43
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian berdasarkan kerangka pikir yang dibuat yaitu metode analisis tugas dapat meningkatkan kemampuan melipat pakaian pada
anak tunagrahita tipe sedang kelas V C1 di SLB Bhakti Wiyata, Wates, Kulon
Progo.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas PTK. Kemmis
mengungkapkan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam Wina Sanjaya, 2011:
24. Wina Sanjaya menyatakan bahwa ciri utama dalam penelitian tindakan adalah adanya perlakuan tertentu untuk perbaikan kerja dalam dunia nyata
2011: 25. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelas Suharsimi Arikunto, 2008:58. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas PTK merupakan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas praktik pembelajaran di kelas melalui perbaikan berupa
tindakan yang nyata. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru dalam memberikan tindakan berupa penerapan metode analisis tugas untuk
meningkatkan kemampuan melipat pakaian jenis kemeja pada siswa tunagrahita tipe sedang kelas V C1 SLB Bhakti Wiyata, Kulon Progo.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya untuk mengajarkan kemampuan melipat pakaian kepada siswa tunagrahita tipe sedang sehingga
dapat bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari.
45
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTagart. Desain yang dikembangkan
tersebut terdiri dari empat tahapan atau langkah-langkah dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan
planning
, pelaksanaan tindakan
action
dan pengamatan atau observasi
observation
serta refleksi
reflection
. Pada tahap tindakan dan observasi dilakukan secara bersamaan. Hal ini dikarenakan proses observasi dilakukan selama kegiatan tindakan atau
pembelejaran dilakukan. Model desain penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Tagart dapat digambarkan melalui gambar
di bawah ini:
Gambar 2. Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan McTagart Suharsimi Arikunto, 2002: 84
46
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini yang dilakukan berdasarkan model desain oleh Kemmis dan McTagart adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan:
Perencanaan dilakukan sebelum dimulainya tindakan yaitu pada awal siklus sebelum siklus I dan siklus II. Perencanaan pada siklus I
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pada tes kemampuan awal. Pada siklus II, perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Perencanaan dilakukan oleh peneliti sedangkan pada pelaksanaannya berkolaborasi dengan guru. Guru melakukan tindakan pembelajaran
sedangkan peneliti sebagai observer pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang dipersiapkan pada tahap perencanaan untuk
melaksanakan tindakan, antara lain: a.
Pemilihan jenis pakaian Jenis pakaian yang dipilih adalah jenis kemeja. Pemilihan
tersebut berdasarkan alasan karena kemeja merupakan jenis pakaian yang sering dipakai dan memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jenis pakaian lain. b.
Menentukan urutan tugas dalam melipat kemeja Penentuan urutan tugas dalam melipat kemeja dilakukan
dengan cara menentukan tujuan dan mengetahui kemampuan awal siswa bersama dengan guru. Tujuan dari pembelajaran ini adalah
setelah diberikan tindakan pembelajaran siswa mampu melakukan