BAB III METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis ex post facto. Menurut Hamid 2010: 223 penelitian ex post facto merupakan penelitian dimana variabel bebas telah terjadi
ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Dalam hal ini, penelitian ex post facto merupakan penelitian yang bertujuan
menemukan faktor penyebab hasil prestasi belajar yang dipengaruhi oleh motivasi belajar dan kreativitas mengajar guru dengan menguji hipotesis tetapi tidak
memberikan perlakuan tertentu.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena data yang diperoleh disajikan dalam bentuk angka-angka dan dianalisis menggunakan analisis
statistik. Menurut sifat masalahnya, penelitian ini merupakan penelitian korelasional karena bertujuan untuk mengungkap hubungan antara variabel bebas
yaitu motivasi belajar siswa dan kreativitas mengajar guru dengan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Yogyakarta pada bulan Agustus 2016. Sekolah yang berlokasi di jalan Hayam Wuruk 18 Yogyakarta ini dipilih
sebagai lokasi penelitian karena telah dilakukan observasi awal oleh peneliti pada saat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan PPL pada bulan Juli
2014. Peneliti menemukan kasus dalam proses pembelajaran mata pelajaran seni
27
r
1
musik di kelas IX masih terdapat siswa yang kesulitan dalam memahami dan
mengekspresikan karya seni dengan baik yang mempengaruhi hasil belajar siswa. C.
Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri atas variabel independen bebas dan variabel dependen terikat. Menurut Sugiyono 2014: 39 variabel independen bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen terikat dan variabel dependen terikat yang merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Variabel penelitian sebagai berikut:
1. Motivasi belajar siswa dilambangkan dengan X
1
, sebagai variabel bebas. 2.
Kreativitas mengajar guru dilambangkan dengan X
2
, sebagai variabel bebas.
3. Prestasi belajar dilambangkan dengan Y, sebagai variabel terikat.
Selanjutnya berdasarkan posisi variabel-variabel tersebut maka dapat dibuat suatu model hubungan antara variabel sebagai berikut :
Gambar 2: Model Hubungan Antar Variabel Penelitian Sugiyono, 2014: 44
X
1
X
2
Y
r
2
R
Keterangan :
X1 : Variabel motivasi belajar siswa X2 : Variabel kreativitas guru
Y : Variabel prestasi belajar r
1
: Hubungan secara individualhubungan X1 dengan Y r
2
: Hubungan secara individualhubungan X2 dengan Y R : Korelasi gandahubungan X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun pelajaran 20162017 yang berjumlah 170 siswa.
Sugiyono 2014: 80 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel 1: Distribusi Populasi Penelitian No.
Kelas dan Program Keahlian Jumlah Siswa
1. IX A
34 2.
IX B 34
3. IX C
34 4.
IX D 34
5. IX E
34 Total
170 Sumber: Data Sekolah 2016 – 2017
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Sugiyono 2014:
81 apabila populasi besar dan tidak memungkinkan peneliti untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apabila dari jumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil
sebuah sampel, maka hasil penelitian sampel tersebut akan mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah siswa-siswi kelas
IX A, IX B, IX C, IX D, dan IX E SMP Negeri 4 Yogyakarta. Menurut Sugiyono
2014: 81 apabila besar, peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut, kemudian kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi,
maka sampel yang diambil harus bersifat representatif mewakili. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
sampel acak random sampling. Menurut Suharsimi 2002: 111 random sampling yaitu peneliti mencampur subjek-subjek dalam populasi sehingga semua
subjek dianggap sama, dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan chance dipilih menjadi sampel.
Menurut Sukandar 2006: 47 sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data. Dengan demikian
sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang merupakan sumber data. Menurut Suharsimi 2003: 56 untuk menetapkan jumlah populasi kecil atau lebih
kecil dari 10.000, maka sampel menggunakan formulasi sederana, yaitu :