Asesmen awal Tahapan Penelitian

3.3. Tahapan Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian operasional ini, digambarkan sebagai berikut: Gambar 4: Tahapan Penelitian

3.3.1. Asesmen awal

Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang permasalahan atau hambatan yang dihadapi oleh penyedia layanan dalam memberikan layanan pengobatan dalam LKB serta dari sisi penerima layanan. Permasalahan dari sisi penyedia layanan supply side dan pemanfaat layanan demand side akan digali untuk memperoleh pemahaman permasalahan utama dalam layanan pengobatan. Dalam kajian awal ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah indepth interview dan Focus Group Discussion FGD. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data-data ini dipergunakan sebagai data dasar baseline yang akan dibandingkan dengan data akhir endline. Pengumpulan data dilakukan secara paralel untuk Kota Semarang dan Kota Yogyakarta. Informan dalam assessment awal berasal dari Kepala Bagian dan Seksi P2 Dinas Kesehatan Kota yang terlibat dalam program LKB, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS KPA Kota, kepala puskesmas dan Tim AIDS dari fasyankes primer dan fasyankes sekunder, staf dari Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, dan Kelompok Dukungan Sebaya KDS. Informan yang berasal dari fasyankes adalah para tenaga medis dokter dan paramedik, baik bidan maupun Asesmen Awal Perumusan Permasalahan Prioritas dan Alternatif Solusi Pengembangan Disain Intervensi Pelaksanaan Intervensi Monitoring dan Evaluasi Intervensi Pengembangan Rekomendasi untuk Penguatan Pelaksanaan LKB 12 Prosedur Pengobatan pada Layanan Komprehensif HIV-AIDS Berkesinambungan LKB di Kota Yogyakarta dan Kota Semarang perawat maupun non medis konselor, petugas laboratorium dan petugas pencatatan dan pelaporan. Total Informan di masing-masing kota adalah 14 tenaga medis dan non medis. Indepth interview di Kota Yogyakarta dimulai pada minggu ke 2 sampai minggu ke 3 bulan Juni 2014. Untuk Kota Semarang, dilakukan pada minggu ke 4 bulan Juni 2014. Untuk FGD di kota Yogyakarta dilakukan pada 10 Juli 2014 yang dihadiri 29 peserta yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Kasie P2 Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Kabid P2 Kota Yogyakarta, Program Manager Penanggulangan AIDS Dinas Kota Yogyakarta, Sekretaris KPA Kota Yogyakarta, 5 kepala puskesmas LKB Kota Yogyakarta dan 3 LSM Victory Plus, PKBI, Vesta, 2 KDS Dimas dan Metacom dan IPPI DIY. Sedangkan FGD di Kota Semarang dilakukan pada 22 Juli 2014 yang dihadiri 30 peserta, meliputi Kabid P2 Dinas Kesehatan Kota Semarang, Staff Dinas kesehatan Kota Semarang, Kepala puskesmastim AIDS 5 puskesmas LKB Kota Semarang, tim AIDS RS Rujukan Kota Semarang RSUD, RS Panti Wiloso Citarum, kader kesehatan, 3 LSM Griya ASA, Graha Mitra, dan Kalandara dan KDS Dewi Plus, Lentera Kasih.

3.3.2. Perumusan permasalahan prioritas dan alternatif solusi