Grafik 32: Cakupan layanan IMS Puskesmas Bandarharjo Periode Juni–Agustus 2014 Sumber : diolah data cakupan Layanan IMS Puskesmas Bandarharjo
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa layanan IMS di Puskesmas Bandarharjo belum memuaskan. Hal ini tampak dari masih sangat sedikitnya pasien yang mengakses layanan
IMS dan tidak satupun pasien IMS yang dirujuk ke layanan VCT. Satu hal yang perlu penelaahan lebih lanjut, yaitu mengenai data yang menunjukkan jumlah kunjungan dengan
jumlah orang yang diberi kondom, terlihat jumlahnya tidak sesuai. Hal ini mengindikasikan adanya kelemahan dalam pencatatan dan pelaporan.
4.2.1.5. Puskesmas Ngaliyan 1
Layanan VCT
Kondisi di Puskesmas Ngaliyan tidak jauh berbeda dengan Puskesmas Lebdosari dalam layanan VCT. Meskipun telah dirancang sebagai Puskesmas LKB, namun di Puskesmas
Ngaliyan belum dapat melakukan layanan VCT secara mandiri. VCT selama ini dilakukan bekerjasama dengan Lapas Kedung Pane yang sudah memiliki konselor. Alasan ketiadaan
SDM konselor ini yang menjadikan Puskesmas Ngaliyan belum dapat melakukan layanan VCT.
2 Layanan PITC
Sama halnya dengan cakupan layanan PITC, tidak terdapat angka cakupan PITC dari Bulan Juni–Agustus 2014, hal ini disebabkan belum dapat dilakukannya tes HIV di Puskesmas
Ngaliyan. Puskesmas Ngaliyan belum memberikan layanan tes VCT karena belum memiliki tenaga konselor. Meskipun tenaga dokter, perawat dan RR sudah mengikuti pelatihan LKB.
5 5
5 2
2 7
1 1
Jml. Kunj. Lay. IMS Jml. Pasien IMS yg ditemukan
Jml. Kasus IMS yg diobati Juni
Juli Agustus
56
Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang
Alasan lainnya adalah bahwa HIV dan AIDS merupakan hal yang sensitif. Tim LKB dokter dan perawat Puskesmas Ngaliyan justru aktif melakukan pendampingan di Lapas Kedung Pane
seminggu 2 kali untuk para napi yang secara rutin melakukan penapisan IMS dan HIV di Poliklinik Lapas.
3 Layanan IMS
Cakupan layanan IMS di Puskesmas Ngaliyan sebanyak 96 orang, tetapi tidak ditemukan kasus IMS. Sementara pada Bulan Juli sama sekali tidak terdapat cakupan layanan IMS dan
baru pada Bulan Agustus terdapat 76 pasien yang diperiksa IMS, dan tidak ditemukan kasus IMS. Sementara pada Bulan Juli sama sekali tidak terdapat cakupan layanan IMS dan baru
pada Bulan Agustus terdapat 76 pasien yang berkunjung pada layanan IMS, dan tidak ditemukan pula kasus IMS
.
4.2.1.6. Layanan LKB pada Fasyankes Sekunder
Pada fasyankes sekunder, terdapat 7 rumah sakit CST di Kota Semarang yaitu Rumah Sakit Tugurejo, RSUD Kota Semarang, Panti Wiloso Citarum, Elizabeth, BKPM, Bhayangkara, dan
Sultan Agung. Dari 7 rumah sakit tersebut, 5 diantaranya berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan riset operasional ini. Jenis data yang terlaporkan dari rumah sakit CST meliputi
cakupan layanan VCT dan PITC, sebagai berikut :
Grafik 33: Cakupan layanan VCT di lima RS Rujukan CST Kota Semarang Periode Juni–Agustus 2014 Sumber : diolah dari laporan cakupan layanan di rumah sakit
8 1
43 56
11 4
1 117
16 7
6 5
17 93
4 20
40 60
80 100
120 140
RSUD Kota Semarang
RS Elizabeth RS Tugurejo RS Panti Wiloso
Citarum BKPM
Juni Juli
Agustus
57
Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang
Rumah Sakit Tugurejo dan Rumah Sakit Panti Wiloso Citarum memiliki cakupan VCT relatif lebih besar dibandingkan dengan 3 rumah sakit lainnya. Kontribusi layanan mobile klinik dari
Puskesmas Lebdosari cukup mempengaruhi capaian VCT di Rumah Sakit Panti Wiloso Citarum. Sama halnya dengan cakupan layanan di Rumah Sakit Tugurejo yang bekerjasama
dengan Puskesmas Ngaliyan. Namun jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, seluruh fasyankes sekunder belum pernah mencapai
target.
Grafik 34: Cakupan layanan PITC di lima RS Rujukan CST Kota Semarang Periode Juni–Agustus 2014 Sumber : diolah dari laporan cakupan layanan di rumah sakit
Diagram di atas menunjukkan bahwa layanan PITC banyak dilakukan di BKPM sebagai rumah sakit paru. Pasien paru didorong untuk melakukan PITC. Angka ini jauh lebih besar daripada
cakupan VCT. Sementara di RSUD Kota Semarang dan Tugurejo tidak tercatat angka PITC, karena adanya pemaknaan yang sama antara PITC dan VCT dari sisi pelaporan.
4.2.1.7. Tantangan pada aspek layanan