Metode Pembelajaran Interaksi antara Fasilitator dengan Warga Belajar

93 yang lebih untuk mengkontribusikan dalam proses belajar orang lain. Hal ini disebabkan karena ia merupakan sumber belajar yang kaya. Sujarwo 2013 mengungkapkan bahwa pengalaman warga belajar orang dewasa dinilai sebagai sumber belajar yang kaya. Komunikasi yang terjadi adalah ulti komunikasi oleh semua warga belajar, warga belajar, maupun fasilitator. Data hasil penelitian yang diperoleh peniliti di lapangan, menunjukkan bahwa fasilitator telah memiliki pengetahuan mengenai pengalaman yang dimiliki oleh warga belajar. Sehingga mereka dapat mengimplementasikan asumsi tersebut ke dalam proses pembelajaran. Data lain yang ditemukan oleh peneliti demi memperoleh data yang akurat adalah bahwa pembelajaran yang dilakukan telah disesuaikan dengan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing warga belajar. Melihat hasil penelitian yang diperoleh peneliti, yang kemudian dilakukan pembandingan terhadap teori yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fasilitator telah memiliki pengetahuan mengenai pengalaman yang dimiliki orang dewasa dalam hal ini warga belajar program Pelatihan Rajut dapat dikatakan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan penerapan pembelajaran dengan pengalaman yang telah dimiliki warga belajar program Pelatihan Rajut.

b. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dalam pembelajaran orang dewasa berbeda dengan yang digunakan pada pembelajaran pedagogik. Hal tersebut harus dipahami oleh fasilitator agar proses pembelajaran sesuai dengan minat yang dimiliki oleh warga belajar. 94 Selain itu perlu untuk menyesuaikan dengan karakteristik yang dimiliki oleh warga belajar. Sujarwo 2013: 43 mendefinisikan metode sebagai salah satu sub sistem dalam sistem pembelajaran, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode pembelajaran dalam pembelajaran orang dewasa merupakan suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh fasilitator agar proses belajar pada warga belajar lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pendidikan orang dewasa ada tiga, yaitu: diskusi, demonstrasi, dan praktek. Gulo dalam Suprijanto, 2012: 97 berpendapat bahwa diskusi kelompok merupakan metode belajar mengajar yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara warga belajar dengan fasilitator, dan warga belajar dengan warga belajar. Sedangkan Suprijanto 2012: 143 mendefinisikan demonstrasi sebagai metode pembelajaran yang sering digunakan dalam bidang tertentu. Data hasil penelitian yang diperoleh peniliti di lapangan, menunjukkan bahwa fasilitator telah memiliki pengetahuan mengenai metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh warga belajar dan telah diterapkan dengan baik dalam proses pembelajaran program Pelatihan Rajut. Melihat hasil penelitian yang diperoleh peneliti, yang kemudian dilakukan pembandingan terhadap teori yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fasilitator telah memiliki pengetahuan megenai penerapan metode pembelajaran yang didasarkan pada karakter yang dimiliki oleh warga belajar program Pelatihan Rajut. 95

c. Interaksi antara Fasilitator dengan Warga Belajar

Komunikasi interaksi adalah proses dimana setiap individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi interaksi terjadi karena adanya proses atau pertukaran informasi antara satu individu dengan individu lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dan akhirnya menciptakan umpan balik. Umpan balik adalah komunikasi yang diberikan pada sumber pesan oleh penerima pesan untuk menunjukan pemahaman. Data hasil penelitian yang diperoleh peniliti di lapangan, menunjukkan bahwa hubungan yang terjalin antara fasilitator dengan warga belajar adalah hubungan pertemanan yang akrab dan terjadi secara dua arah tanpa ada pembatas apapun. Melihat hasil penelitian yang diperoleh peneliti di atas, dapat disimpulkan bahwa interaksi yang terjalin antara fasilitator dengan warga belajar telah berlangsung baik, karena telah terjadi komunikasi dua arah di dalamnya.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat