Penentuan Subyek Penelitian Penentuan Subyek dan Obyek Penelitian

39 berkaitan dengan penerapan pendekatan andragogi oleh fasilitator maupun pengelola dalam program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman.

B. Penentuan Subyek dan Obyek Penelitian

Penentuan subjek dan objek penelitian dalam penelitian ini didasarkan pada tujuan penelitian yakni mendeskripsikan penerapan pendekatan andragogi pada program Pelatihan Rajut di Mata Aksara Sleman. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh segala informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

1. Penentuan Subyek Penelitian

Pengambilan sumber data atau subjek dalam penelitian inimenggunakan teknik purposive, yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian yang diangkat. Menurut Sugiyono 2010: 300, “teknik purposive ialah dengan melakukan penentuan sumber data dengan memilih orang yang akan diwawancarai menggunakan pertimbangan tertentu. ” Sementara itu menurut Djam’an Satori 2011: 34, “dalam prosedur purposive peneliti memilih subyek sebagai unit analisis brdasarkan kebutuhan dan menganggap bahwa unit analisis tersebut representatif. ” Penetapan subyek penelitian dalam penelitian ini didasarkan atas pertimbangan: 1. Informan merupakan pengelola, fasilitator, dan warga belajar yang sedang aktif mengikuti program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara. 2. Informan dapat memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan fokus penelitian dan aspek-aspek yang akan diulas lebih lanjut dalam penelitian ini, 40 khususnya dalam penerapan pendekatan andragogi pada program Pelatihan Rajut di Rumah Pintar Mata Aksara Sleman. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari informan utama dan informan pendukung. Informan utama yaitu dua orang pengelola Rumah Pintar Mata Aksara, dan dua orang fasilitator program Pelatihan Rajut. Informan pendukung yaitu tiga orang warga belajar program Pelatihan Rajut. Maksud dari pemilihan subyek ini adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari sumber yang berbeda sehingga data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.

2. Penentuan Obyek Penelitian