Tujuan Program Indikator Ketercapaian Program

55 keterampilan baru, yaitu keterampilan merajut, sehingga program Pelatihan Rajut diselenggarakan di Rumah Pintar Mata Aksara. Dokumentasi berupa daftar hadir Sentra Kriya pada program Pelatihan Rajut menunjukkan bahwa program ini lahir di Rumah Pintar Mata Aksara pada bulan April tahun 2015, sebagaimana yang disampaikan oleh HW: “Program ini sudah dimulai sejak bulan April tahun 2015 lalu, Mbak. Tepatnya tanggal berapa, sih, lupa. Tetapi yang pasti p ada bulan April.” Sejalan dengan yang dituturkan oleh HW, SA sebagai pengelolapun menuturkan hal yang sama, “Sudah hampir satu tahun, Mbak. Sekitar awal April atau pertengahan April, begitu. Seingat saya hanya bulan April. Pada saat awal pertemuanpun waktu itu belum mengisi daftar hadir. Sehingga tidak tercatat tepatnya kapan.” Sedangkan NI dengan yakin menyampaikan bahwa diselenggarakannya program Pelatihan Rajut adalah bulan awal bulan April 2015, “Sejak awal bulan April tahun 2015, Mbak. Saya ingatnya awal April karena pada waktu itu sedang ada pelatihan lain juga di Sentra Kriya di bulan April awal.” Berdasarkan hasil dokumentasi daftar hadir dan wawancara yang diperoleh peneliti dari tiga narasumber di atas, dapat disimpulkan bahwa program Pelatihan Rajut diselenggarakan oleh Rumah Pintar Mata Aksara sejak bulan April tahun 2015.

b. Tujuan Program

Setiap program pendidikan sudah pasti memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan program Pelatihan Rajut, juga memiliki tujuan-tujuan yang telah dirumuskan oleh pengelola, fasilitator, dan warga belajar. Tujuan ini 56 berguna sebagai acuan dalam melakasanakan kegiatan pembelajaran, sehingga sesuai dan berkesinambungan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana yang disampaikan oleh HW: “Tujuannya ya untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan. Berangkat dari sana, kan, ekonomi juga meningkat melalui penjualan hasil produk.” Tidak hanya itu, NI yang juga merupakan pengelola di Rumah Pintar Mata Aksara memiliki gagasan yang serupa dengan HW, yaitu: ”Tujuannya yang jelas untuk memberikan pengalaman baru, setelah itu secara tidak langsung ekonomi pun akan meningkat dengan aplikasi hasil belajar warga belajar.” Sedangkan SA, dalam hal ini fasilitator, menyampaikan tambahan terhadap dua pendapat di atas, yaitu: “Untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi ibu-ibu warga belajar, Mbak. Selain itu meningkatkan kepercayaan diri warga belajar untuk dapat bersosialisasi dengan baik di dalam kelompok masyarakat.” Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti dari tiga narasumber di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari diselenggarakannya program Pelatihan Rajut ini adalah: 1 Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada warga belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku, 2 Meningkatkan perekonomian keluarga warga belajar.

c. Indikator Ketercapaian Program

Sebuah program pasti mempunyai indikator-indikator ketercapaian program. Indikator yang telah dibuat berfungsi sebagai acuan bagi pengelola atau fasilitator 57 untu mengetahui apakah warga belajar telah mencapai indikator tersebut. Sebagaimana yang dituturkan oleh HW: “Yang pasti, bisa tusuk-tusuk dasar, seperti; tusuk rantai; tusuk tunggal; tusuk ganda, bisa membuat alas, bisa membuat produk naik, bisa membuat produk hingga jadi hasil akhir, dan bisa membaca pola. Untuk tusuk pengembangan diserahkan kepada ibu- ibu saja.” RR dalam kesempatan yang berbeda menuturkan hal senada dengan yang telah disampaikan oleh HW di atas, “Asal sudah bisa tusuk dasar yang seperti rantai, tunggal, ganda, sudah dapat dikatakan berhasil. Setelah itu tergantung pengembangannya, Mbak, untuk menjadi sebuah produk dengan tusukan lain.” Sejalan dengan yang disampaikan oleh HW dan RR, SA juga memiliki pendapat yang sama mengenai indikator ketercapaian program yang telah ditetapkan oleh Rumah Pintar Mata Aksara terhadap program Pelatihan Rajut, “Bisa membuat alas yang dimulai dengan tusuk rantai dan tusuk tunggal sampai rapi, bisa naikkan alas tersebut ke atas, dan bisa menjadikannya produk rajut. intinya sih, rapi, Mbak. Jika sudah rapi, berarti berhasil.” Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti dari tiga narasumber di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator ketercapaian program dalam program Pelatihan Rajut diantaranya adalah: 1 Mampu membuat tusuk rantai, 2 Mampu membuat tusuk tunggal, 3 Mampu membuat tusuk ganda, 4 Mampu mengaplikasikan tusukan dalam sebuah produk rajut. 58

d. Sumber Daya Manusia