Pengembangan Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

69 pada lembar observasi yang disiapkan sebelumnya berdasarkan kenyataan yang ada. Selain kolom cek √ “Ya” dan “ Tidak” disebelahnya terdapat kolom Keterangan, guna memberikan keterangan tambahan saat pengamatan. Berikut adalah kisi-kisi pedoman observasi yang telah dibuat: Tabel 5. Kisi-kisi Pedoman Observasi Kegiatan Melipat Pakaian dengan Metode Analisis Tugas Variabel Komponen Indikator Pengamatan No. Butir Jumlah Item Kemampuan Melipat Pakaian kemampuan melipat kemeja 1. Ketertarikan terhadap kegiatan melipat pakaian menggunakan metode analisis tugas a. Antusias atau senang untuk belajar melipat pakaian dengan baik dan benar b. Tidak mengeluh saat kegiatan belajar melipat pakaian berlangsung 1 2 2 2. Keaktifan dalam proses belajar melipat pakaian menggunakan metode analisis tugas a. Memperhatikan dengan seksama penjelasan yang diberikan guru b. Memahami instruksi yang diberikan oleh guru c. Aktif bertanya terkait pelaksanaan melipat pakaian menggunakan metode analisis tugas d. Melaksanakan kegiatan melipat pakaian dari awal sampai akhir 3 4 5 6 4 3. Penggunaan Media Mampu menggunakan media lipat sebagai alat bantu untuk latihan melipat pakaian 7 1 70

I. Validitas Instrumen

Validitas atau kesahihan instrumen adalah ukuran seberapa tepat instrumen tersebut mampu menghasilkan data yang sesuai dengan ukuran yang sesungguhnya ingin diukur Zainal Mustafa EQ, 2009: 164. Data hasil evaluasi yang baik harus sesuai dengan keadaan yang dievaluasi atau disebut dengan data valid. Supaya hasil tersebut valid maka instrumen yang digunakan harus divalidasi terlebih dahulu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes unjuk kerja kemampuan melipat pakaian dan pedoman observasi. Uji validitas yang digunakan kedua instrumen tersebut menggunakan validitas logis. Validitas logis mengandung kata “logis” yang berarti penalaran. Validitas logis pada sebuah instrumen menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran Suharmini Arikunto, 2008: 65. Validitas logis ditempuh melalui penilaian ahli expert judgement. Ahli yang ditunjuk dalam penelitian ini adalah guru kelas. Guru kelas menguji instrumen tes unjuk kerja dan pedoman observasi yang dibuat peneliti. Berdasarkan hasil judgement oleh guru kelas V C1, disarankan untuk lebih menyederhanakan tes unjuk kerja dan merubah sedikit penjelasan operasional dalam skala penilaiannya supaya siswa tidak keberatan. Pada instrumen pedoman observasi, aspek yang dinilai adalah isi dan kejelasan instrumen. Berdasarkan hasil espert judgement oleh guru kelas V C1, 71 instrumen tes unjuk kerja dan instrumen pedoman observasi dinyatakan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini.

J. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk mengolah data kuantitatif dan kualitatif menjadi bermakna. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif kuantitatif dengan penyajian data berupa tabel dan grafik. Adapun prosedur dalam analisis data menurut S. Margono 2005: 191-192 yang dilakukan dan dimodifikasi oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan data Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan data adalah hanya memasukkan data yang penting dan dibutuhkan, data yang bersifat obyektif, serta data yang autentik. 2. Pengolahan data Kegiatan pengolahan data terdiri dari tiga langkah, yaitu: a Pengklasifikasian data, yaitu menggolongkan aneka jawaban ke dalam kategori yang jumlah lebih terbatas. Kategori antara yang satu dengan yang lain harus jelas dan dimasukkan sesuai tempatnya serta tidak tumpang tindih. b Koding, yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban dengan menandai masing-masing kode tertentu. Pada penelitian ini kode yang 72 digunakan berupa skor angka untuk tes unjuk kerja dan checklist untuk pedoman observasi. c Tabulasi, yaitu usaha penyajian data, terutama pengolahan data yang akan menjurus ke analisis kuantitatif biasanya menggunakan tabel. Pada penelitian ini, data disajikan ke dalam bentuk grafik. Setelah data diolah, kemudian dihitung seberapa besar peningkatan yang diperoleh oleh siswa. Berikut ini rumus untuk menghitung persentase peningkatan kemampuan melipat pakaian menggunakan metode analisis tugas, yaitu: Peningkatan = Nilai Pasca Tindakan – Nilai Kemampuan Awal x 100 Nilai Kemampuan Awal 3. Pendiskripsian dan pembahasan data Data kualitatif dan kuantitatif yang telah terkumpul kemudian digabungkan untuk diintepretasikan. Pembahasan data menggunakan seluruh data penting yang terkumpul dan dihubungkan dengan sumber yang ada serta memaknainya sesuai kenyataan. 4. Pengambilan kesimpulan Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan uji hipotesis yang didasarkan pada deskripsi hasil penelitian dan pembahasannya. 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SLB Bhakti Wiyata merupakan salah satu sekolah khusus dengan status swasta yang berdiri dibawah naungan Yayasan Bhakti Wiyata. Sekolah ini terletak di Jalan Pahlawan RT 06 RW 03, Graulan, Giripeni, Wates, Kulon Progo. SLB Bhakti Wiyata menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh penyandang disabilitas, baik tunagrahita, tunadaksa, tunarungu, autis, maupun low vision dari jenjang TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB. Jumlah keseluruhan siswa di SLB Bhakti Wiyata kurang lebih 72 anak dengan jumlah guru sebanyak 22 orang, 1 petugas tata usaha, dan 1 petugas kebersihan. Untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, SLB Bhakti Wiyata memiliki 4 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang kesenian, ruang speech therapy, ruang guru, ruang tamu dan TU, aula, ruang keterampilan, mushola, dan kamar mandi. Para siswa di SLB Bhakti Wiyata selain diberikan pembelajaran secara akademik juga diberikan pembelajaran yang bersifat non akademik, misalnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka, keterampilan musik, kerajinan tangan, bulu tangkis, melukis, dan pengembangan diri lainnya. Pelaksanaan pembelajaran tidak hanya di dalam kelas tetapi juga berada di luar kelas, misalnya di halaman sekolah. Selain itu, untuk kegiatan bulu tangkis dilaksanakan di luar sekolah yaitu GOR. Prestasi siswa di SLB Bhakti Wiyata juga cukup membanggakan. Beberapa kali, sekolah mengajukan siswa untuk 74 mengikuti perlombaan baik tingkat kabupaten maupun provinsi dan mampu menghasilkan juara.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita tipe sedang kelas V jenjang sekolah dasar di SLB Bhakti Wiyata,Wates, Kulon Progo yang berjumlah dua orang. Deskripsi untuk masing-masing subjek adalah sebagai berikut: 1. Subjek 1 a. Identitas Subjek Nama : HK Usia : 15 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Anak ke : satu dari dua bersaudara b. Karakteristik Subjek 1 Karakteristik Intelektual Subjek merupakan anak tunagrahita tipe sedang dimana anak mengalami hambatan secara intelektual, yang menyebabkannya kesulitan dalam menerima dan memahami pembelajaran. 2 Karakteristik Kepribadian dan Sosial Subjek memiliki sifat penyayang terhadap orang lain. Subjek sering membantu temannya dalam berbagai hal atas