Hasil Tindakan Siklus II
134 Namun, memang hasilnya kurang begitu rapi karena subjek terlalu
terburu-buru dalam melipatnya. Pada kegiatan terkahir yaitu membalik kemeja yang sudah
dilipat menjadi menghadap atas dan menyimpan kemeja dalam lemari pakaian. Pada kegiatan membalik kemeja, subjek mampu
melakukannya tetapi hasilnya kurang rapi dan perlu dibantu sebanyak sekali. Pada kegiatan penyimpanan kemeja, subjek mampu
melakukannya dengan sangat baik. Subjek sudah mampu meletakkan kemeja dengan rapi di dalam lemari dengan posisi yang benar.
Subjek memperoleh nilai sebesar 72,5 dalam tes pasca tindakan siklus II dan termasuk ke dalam kategori cukup. Subjek mengalami
peningkatan kemampuan dibandingkan pada saat tes kemampuan awal serta tes pasca tindakan siklus I.
b. Subjek 2 TW
Pada kegiatan awal sebelum melipat pakaian yaitu membalik kemeja, merapikan kerah dan lengan, subjek sudah sudah
mampu melakukan semua tahapan tersebut dengan sangat baik. Subjek juga begitu telaten dan rapi saat melakukannya. Subjek sama
sekali tidak dibantu atau meminta bantuan saat melakukan kegiatan- kegiatan tersebut. Namun, untuk kegiatan mengancingkan kemeja
subjek masih perlu dibantu. Subjek sebenarnya sudah mampu melakukannya secara mandiri, hanya saja masih kurang teliti
135 sehingga ada satu kancing yang terlewat. Oleh karena itu, subjek
perlu diingatkan mulai mengancingkan kemeja dengan benar. Pada kegiatan selanjutnya yang merupakan kegiatan ini
dalam melipat kemeja, subjek sudah mampu melakukan tiap tahapan dengan baik. Subjek sudah mampu melipat sisi-sisi kemeja dengan
rapi, meskipun perlu diingatkan untuk juga melipat lengan-lenganya. Subjek juga selalu merapikan hasil pekerjaannya, sehingga terlihat
tidak ada lipatan yang tertinggal. Subjek juga mampu menyatukan kemeja menjadi bentuk setengah setela dilipat sisinya dengan sangat
baik tanpa bantuan. Kegiatan selanjutnya merupakan tahapan terakhir dari
kegiatan melipat pakaian yaitu membalik posisi kemeja menjadi menghadap ke atas dan menyimpan kemeja di dalam lemari pakaian.
Subjek mampu melakukan kedua hal tersebut dengan sangat baik tanpa perlu dibantu. Kemeja yang dilipat subjek terlihat sangat rapi
dan halus. Hal ini karena subjek sangat telaten dan tidak terburu- buru dalam melakukan tugasnya. Nilai yang diperoleh subjek pada
tes pasca tindakan siklus II sebesar 92,5 dan termasuk ke dalam kategori sangat baik. Nilai tersebut juga mengalami peningkatan
dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada saat tes kemampuan awal maupun tes pasca tindakan siklus I.
136 Data perolehan nilai yang diperoleh subjek HK dan TW pada tes
kemampuan awal, tes pasca tindakan siklus I, dan tes pasca tindakan siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil Tes tentang Kemampuan Melipat Pakaian Siswa Tunagrahita tipe Sedang Kelas V C1 di SLB Bhakti Wiyata
Wates Kulon Progo
No Subjek
Tes Kemampuan Awal
Tes Pasca Tindakan Siklus I
Tes Pasca Tindakan Siklus II
Pening -katan
Nilai Pencapai-
an Nilai
Pencapai- an
Nilai Pencapai-
an
1. HK
47,5 47,5
57,5 57,5
72,5 72,5
52,63 2.
TW 55
55 75
75 92,5
92,5 68,18
Total 102,5
132,5 165
120,81
Rata-rata 52,5
66,25 82,5
60,41
Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil tes pasca tindakan siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil tes kemampuan awal.
Subjek HK mendapatkan nilai sebesar 47,5 pada tes kemampuan awal meningkat menjadi 57,5 pada tes pasca tindakan siklus I. Sementara itu,
subjek TW mendapatkan nilai sebesar 55 pada tes kemampuan awal dan 75 pada tes pasca tindakan siklus I. Peningkatan kemampuan siswa
dalam melipat pakaian ditunjukkan berdasarkan rata-rata kelas yaitu sebesar 52,5 pada tes kemampaun awal menjadi 66,25 pada tes pasca
tindakan siklus I. Sebelumnya pada tes kemampuan awal kedua subjek belum mencapai nilai KKM, sedangkan setelah tes pasca tindakan siklus
I terdapat satu orang subjek yang sudah mencapai nilai KKM yaitu subjek TW. Sementara itu, subjek HK meskipun mengalami peningkatan
namun nilainya belum mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan.
137 Hasil tes pasca tindakan siklus II pada siswa dalam kemampuan
melipat pakaian mengalami peningkatan dibandingkan dengan tes pasca tindakan siklus I. Subjek HK mendapatkan nilai sebesar 57,5 pada tes
pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 72,5 dengan peningkatan sebesar 52,63 pada tes pasca tindakan siklus II. Sementara itu, subjek
TW mendapatkan nilai sebesar 75 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 92,5 dengan peningkatan sebesar 68,18 pada tes
pasca tindakan siklus II. Peningkatan kemampuan melipat pakaian yang diperoleh siswa juga ditunjukkan melalui rata-rata kelas yang semula
66,25 pada tes pasca tindakan siklus I menjadi 82,5 pada tes pasca tindakan siklus II. Sebelumnya hanya satu siswa yang sudah mencapai
nilai KKM pada tes pasca tindakan siklus I, pada tes pasca tindakan siklus II menjadi dua siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua
subjek tersebut telah memperoleh nilai yang sesuai dengan kriteria keberhasilan sebesar 65.
Hasil tes pasca tindakan siklus II tentang kemampuan melipat pakaian kemeja yang telah dilakukan oleh masing-masing subjek, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
138 Gambar 5. Grafik Hasil Tes Pasca Tindakan Siklus II tentang Kemampuan
Melipat Pakaian Siswa Tunagrahita tipe Sedang Kelas V C1 di SLB Bhakti Wiyata Wates Kulon Progo
Gambar 5 menunjukkan hasil kemampuan melipat pakaian pada siswa tunagrahita tipe sedang setelah dilaksanakan penerapan
pembelajaran menggunakan metode analisis tugas. Nilai yang diperoleh HK pada tes kemampuan awal sebesar 47,5 meningkat menjadi 57,5
pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat lagi menjadi 72,5 pada tes pasca tindakan siklus II. Sementara itu, TW memperoleh nilai sebesar 55
pada tes kemampuan awal dan meningkat menjadi 75 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat lagi menjadi 92,5 pada tes pasca
tindakan siklus II.
47,5 55
57,5 75
72,5 92,5
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
HK TW
NI lai
P en
cap aian
Subyek
Hasil Tes K. Awal
Hasil Tes Pasca T.
Siklus I
Hasil Tes Pasca
Siklus II
139