Wawancara Metode Pengumpulan Data

43 Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran program Pelatihan Rajut yang sedang berlangsung di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman. Metode observasi ini digunakan peneliti untuk memperoleh data penelitian yang bersifat nyata dan bisa diamati, yang berkaitan dengan penerapan pendekatan andragogi pada program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman.

2. Wawancara

Nasution 2004: 113 mendefinisikan wawancara sebagai “...suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tertentu. ” Sementara itu, menurut Sugiyono 2010: 194: “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.” Definisi lain disampaikan oleh Djuju Sudjana 2000: 234, yang menyatakan bahwa “wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya denan pihak yang ditanya. ” Menurut Moleong 2010: 184, “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. ” Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2010:194, anggapan yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menggunakan metode interview adalah: a. Bahwa subyek responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 44 b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepaanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan in-depth interview, yaitu wawancara dilakukan berkali-kali dengan informan di lapangan. Maka dari itu, peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan pengelola Rumah Pintar Mata Aksara Sleman, fasilitator program Pelatihan Rajut, dan warga belajar program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman. Pelaksanaan wawancara dilakukan di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman sendiri, pada waktu pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Tema wawancara berfokus pada pelaksanaan kegiatan program Pelatihan Rajut, kompetensi yang dimiliki fasilitator mengenai pendekatan andragogi, dan penerapan pendekatan andragogi pada program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman.

3. Dokumentasi