Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

66

H. Pengembangan Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu tes unjuk kerja kemampuan melipat pakaian dan pedoman observasi. 1. Tes Unjuk Kerja Kemampuan Melipat Pakaian Tes unjuk kerja yang dilakukan adalah praktik melipat pakaian. Tes unjuk kerja yang diberlakukan adalah tes kemampuan awal, tes pasca tindakan siklus I, dan tes pasca tindakan siklus II. Berikut ini kisi-kisi panduan tes unjuk kerja kemampuan melipat pakaian pada anak tunagrahita tipe sedang: Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Melipat Pakaian Variabel Komponen Indikator No. Butir Jumlah Item Kemampua n melipat pakaian kemampua n melipat kemeja 1. Kegiatan awal a. Membalik kemeja dengan benar bagian dalam terletak di dalam, bagian luar terletak diluar. b. Merapikan kerah kemeja. c. Merapikan lengan kemeja. d. Memasangkan kancing dengan benar dan urut. 1 2 3 4 4 2. Kegiatan inti a. Meletakkan kemeja pada permukaan datar dan menghadap ke bawah. b. Melipat salah satu sisi kemeja ke tengah, kemudian lipat lengannya. c. Melipat sisi kemaja yang lain ke tengah, kemudian lipat lengannya. d. Menyatukan kemeja bagian bawah ke bagian atas membentuk setengah kemeja. 5 6 7 8 4 3. Kegiatan akhir a. Membalik posisi kemeja menjadi menghadap ke atas. b. Menyimpan kemeja yang telah dilipat dalam lemari baju. 9 10 2 67 Penilaian tes unjuk kerja dilakukan menggunakan skala penilaian. Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian dan lain-lain Nana Sudjana, 2013: 77. Skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rating scale yang dibuat oleh peneliti dan disetujui oleh guru . Rating scale berupa penilaian dengan angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Pengertian kualitatif berupa kriteria skala tentang penjelasan operasional untuk setiap alternatif jawaban. Berikut ini skala atau skor penilaian untuk tes unjuk kerja melipat pakaian: Tabel 3. Skala Penilaian Tes Unjuk Kerja Kemampaun Melipat Pakaian Skor Keterangan 4 Apabila siswa dapat melakukan tugas dengan baik dan rapi tanpa dibantu 3 Apabila siswa dapat melakukan tugas dengan dibantu kurang dari sama dengan 2 kali 2 Apabila siswa dapat melakukan tugas dengan dibantu lebih dari 2 kali 1 Apabila siswa belum mampu melakukan tugas meskipun sudah diberi bantuan Total skor maksimal yang diperoleh jika siswa mampu melakukan semua tugas dengan baik sebesar 40 dan skor minimal yang diperoleh jika siswa tidak dapat mengerjakan tugas sebesar 10. Skor tersebut kemudian dikonversikan menjadi sebuah nilai akhir. Penghitungan skor menjadi nilai akhir menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Ngalim Purwanto 2006: 102, yaitu: