Pembahasan Siklus II Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

142 c. Siswa belajar untuk membimbing atau mengajari siswa lain yang belum mampu melakukan tugasnya dengan baik. Dengan hal itu, siswa juga belajar berkomunikasi dengan orang lain. d. Siswa sudah mampu menggunakan media lipat yang nantinya bisa digunakan untuk melipat dengan jenis pakaian yang lain.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada siswa tunagrahita tipe sedang kelas V C1 di SLB Bhakti Wiyata Wates Kulon Progo adalah penelitian tindakan kelas menggunakan metode analisis tugas terhadap kemampuan melipat pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita tipe sedang dalam melipat pakaian dengan metode analisis tugas. Jenis pakaian yang dipilih dalam penelitian ini adalah jenis kemeja. Alasannya adalah kemeja merupakan jenis pakaian yang sering digunakan anak sebagai seragam sekolah. Selain itu, kemeja memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk dilipat dibandingkan dengan jenis pakaian lain seperti celana maupun rok. Pendidikan bagi siswa tunagrahita tipe sedang kelas V C1 SDLB lebih diutamakan pembelajaran yang bersifat fungsional, yaitu memiliki kebermanfaatan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Hallahan dan Kauffman dalam Mumpuniarti, 2007: 28 bahwa pada program kelas dasar dan lanjutan, lebih mengutamakan pembelajaran yang bersifat fungsional. Program tersebut menekankan pada 143 kegiatan yang bisa meningkatkan kemandirian siswa tunagrahita tipe sedang dan mampu membuatnya bekerja dalam lingkungan sosial. Salah satu pembelajaran yang bersifat fungsional adalah pengembangan diri. Pada penelitian ini, kegiatan pengembangan diri yang menjadi variabel masalah adalah kemampuan melipat pakaian. Kemampuan melipat pakaian merupakan salah satu keterampilan hidup dan aktivitas rumah tangga yang sering dilakukan setiap orang. Kemampuan melipat pakaian perlu dilatihkan kepada siswa karena kemampuan tersebut tidak bisa tiba-tiba muncul sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Musjafak Assjari 2010: 2 bahwa suatu keterampilan atau kemampuan bukanlah hal yang diwariskan oleh orang tua, melainkan perlu dipelajari terlebih dahulu . Penelitian ini menerapkan metode analisis tugas sebagai variabel tindakan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan melipat pakaian pada anak tunagrahita tipe sedang kelas V C1 SLB Bhakti Wiyata Wates Kulon Progo. Kegiatan belajar melipat pakaian diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak berdasarkan analisis tugas yang telah ditentukan. Penentuan analisis tugas dalam melipat pakaian dibuat dengan menentukan tujuan pembelajaran dan mengetahui kemampuan awal siswa terlebih dahulu. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Endang Rochyadi 2005: 175 bahwa penentuan urutan tugas dari setiap satuan kegiatan yang akan dilatihkan atau diajarkan menggunakan metode analisis tugas diperlukan beberapa pertimbangan yaitu tujuan dan kemampuan awal baseline atau entering behavior . Penggunaan metode analisis tugas dalam