33 bisa melakukan pekerjaannya secara mandiri, tidak terkecuali bagi anak
tunagrahita tipe sedang. Orang tua yang memiliki keseharian lebih sering di luar rumah karena sibuk bekerja tentunya akan meninggalkan
pekerjaan rumah yang banyak. Demi bisa membantu orang tua dan melatih kesadaran serta keterampilan, anak perlu diajarkan pekerjaan
rumah. Anak tunagrahita tipe sedang pun juga perlu diajarkan pekerjaan rumah namun dengan kapasitas yang sederhana. Pekerjaan yang
dilatihkan tidak harus seluruhnya, minimal pekerjaan atau kegiatan tersebut berhubungan dengan dirinya sendiri, misalnya membereskan
tempat tidur, mencuci piring dan bajunya sendiri, serta melipat pakaiannya sendiri. Hal tersebut tentunya akan meringankan beban
pekerjaan orang tua saat dirumah dan melatih kemandirian serta keterampilan hidup pada anak tunagrahita tipe sedang.
D. Kajian tentang Metode Analisis Tugas
1. Pengertian Metode Analisis Tugas
Kaiser, Stefan, dan Blair 2003: 29 menjelaskan mengenai analisis tugas yaitu sebuah pencapaian tujuan dengan beberapa langkah
pelaksanaan. Tugas tersebut dilaksanakan dalam beberapa langkah tahapan. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Endang
Rochyadi 2005: 173 bahwa suatu tugas pekerjaan dibuat menjadi satuan-satuan kecil dari pekerjaan tersebut. Alberto dan Troutman 2012:
1 juga menjelaskan bahwa analisis tugas merupakan sebuah proses
34 pemecahan tugas menjadi beberapa langkah yang sederhana. Tugas
dengan banyak langkah perlu dibagi menjadi beberapa tahapan untuk mencapai tujuan pengajaran. Lebih lanjut lagi, Alberto dan Trotman juga
menjelaskan bahwa analisis tugas tidak perlu digunakan untuk setiap keterampilan tetapi bisa berguna ketika mencoba mengajari sebuah
keterampilan yang kompleks atau untuk melihat langkah mana yang dirasa anak merasa kesulitan. Jumlah langkah yang diperlukan atau
direncanakan disesuaikan dengan kemampuan anak. Metode analisis tugas dapat digunakan untuk mengajarkan suatu keterampilan menolong
diri yang sederhana Maria J. Wantah, 2007: 126. Keterampilan tersebut di antaranya adalah keterampilan dalam berpakaian, memakai sepatu,
menggosok gigi, mandi, serta melipat pakaian. Selanjutnya, akan dibahas tentang teori belajar yang berkaitan
dengan metode analisis tugas. Teori belajar yang relevan dengan metode analisis tugas adalah teori belajar behavioristik. Belajar menurut teori
behavioristik merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon Ibid dalam Hamzah B. Uno,
2005:7. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku atau
berperilaku dengan cara yang baru sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Interaksi tersebut dimulai dengan stimulus yang
nantinya akan menghasilkan suatu respon atau akibat dari stimulus yang diberikan.