modus Mo sebesar 49,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 4,80644.
Penentuan kecenderungan variabel motivasi belajar dihitung berdasarkan nilai minimum ideal Xmin dan nilai maksimum ideal Xmak sebagai berikut:
Maksimal ideal = Skor jawaban tertinggi x jumlah pertanyaan
= 4 x 14 = 56 Minimal ideal
= Skor jawaban terendah x jumlah pertanyaan = 1 x 14 = 14
Range = skor maksimal – skor minimal
= 56 – 14 = 42 Class witdh
= range : jumlah kategori = 42 : 5 = 8,4 dibulatkan menjadi 9
Sangat rendah = 14 – 14 + 9 – 1 = 14 – 22
Rendah = 22 + 1 – 22 + 9 = 23 – 31
Sedang = 31 + 1 – 31 + 9 = 32 – 40
Tinggi = 40 + 1 – 40 + 9 = 41 – 49
Sangat tinggi = 49 + 1 – 49 + 9 = 50 – 58
Mengacu pada penghitungan kategorisasi yang telah dihitung tersebut,
maka distribusi kategori kecenderungan variabel motivasi belajar dapat dibuat
pada tabel berikut ini:
Tabel 9. Distribusi Kategorisasi Variabel Motivasi Belajar No
Interval Frekuensi Persentase
Kategori 1
50 -
58 29
46,0 Sangat Tinggi
2 41
- 49
33 52,4
Tinggi 3
32 -
40 1
1,6 Sedang
4 23
- 31
0,0 Rendah
5 14
- 22
0,0 Sangat Rendah
Jumlah 63
100 Berdasarkan penghitungan tersebut dapat digambarkan pie chart seperti
berikut:
Gambar 2. Pie Chart Motivasi Belajar Berdasarkan tabel dan gambar di atas frekuensi variabel motivasi belajar
pada kategori sangat tinggi sebanyak 29 siswa 46,0, pada kategori tinggi sebanyak 33 siswa 52,4, pada kategori sedang sebanyak 1 siswa 1,6, dan
tidak ada yang berada dalam kategori rendah dan sangat rendah 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran seni musik kelas
IX SMP Negeri 4 Yogyakarta pada kategori tinggi 52,4.
b. Kreativitas Mengajar Guru
Data variabel kreativitas mengajar guru diperoleh melalui angket yang terdiri dari 15 item dengan jumlah responden 63 siswa. Ada 4 alternatif jawaban
dimana skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel kreativitas mengajar guru, diperoleh skor tertinggi sebesar 59,00 dan skor terendah sebesar
41,00. Hasil analisis harga Mean M sebesar 49,7778, Median Me sebesar 49,00; Modus Mo sebesar 49,00 dan Standar Deviasi SD sebesar 4,47734.
Penentuan kecenderungan variabel kreativitas mengajar guru dihitung berdasarkan nilai minimum ideal Xmin dan nilai maksimum ideal Xmak
sebagai berikut: Maksimal ideal
= Skor jawaban tertinggi x jumlah pertanyaan = 4 x 15 = 60
Minimal ideal = Skor jawaban terendah x jumlah pertanyaan
= 1 x 15 = 15 Range
= skor maksimal – skor minimal = 60 – 15 = 45
Class witdh = range : jumlah kategori
= 45 : 5 = 9 dibulatkan menjadi 10 Sangat rendah
= 15 – 15 + 10 – 1 = 15 – 24 Rendah
= 24 + 1 – 24 + 10 = 25 – 34 Sedang
= 34 + 1 – 34 + 10 = 35 – 44 Tinggi
= 44 + 1 – 44 + 10 = 45 – 54 Sangat tinggi
= 54 + 1 – 54 + 10 = 55 – 64
Mengacu pada penghitungan kategorisasi yang telah dihitung tersebut,
maka distribusi kategori kecenderungan variabel motivasi belajar dapat dibuat
pada tabel berikut ini: Tabel 10. Distribusi Kategorisasi Variabel Kreativitas Mengajar Guru
No Interval
Frekuensi Persentase
Kategori 1
55 -
64 9
14,3 Sangat Tinggi
2 45
- 54
46 73,0
Tinggi 3
35 -
44 8
12,7 Sedang
4 25
- 34
0,0 Rendah
5 15
- 24
0,0 Sangat Rendah
Jumlah 63
100 Berdasarkan penghitungan tersebut dapat digambarkan pie chart seperti
berikut:
Gambar 2. Pie Chart Kreativitas Mengajar Guru Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa siswa yang menilai
kreativitas mengajar guru pada kategori sangat tinggi sebanyak 9 siswa 14,3, pada kategori tinggi sebanyak 46 siswa 73,0, pada kategori sedang sebanyak 8
siswa 12,7, dan tidak ada yang berada dalam kategori rendah dan sangat