tangganya. Contoh pajak daerah antara lain pajak pemotongan hewan, pajak radio, pajak reklame, pajak kendaraan, pajak bermotor, dan pajak
hiburan
6. Macam-Macam Pajak
a. Berdasarkan sistem pemungutan 1 Pajak Langsung, meliputi pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak
perseroan, pajak atas bunga, da lain-lain 2 Pajak Tak Langsung, meliputi pajak penjualan, pajak pertambahan
nilai, bea meterai, bea lelang, dan lain-lain b. Berdasarkan lembaga pemungutan
1 Pajak Pusat, meliputi pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak ekspor, dan lain-lain
2 Pajak Daerah, meliputi pajak kendaraan, pajak reklame, pajak radio, dan lain-lain
c. Berdasarkan sifatnya 1 Pajak subyektif, yaitu pajak pengahasilan
2 Pajak obyektif, meliputi pajak pertambahan nilai dan pajak atas penjualan barang mewah.
7. Sistem Pemungutan Pajak Di Indonesia
a. Official Assessment System Sistem pemungutan pajak ini memberi wewenang kepada pemerintah
fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang adalah
fiskus 2 Wajib pajak bersifat pasif
3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
b. Self Assessment System Sistem ini memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentuka
sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
wajib pajak sendiri 2 Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan
melaporkan sendiri pajak terutangnya 3 Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi
c. With Holding System Sistem pemungutan pajak ini memberi wewenang kepada pihak ketiga
bukan fiskus maupun wajib pajak untuk menentukan pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya adalah wewenang menentukan
besarnya pajak terutang ada pada pihak ketiga.
8. Alur Administrasi Perpajakan Di Indonesia
a. Wajib pajak menyerahkan Surat Setoran Pajak SSP lembar 1-4 ke bank atau kantor pos.
b. SSP lembar 1 dan 3 yang telah divalidasi oleh bank atau kantor pos dikembalikan ke wajib pajak.
c. Bank atau kantor pos menyalurkan SSP lembar 3 ke Kantor Pelayanan Pajak KPP melalui Kantor Pusat Perbendaharaan Negara KPPN.
d. Wajib pajak melaporkan surat pemberitahuan dan SSP lembar 3 ke KPP. e. Wajib pajak memberi bukti penerimaan surat.
9. Objek Dan Cara Pengenaan Pajak
Objek pajak adalah a. Pajak penghasilan PPh
Menurut ketentuan UU No. 7 Tahun 1983 yang telah diperbaharui oleh UU No. 36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 1 yang termasuk dalam penghasilan
adalah:
Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam undang-
undang ini.
Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan. Laba usaha.
Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen
daari asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
Royalty atau imbalan atas penggunaan hak.