Tugurejo dan Lembaga Pemasyarakatan Kedung Pane. Dengan demikian cakupan layanan VCT tidak terlaporkan di dua puskesmas tersebut, karena data hasil VCT dilaporkan oleh
Lapas Kedung Pane dan RS Tugurejo sebagai rumah sakit dimana pasien mendapatkan layanan CST. Puskesmas Bandarharjo telah memiliki layanan VCT, hanya saja pada periode
Juni–Agustus 2014 tidak ada pasien yang mengakses layanan VCT. Layanan IMS telah dilakukan di lima puskesmas LKB tersebut. Sementara data cakupan layanan IMS dari RSUD
Kota Semarang tidak terlaporkan sebagai cakupan program. Hal ini dikarenakan kasus dan data IMS ini ditangani tersendiri di bagian bagian penyakit kulit, dan belum menyampaikan
laporan dalam format SIHA karena belum ada klinik tersendiri untuk IMS. Secara detail, data cakupan layanan per fasyankes periode Juni–Agustus 2014, tiga bulan
sebelum dilaksanakannya intervensi adalah sebagai berikut :
4.2.1.1. Puskesmas Halmahera 1
Layanan VCT
Cakupan layanan VCT pada Bulan Juni sebanyak 24 pasien, dimana lebih dari 75 jumlah pasien tersebut berasal dari rujukan LSM yang melakukan penjangkauan dan pendampingan
pada populasi WPS, waria dan LSL yang “mangkal” di kawasan Tanggul Indah. Wilayah ini merupakan hot spot di area pelayanan Puskesmas Halmahera. Jumlah cakupan pada dua
bulan berikutnya mengalami penurunan sebesar lebih dari 70 dari capaian Bulan Juni, serta mengalami lonjakan kenaikan pada Bulan Agustus 2014. Jumlah cakupan VCT ini rata-
rata separuhnya berasal dari rujukan LSM. Tidak dipisahkan antara data cakupan yang diperoleh melalui layanan statis dengan yang
diperoleh melaui mobile klinik. Sampai dengan Bulan Agustus terdapat 10 orang yang dinyatakan HIV positif dan telah dilakukan rujukan CST dan pendampingan.
48
Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang
Grafik 24: Cakupan layanan VCT Puskesmas Halmahera Periode Juni-Agustus 2014 Sumber : diolah dari data cakupan Puskesmas Halmahera
Dari grafik tersebut di atas, tampak bahwa semua pasien yang berkunjung untuk mengakses layanan VCT mendapatkan pre-test dan post-test konseling. Diketahui bahwa kasus HIV
ditemukan pada Bulan Juni dan Agustus, sementara tidak ditemukan pasien yang terinfeksi HIV pada bulan Juli 2014. Cakupan pada Bulan Juni 2014 menyamai dengan target yang
ditetapkan, yaitu sebesar 24 orang yang melakukan VCT. Cakupan ini mengalami penurunan pada Bulan Juli, yaitu sebanyak 7 orang serta mengalami kenaikan yang sangat signifikan
pada Bulan Agustus menjadi 26 orang. Tidak ada perbedaan angka antara jumlah orang yang berkunjung dengan jumlah orang yang dites HIV, hal ini menunjukkan bahwa pasien yang
datang merupakan orang yang memiliki faktor risiko dan perlu untuk dilakukan tes HIV. Data yang lain menunjukkan bahwa rujukan dari LSM memberikan kontribusi yang cukup besar
dalam cakupan layanan VCT.
2 Layanan PITC
Jumlah cakupan layanan tes HIV atas inisiasi penyedia layanan kesehatan PITC di setiap bulan, jumlahnya bervariatif. Inisiasi tes HIV pada ibu hamil telah dilakukan, meskipun tidak
semua ibu hamil bersedia dilakukan tes HIV.
24 24
6 6
7 7
26 26
4 4
Jml. Org yg berkunjung bln ini
Jml. Org yg ditesting HIV
Jml org yg HIV + JML. Org + HIV
dirujuk CST Juni
Juli Agustus
49
Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang
Grafik 25: Cakupan layanan PITC Puskesmas Halmahera Periode Juni–Agustus 2014 Sumber : diolah dari data cakupan layanan Puskesmas Halmahera
Grafik di atas menunjukkan bahwa dorongan untuk melakukan tes HIV dari penyedia layanan diberikan hanya kepada ibu hamil, belum kepada pasien lainnya. Pada Bulan Juni
2014, dari 32 pasien yang diinisiasi tes HIV, 15 diantaranya merupakan ibu hamil, yang kesemuanya bersedia untuk dites HIV. Sementara pada Bulan Juli, dari 36 pasien yang
ditawarkan tes HIV, 33 diantaranya bersedia untuk dites HIV dan mereka merupakan pasien ibu hamil. Pada Bulan Agustus mengalami penurunan cakupan yang tidak signifikan.
Kurang dari 25 pasien yang ditawarkan tes kemudian mengikuti tes HIV.
3 Layanan IMS
Terdapat perbedaan data cakupan IMS yang bersumber dari puskesmas dengan data yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. Dari forum diskusi kelompok terarah,
diketahui bahwa terdapat kelemahan pencatatan dan pelaporan di sebagian besar puskesmas. Hal ini menyebabkan seringkali terjadi perbedaan jumlah cakupan, sebagaimana
yang terjadi di Puskesmas Halmahera. Sepanjang Bulan Juni–Agustus 2014, hanya ada 5 kunjungan layanan IMS dan 3 diantaranya didagnosis IMS melalui pemeriksaan laboratorium
dan telah mendapatkan pengobatan. Namun sayangnya, pasien tersebut tidak dirujuk untuk melakukan tes HIV. Ada pemahaman bahwa rujukan VCT hanya diberikan kepada pasien
dengan faktor risiko tinggi. Tidak semua kasus IMS yang ditemui selanjutnya dilakukan rujukan VCT.
32
16 36
12 34
9
Jml. Org yg ditawarkan tes VCT Jml. Org yg dites HIV
Juni Juli
Agustus
50
Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang
Grafik 26: Cakupan layanan IMS Puskesmas Halmahera Periode Juni–Agustus 2014 Sumber: diolah dari cakupan layanan IMS Puskesmas Halmahera
4.2.1.2. Puskesmas Poncol 1