Tantangan pada Aspek Layanan 1

4.1.1.7. Tantangan pada Aspek Layanan 1

Fasyankes Primer Gambaran cakupan layanan di tingkat fasyankes primer di Kota Yogyakarta menunjukkan hasil yang variatif dan cenderung menurun dari 5 fasyankes yang ditunjuk sebagai puskesmas LKB. Capaian VCT yang menunjukkan angka tinggi dipengaruhi oleh tingkat keaktifan dari puskemas. Mobile VCT menjadi faktor penentu dari besaran jumlah VCT seperti yang tergambar dalam uraian di atas. Hampir di semua fasyankes mengakui bahwa mobile vct menyumbang hasil cakupan VCT yang tinggi. Hasil cakupan juga menunjukkan bahwa tingkat akses pasien ke fasyankes primer mengalami perluasan cakupan wilayah yang ditunjukkan dengan perkembangan yang semakin meningkat cakupan dari puskemas yang disetting LKB baru. Perluasan akses layanan ini berdampak pada cakupan puskesmas yang sudah lama dikenal sebagai puskesmas yang memiliki layanan VCT seperti Puskesmas Gedong Tengen dan Puskesmas Umbulharjo 1. Tantangan layanan VCT adalah memastikan pemerintah daerah memberikan alokasi anggaran untuk mobile VCT. Tantangan lain adalah terkait preferensi pasien dalam mengakses layanan LKB sesuai dengan kebijakan rayonisasi dan tidak langsung akses RSU Sardjito FGD, 10 Juli 2014. Grafik 19: Cakupan VCT Periode Mei –Juli 2014 di Fasyankes Primer Kota Yogyakarta Cakupan PITC dapat dilihat bahwa secara umum pemeriksaan yang pasien dari kelompok bukan resiko tinggi seperti ibu hamil mengalami peningkatan hampir di semua fasyankes 28 3 48 129 51 11 44 10 55 3 34 1 41 107 PKM Mantrijeron PKM Tegalrejo PKM Mergansan PKM Umbulharjo I PKM Gedong Tengen Mei Juni Juli 33 Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang primer. Peningkatan cakupan PITC pada awal sebelum intervensi paling menonjol diPuskesmas Umbulharjo I yang mencapai 85 pasien pada bulan juli 2014. Peningkatan cakupan PITC ini menjadi pertanda baik bahwa semakin banyak orang yang dites HIV dan perluasan pada pasien resiko rendah. Tantangannya adalah soal konsistensi dari para petugas kesehatan untuk semakin sensitif dalam melakukan diagnosis terhadap pasien non resiko untuk dianjurkan melakukan test HIV. Faktor keberhasilan dari PITC dipengaruhi oleh ketrampilan dan kapasitas tenaga kesehatan. Grafik 20: Cakupan PITC periode Mei – Juli 2014, pada fasyankes Primer di Kota Yogyakarta Sementara untuk cakupan layanan IMS mengalami fluktuatif. Satu fasyankes primer, Puskesmas Gedong Tengen mengalami penurunan cukup drastis. Sementara yang mengalami kenaikan adalah Puskesmas Umbulharjo I. Hasil cakupan rendah untuk IMS ini menjadi warning sekaligus tantangan untuk penganggulangan AIDS. Skrining IMS menjadi faktor penting untuk penanganan HIV secara lebih dini. 6 54 37 50 27 40 41 53 29 26 44 85 58 36 PKM Gedong tengen PKM Tegal Rejo PKM Umbul Harjo I PKM Mergangsan PKM Mantrijeron Mei Juni Juli 34 Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang Grafik 21: Cakupan IMS periode Mei –Juli d Fasyankes Primer Kota Yogyakarta 2 Fasyankes Sekunder Tantangan layanan VCT untuk fasyankes sekunder adalah konsistensi dalam melakukan pendataan pasien yang melakukan pemeriksaan, tidak semua rumah sakit rujukan memiliki data terkait VCT. RS Muhamaddiyah sebagai rumah sakit yang disetting LKB pada awalnya memang dapat cakupannya cukup tinggi, tetapi kemudian seperti rumah sakit rujukan lainnya seperti RS Panti Rapih dan RS Bethesda mengalami stagnasi. Sementara cakupan layanan PITC, menunjukkan peningkatan khususnya RS Panti Rapih yang mengalami peningkatan cukup drastis. Pengaruh dari Kebijakan Kemenkes yang mewajibkan semua ibu hamil melakukan test HIV membuat cakupan untuk PITC ini semakin besar. Tantangannya untuk rumah sakit adalah konsistensi penggunaan format SIHA dalam melakukan reporting dan recording. Ketiadaan data dan angka dipengaruhi oleh perbedaan format pelaporan rumah sakit yang selama ini menggunakan IOMs. Hampir semua fasyankes sekunder tidak menjadikan layanan IMS sebagai sebuah program tersendiri. Klinik IMS hanya dipersiapkan untuk layanan di fasyankes primer. Sementara untuk fasyankes sekunder tidak khusus memberikan layanan IMS. 22 12 22 50 30 6 25 30 17 26 5 25 19 52 18 PKM Mantrijeron PKM Tegalrejo PKM Mergansan PKM Umbulharjo I PKM Gedong Tengen Mei Juni Juli 35 Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang 4.1.2. Identifikasi Permasalahan dan Alternatif Solusi untuk Memperkuat Pelaksanaan LKB di Kota Yogyakarta

4.1.2.1. Identifikasi Masalah Prioritas a