yang telah dipelajari. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam
bidang tertentu. Motivasi belajar mempunyai peranan penting untuk meningkatkan
prestasi belajar seni musik. Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri maupun dari luar siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Kurangnya
motivasi belajar siswa memiliki dampak terhadap kesadaran siswa untuk belajar sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar.
2. Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Seni
Musik Kelas VIII SMP N 4 Yogyakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kreativitas mengajar
guru diperoleh nilai t
hitung
sebesar 4,918 lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,998 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, dan
koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 1,259; maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua yang
menyatakan “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar seni musik kelas IX SMP N 4
Yogyakarta”. Faktor kedua yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
kreativitas mengajar guru. Pendidik pada lingkungan sekolah disebut guru, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Dalam proses belajar mengajar sesuai dengan perkembangannya, guru tidak hanya berperan untuk memberikan informasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh
dapat berperan sebagai perencana, pengantar dan pendorong siswa agar dapat belajar secara efektif dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari
keseluruhan proses belajar mengajar. Guru yang baik harus mampu berperan sebagai informator, planner, organisator, motivator dan evaluator.
Guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas. Selanjutnya, guru berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik
dalam melayani peserta didik sehingga peserta didik akan menilai bahwa guru tersebut benar-benar memiliki kreativitas. Ciri-ciri guru kreatif diantaranya
guru fleksibel yang memahami karakter siswa, guru optimis yang meningkatkan potensi anak didik, guru yang berinteraksi menyenangkan
dalam pembelajaran, guru yang memunculkan humor disela-sela pembelajaran, dan guru kreatif yang menjalin komunikasi ringan untuk
mendekatkan hubungan guru dan siswa. Apabila syarat di atas terpenuhi maka sangat mungkin akan menjadi
guru kreatif, sehingga mampu mendorong siswa belajar secara aktif dalam proses belajar mengajar. Kreativitas bukanlah penemuan sesuatu yang belum
pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus sesuatu yang
baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. Dengan demikian diperlukan pemikiran kreatif dan inovatif dari guru agar dapat mewujudkan peran dan
fungsinya secara efektif yang mampu mempengaruhi anak didik dan mencapai hasil belajar yang ideal.
3. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Kreativitas Mengajar Guru
terhadap Prestasi Belajar Seni Musik Kelas VIII SMP N 4 Yogyakarta
Hasil penelitian diperoleh nilai F
hitung
sebesar 42,625 lebih besar dari F
tabel
sebesar 3,150 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,0000,05, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil
membuktikan hipotesis ketiga yang menyatakan “Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara motivasi belajar siswa dan kreativitas mengajar guru
terhadap prestasi belajar seni musik kelas IX SMP N 4 Yogyakarta”. Prestasi belajar merupakan hasil akhir dari proses belajar. Bukti
keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan pengajaran dapat diketahui dan dilihat dari prestasi belajarnya pada waktu tertentu. Hasil
prestasi belajar seni musik dapat dicapai melalui berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan
hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar.
Prestasi belajar memiliki keterkaitan dengan kegiatan belajar siswa, secara umum faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan atas dua
kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Slameto 2003: 54 bahwa faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor
fisiologis yang mencakup kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif kematangan dan kesiapan.
Sedangkan faktor internal meliputi sikap terhadap belajar, motivasi,