47
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan lapangan. Sugiyono 2010: 338 menyatakan, “data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
” Pada tahapan ini setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir
agar memberi kemudahan dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara.
Peneliti melakukan reduksi data setelah data diperoleh melalui metode pengumpulan data yang telah dilakukan. Data mengenai penerapan pendekatan
andragogi pada proses pembelajaran program Pelatihan Rajut di Ruma Pintar Mata Aksara yang diperoleh tersebut akan dipilih dan disesuaikan dengan tema.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian data. Data-data tersebut kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut
kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan-kesimpulan
sementara diperoleh pada waktu data direduksi.Tujuan dari display data dalam penelitian ini yaitu memudahkan peneliti dalam memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
48 Peneliti melakukan penyajian data setelah data direduksi dengan memilahkan
dan mengkategorikan data yang akan ditampilkan agar sesuai dan selaras dengan kategori yang akan ditampilkan. Data mengenai penerapan pendekatan andragogi
pada proses pembelajaran program Pelatihan Rajut di Ruma Pintar Mata Aksara yang diperoleh tersebut akan disajikan dan disesuaikan dengan kategori penyajian.
3. Verifikasi Data
Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Kesimpulan dalam penelitian yang diharapkan
adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Menurut Sugiyono 2010, 345,
“...temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
” Peneliti melakukan penarikan kesimpulan setelah data disajikan melalui
pengelompokan dan pengkategorian data yang telah dilakukan. Data mengenai penerapan pendekatan andragogi pada proses pembelajaran program Pelatihan Rajut
di Ruma Pintar Mata Aksara yang diperoleh tersebut akan ditarik sebuah kesimpulan
mengenai temuan baru tersebut. G.
Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakantriangulasi. Menurut Moleong 2010: 330,
“triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.
” Sementara itu, menurut Tohirin 2012: 77, “penggunaan metode triangulasi telah membantu peneliti menangani masalah yang
49 timbul dalam kebenaran konstruk karena melalui berbagai bahan bukti dapat
menyediakan berbagai ukuran terhadap fenomena yang sama. ”
Denzim 1994 dalam Moleong2001: 178 membedakan triangulasi menjadi empat tipe dasar triangulasi, yaitu:
1 Triangulasi sumberadalah penggunaan beragam sumber data dalam suatu
kajian, sebagai contoh, mewawancarai orang pada posisi status yang berbeda atau dengan titik pandang yang berbeda;
2 Triangulasi penyelidikadalah penggunaan beberapa peneliti atau ilmuwan
sosial yang berbeda; 3
Triangulasi teoriadalah penggunaan sudut pandang ganda dalam menafsirkan seperangkat tunggal data; dan
4 Triangulasi metode adalah penggunaan metode ganda untuk mengkaji
masalah atau program tunggal, seperti wawancara, pengamatan, daftar wawancara terstruktur, dan dokumen.
Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber dan triangulasi metode. Menurut Sugiyono 2010: 373, “triangulasi sumber
dan metode dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
” Hal ini dapat dicapai dengan jalan: 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara; 2 membandingkan hasil wawancara dengan
isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan menggunakan teknik triangulasi, peneliti membandingkan hasil wawancara yang telah diperoleh dari pengelola, instruktur dan
warga belajar atau membandingkan data hasil wawancara dengan hasil pengamatan pada penerapan pendekatan andragogi pada proses pembelajaran program Pelatihan
Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi dan Keadaan Lembaga
Rumah Pintar Mata Aksara terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta, lebih tepatnya Kabupaten Sleman. Beralamatkan di Jalan Kaliurang Kilometer 14 Nomor
15A, Tegalmanding, Umbulmartani, Ngemplak, menjadikan Rumah Pintar Mata Aksara berada pada wilayah yang strategis dan mudah untuk dijangkau. Disamping
itu, lembaga ini berada di wilayah universitas swasta besar di Yogyakarta. Sehingga hal tersebut memiliki nilai tambah bagi Rumah Pintar Mata Aksara, karena tidak
jarang dijadikan sebagai tempat untuk melakukan praktek bagi mahasiswa. Berdiri di atas tanah milik Nuradi Indrawijaya yang juga pemilik dari Rumah Pintar Mata
Aksara, lembaga ini memiliki beberapa ruang yang digunakan sebagai tempat pembelajaran, yaitu ruang buku dan sekretariat, aula sekaligus sebagai ruang belajar,
kebun praktek, garasi kreatif, dan rumah pohon. Selain ruang pembelajaran tersebut, Rumah Pintar mata Aksara juga memiliki sarana dan prasarana yang mendukung
setiap kegiatan, diantaranya: a.
Ketersediaan Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki oleh Rumah Pintar Mata Aksara yang mendukung dalam setiap kegiatan pembelajaran diantaranya:
1. Ruangan kegiatan
10. Komputer 2.
Daftar hadir 11. Wi-Fi internet