Program Pelatihan Rajut Kajian Pustaka

19 d Pelatihan manajemen, yaitu pelatihan yang diberikan kepada manajemen atau untuk pemagang jabatan manajemen. e Pengembangan eksekutif, yaitu pelatihan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat pimpinan Macam-macam jenis pelatihan tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pemecahan masalah yang timbul di lingkungan masyarakat maupun dunia kerja. Dengan banyaknya jenis pelatihan yang tersedia di masyarakat, menunjukkan bahwa pendidikan dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat. Sehingga kualitas sumber daya masyarakat akan lebih berkembang dan memiliki kompetensi khusus yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Program Pelatihan Rajut

Farida Yusuf Tayibnapis 2000: 9 mendefinisikan program sebagai sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh pada yang menjalaninya. Djuju Sudjana 2006: 4 mengartikan program pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan yang disusun secara terencana sistemik dan memiliki komponen, proses, tujuan, sasaran, isi, dan jenis kegiatan Sedangkan Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar 2004: 3 menyampaikan dalam bukunya bahwa program adalah: “Program dapat diartikan sebagai rencana. Apabila program ini langsung dikaitkan dengan evaluasi program maka program didefisinikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.” Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa program adalah suatu rencana kegiatan dari implementasi suatu kebijakan yang dilakukan oleh 20 seseorang dengan harapan akan memperoleh hasil setelah mengikutinya. Program- program pendidikan luar sekolah dirancang berdasarkan jalur, satuan jenis, dan lingkup pendidikan luar sekolah. Merajut adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. merajut dapat dilakukan dengan tangan ataupun mesin. Terdapat beberapa jenis teknik dalam merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah, atau yang disebut dengan tusuk rantai. Sementara tusuk belakang adalah tusuk lanjutan yang dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah belakang. Sedangkan dari pengertian pelatihan yang telah disampaikan oleh para ahli di atas, diperoleh hasil simpulan yang dapat ditarik oleh peneliti, yaitu bahwa pelatihan adalah proses belajar mengajar dan latihan yang bertujuan untuk mencapai tingkatan kompetensi tertentu sehingga terjadi perubahan pemahaman mengenai suatu hal dan terjadi perubahan tingkah laku seorang individu. Pelatihan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang melayani masyarakat untuk memperoleh keterampilan berupa pengetahuan, skill, dan sikap, yang berguna bagi kehidupannya di masyarakat. Sehingga konsep program pelatihan rajut dapat dikatakan sebagai proses belajar mengajar dan latihan yang bertujuan untuk mencapai tingkatan kompetensi berupa pengetahuan dan keterampilan dalam membuat suatu kerajinan rajut, sehingga terjadi perubahan pemahaman mengenai suatu hal dan terjadi perubahan tingkah laku seorang individu. Tujuan dari pelatihan rajut ini diantaranya: a. Meningkatkan pengetahuan dalam merajut 21 b. Meningkatkan keterampilan merajut c. Meningkatkan tingkat perekonomian warga belajar Program Pelatihan Rajut dilaksanakan dengan langkah-langkah yang telah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam pelatihan. Mustofa Kamil 2012: 19 menyampaikan bahwa penilaian kebutuhan need assessment merupakan tahap yang peling penting dalam penyelenggaraan pelatihan. Tahap ini berguna sebagai dasar bagi keseluruhan upaya pelatihan. Karena dari tahap inilah seluruh proses pelatihan akan mengalir. Kebutuhan akan pelatihan harus diperiksa, demikian pula sumber daya yang tersedia untuk pelatihan. Meski begitu, tahap pelaksanaan dan evaluasi dalam pelatihan juga tidak dapat dianggap sepele. Ketiganya memiliki tahapan masing-masing yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

3. Pendekatan Orang Dewasa Andragogi