Sumber Penerimaan Daerah LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

pajak yang hasilnya sebagian dikembalikan kepada daerah, antara lain PBB, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB, serta pajak penghasilan atas wajib pajak orang pribadi dalam negri. Dana bagi hasil juga dapat berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam. Sumber- sumber daya alam yang hasilnya akan dibagikan antara pusat dan daerah, yaitu hasil kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi  Dana alokasi umum DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah. Hal tersebut bertujuan untuk pemerataan keuangan antar daerah guna mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi  Dana alokasi khusus DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu. Pengalokasian kepada daerah tertentu tersbut bertujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

c. Sumber Pendapatan Lain-lain adalah hibah dan pendapatan dana darurat. Hibah

adalah penerimaan daerah yang berasal dalam negeri ataupun luar negeri yang tidak perlu membayar kembali dikembalikan. Hibah dapat berasal dari pemerintah , badan atau lembaga serta perseorangan. Hibah dapat berbentuk devisa, rupiah, ataupun barang dan jasa, termasuk tenaga ahli dan pelathan. Dana darurat merupakan dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa ataupun krisis keuangan. Untuk menutup defisit anggaran bisa melakukan pinjaman daerah. Pinjaman Daerah adalah transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau manfaat lain yang dapat dinilai uang dari pihak lain sehingga daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali.

5. Jenis-jenis Pengeluaran atau Belanja Negara

Belanja atau pengeluaran pemerintah negara terdiri atas pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan :

a. Pengeluaran Rutin adalah pengeluaran yang diarahkan untuk menjaga

kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Selain itu pengeluaran terebut juga diarahkan untuk melaksanakan pemenuhan pembayaran bungan utang. Bentuk- bentuk pengeluaran rutin tersebut, antara lain sebagai berikut : i. Belanja pegawai, yaitu untuk membayar gaji pegawai negri, tunjangan pensiun, dan pengeluaran untuk pegawai lainnya. ii. Belanja barang, yaitu pengeluaran untuk membeli segala macam barang, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan pemerintah untuk menjalankan aktivasnya. iii. Pembayaran bunga utang dan cicilan, baik utang luar negri maupun utang dalam negri iv. Subsidi, yaitu pengeluaran negara untuk subsidi BBM dan non- BBM v. Pengeluaran rutin lainnya

b. Pengeluaran Pembangunan adalah anggaran pembangunan yang berasal dri

pembiayaan rupiah yang dikelola oleh departemen,terdapat dana kompensasi sosial yang diarahkan untu mengurangi beban ekonomi masyarakat kurang mampu sebagai akibat terjadinya kenaikan harga bahan bakar dan energi. Menurut UU no 17 tahun 2003 maka belanja pemerintah pusat menurut fungsinya terdiri atas beberapa fungsi, yaitu pelayanan umum, pertahanan,ketertiban dan keamanan, ekonomi , lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata dan budaya, agama, pendidikan, serta perlindungan sosial.

6. Jenis-jenis Pengeluaran Daerah

Pemerintah melalui APBN menyediakan alokasi anggaran belanja untuk daerah. Belanja belanja dari pusat untuk daerah tersebut, antara lain dana perimbangan. Kebijakan dana perimbangan terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus. Berbagai pengeluaran dana tersebut diarahkan terutama untuk memoerkuat koreksi ketimpangan horizontal, meningkatkan pelayanan publik, dan meningkatkan efisiensi melalui anggaran kinerja berdasarkan UU nomer 17 tahun 2003 tentang keuangan negara. Kebijakan Dana Perimbangan : 1 Dana Bagi Hasil DBH : merupakan bagian daerah yang bersumber dari penerimaan yang dihasilkan oleh daerah, baik penerimaan perpajakan, maupun penerimaan sumber daya alam. a. Dana bagi hasil perpajakan meliputi bagi hasil atas penerimaan pajak penghasilan PPh. Pajak bumi dan bangunan PBB, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 1 79

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 11 AGUSTUS - 11 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 167

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2014 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 129

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 2 290

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Nama Lokasi : MAN Yogyakarta II Alamat : Jalan KH. Ahmad Dahlan 130, Yogyakarta 10 Agustus -12 September 2015.

0 5 188

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JALAN KH. A. DAHLAN 130 YOGYAKARTA KP. 55261.

0 19 286

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 11 AGUSTUS - 11 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 4 263

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS – 12 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KHA DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 108

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 10 AGUSTUS - 12 SEPTEMBER 2014 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 33

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PERIODE 11 AGUSTUS - 11 SEPTEMBER 2015 LOKASI MAN YOGYAKARTA II JL. KH. AHMAD DAHLAN 130 YOGYAKARTA.

0 0 33