Tantangan pada aspek layanan

Rumah Sakit Tugurejo dan Rumah Sakit Panti Wiloso Citarum memiliki cakupan VCT relatif lebih besar dibandingkan dengan 3 rumah sakit lainnya. Kontribusi layanan mobile klinik dari Puskesmas Lebdosari cukup mempengaruhi capaian VCT di Rumah Sakit Panti Wiloso Citarum. Sama halnya dengan cakupan layanan di Rumah Sakit Tugurejo yang bekerjasama dengan Puskesmas Ngaliyan. Namun jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, seluruh fasyankes sekunder belum pernah mencapai target. Grafik 34: Cakupan layanan PITC di lima RS Rujukan CST Kota Semarang Periode Juni–Agustus 2014 Sumber : diolah dari laporan cakupan layanan di rumah sakit Diagram di atas menunjukkan bahwa layanan PITC banyak dilakukan di BKPM sebagai rumah sakit paru. Pasien paru didorong untuk melakukan PITC. Angka ini jauh lebih besar daripada cakupan VCT. Sementara di RSUD Kota Semarang dan Tugurejo tidak tercatat angka PITC, karena adanya pemaknaan yang sama antara PITC dan VCT dari sisi pelaporan.

4.2.1.7. Tantangan pada aspek layanan

Dari uraian di atas mengenai capaian layanan di fasyankes primer LKB, diketahui bahwa meskipun awal dimulainya LKB secara bersamaan, namun tidak semua fasyankes memiliki jenis layanan yang sama. Demikian pula halnya dengan kesiapan untuk melaksanakan LKB. Dinas Kesehatan Kota Semarang, mentargetkan cakupan VCT sebanyak 1141 per bulan dari 14 fasyankes, tetapi besaran target ini tidak diketahui oleh fasyankes 2 . Hal ini mengindikasikan bahwa masih lemahnya sistem koordinasi dan komunikasi baik di internal 2 FGD I, 22 Juli 2014 1 1 39 5 51 10 20 30 40 50 60 RS Elizabeth BKPM Juni Juli Agustus 58 Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang maupun eksternal fasyankes. Dari grafik di bawah ini, memperbandingkan antara target dan capaian layanan VCT, hasilnya cukup bervariatif, dimana terdapat capaian yang melampaui target dan ada pula yang sebaliknya. Grafik 35: Target dan Cakupan layanan VCT di Fasyankes LKB di Kota Semarang Perlu penelaahan lebih lanjut mengenai dasar penentuan target masing-masing layanan mengingat masih terdapat kesenjangan target yang cukup signifikan antar fasyankes LKB. Dari data yang tersaji bahwa target VCT justru diberikan kepada puskesmas yang belum memiliki layanan VCT secara mandiri, dalam hal ini Puskesmas Lebdosari dan Ngaliyan Rujukan PITC bagi ibu hamil dan pasien IMS yang belum terlaporkan di beberapa puskesmas. Di Kota Semarang, Dinas Kesehatan Kota memberikan prioritas PITC kepada klien dengan perilaku berisiko tinggi terinfeksi HIV, dikarenakan keterbatasan sumber dana APBD untuk pengadaan reagen. Dari aspek layanan diketahui bahwa mayoritas puskemas LKB dirancang untuk dapat melakukan layanan IMS. Hal ini seperti terlihat dari cakupan layanan IMS yang terdapat di semua puskesmas LKB. Hanya saja data cakupan IMS dari RSUD Kota Semarang tidak terlaporkan sebagai cakupan program. Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat dari 6 puskesmas LKB lebih dari 50 merupakan pasien IMS yang dirujuk untuk dilakukan tes HIV . 24 36 8 7 2 63 4 26 4 6 Puskesmas Halmahera Puskesmas Poncol Puskesmas BAndarharjo Puskesmas Lebdosari Puskesmas Ngaliyan RSUD Kota Semarang Juni Juli Agustus Target 59 Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang 4.2.2. Identifikasi Permasalahan dan Alternatif Solusi untuk Memperkuat Pelaksanaan LKB di Kota Semarang

4.2.2.1. Identifikasi Masalah Prioritas 1